Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dinkes Balam Temukan Bakteri E.coli di Air Bersih Dapur MBG Tirtayasa

Ilustrasi bakteri. (Pexels.com/turek)
Ilustrasi bakteri. (Pexels.com/turek)
Intinya sih...
  • Dapur MBG Tirtayasa terkontaminasi E.coli
  • Penyedia makanan hentikan sementara aktivitas dapur
  • 247 siswa alami gejala keracunan, biaya pengobatan ditanggung pemerintah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) dalam air bersih digunakan dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG) Tirtayasa.

Dapur ini diketahui menyalurkan makanan ke SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Bandar Lampung, dua sekolah yang siswanya sempat mengalami keracunan massal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi A Tumenggung, mengatakan, inspeksi dilakukan usai laporan ratusan siswa keracunan usai mengonsumsi MBG, Jumat (29/8/2025). Hasil pemeriksaan menunjukkan standar kebersihan dapur tidak terpenuhi.

"Ruang penyimpanan dan area pembuatan makanan dinilai tidak memenuhi syarat higienitas. Bahkan uji awal air bersih yang digunakan untuk pengolahan makanan terkontaminasi E.coli," jelasnya, Rabu (3/9/2025).

1. Dapur dihentikan sementara

Kadis Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Temenggung Arsyad. (IDN Times/Muhaimin)
Kadis Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Temenggung Arsyad. (IDN Times/Muhaimin)

Menurut Muhtadi, temuan itu langsung dilaporkan ke Ketua SPPG (Sekolah Penyedia Program Gizi). Pihak penyedia pun memutuskan menghentikan sementara aktivitas dapur hingga kondisi benar-benar steril dan sesuai standar sanitasi.

Meski uji awal positif E.coli, Diskes masih menunggu hasil laboratorium resmi dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan sumber utama pencemaran.

"Kami sudah memberikan rekomendasi agar sanitasi diperbaiki dan standar keamanan pangan dipenuhi. Untuk kepastian lebih detail, masih menunggu hasil BPOM," ujarnya.

2. Ratusan siswa alami gejala keracunan

Ilustrasi sakit perut. (Pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi sakit perut. (Pexels.com/cottonbro studio)

Diskes mencatat, total 247 siswa mengalami gejala keracunan. Sebanyak 12 di antaranya sempat dirawat di rumah sakit dan puskesmas, sementara ratusan lainnya menjalani rawat jalan dengan keluhan mual, muntah, dan pusing.

"Alhamdulillah, kondisi anak-anak yang dirawat sudah semakin membaik. Untuk yang rawat jalan, pemantauan terus dilakukan oleh Puskesmas Campang bersama pihak sekolah," ujarnya.

3. Biaya ditanggung pemerintah

Ilustrasi uang rupiah. (IDN Times/Pexels)
Ilustrasi uang rupiah. (IDN Times/Pexels)

Muhtadi menegaskan, seluruh siswa mendapat layanan medis secara gratis. Bagi siswa yang tidak bisa mengklaim BPJS, biaya pengobatan ditanggung penuh oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung.

"Saat itu juga langsung ditangani medis di fasilitas kesehatan milik Pemkot," tambahnya.

Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bandar Lampung. Terutama Diskes bersama Dinas Pendidikan dan BPOM berkomitmen memperketat pengawasan penyedia makanan sekolah agar insiden serupa tidak terulang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Aliansi Lampung Melawan: Aksi DPRD Damai, Tak Ada Represif Aparat

03 Sep 2025, 17:02 WIBNews