Mahasiswa Belajar Daring UKT Tetap Bayar Penuh? Ini Jawaban Unila

Mahasiswa keluhkan sulitnya prosedur urus UKT

Bandar Lampung, IDN Times -Pandemik COVID-19 membuat dunia pendidikan terpuruk. Pasalnya para pelajar mau pun mahasiswa harus melakukan pembelajaran dari rumah masing-masing secara dalam jaringan (daring).

Namun, meski belajar dilakukan di rumah tanpa menggunakan fasilitas kampus, mahasiswa tetap diwajibkan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Seperti dialami para mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang sangat geram dengan unggahan instagram Official Unila terkait jadwal pembayaran UKT tanpa ada potongan pembayaran. 

Selain itu, unggahan tersebut juga terlambat tiga hari dari waktu pembayaran. Diketahui pembayaran UKT dilakukan sejak 26 Juli sampai 13 Agustus 2021. Sementara admin instagram Unila baru menginfokan pada Kamis (29/7/2021).

1. Mahasiswa protes soal regulasi mengurus berkas UKT

Mahasiswa Belajar Daring UKT Tetap Bayar Penuh? Ini Jawaban UnilaPuluhan mahasiswa Universitas Brawijaya melakukan aksi unjuk rasa meminta pemotongan uang UKT. IDN Times/ Alfi Ramadana

Pada postingan instagram Official Unila ini mendapat tanggapan dari 331 mahasiswa. Mayoritas mengeluhkan sulitnya mengurus administrasi bebas UKT di tengah kampus sedang lockdown serta masih ada beberapa mahasiswa belum mendapat nilai bahkan Ujian Akhir Semester juga belum selesai. Namun pihak kampus sudah menagih bayaran.

Akun instagram milik @hikmawan_saputra menjabarkan cukup rinci mengenai aturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mengeluarkan penjelasan Permendikbud No 25 tahun 2020.

Menurutnya, dalam aturan sudah jelas pada  9 April 2021 menyatakan potongan 50 persen UKT berhak didapatkan oleh mahasiswa semester 9 dan seterusnya.

"Sayangnya rektorat menutup informasi ini, seakan buta dan tuli. Akhirnya mahasiswa dan orang tua yang harus dikorbankan dan dibebankan demi sebuah anggaran yang tidak tahu kemana. Kalau temen-temen mau cek bisa cari suratnya dengan nomor 0248/E.E1/ TM.01.04/2021, ada nama Universitas Lampung di lampiran nomor 30. Semoga masih ada hati nurani dan empati untuk ayahanda tercinta di pucuk pimpinan tertinggi kampus hijau Unila," paparnya.

Sementara itu salah satu mahasiswa Unila Haridotama mengatakan, regulasi prasyaratan mengurus keringanan banyak sekali yang tidak di ACC (disetujui).

"Dari sekian ratus yang mengajukan hanya sedikit yang di ACC. Teman-teman juga merasa kesulitan dengan syarat itu," ungkapnya.

Selain itu mahasiswa juga mengeluhkan tidak adanya koordinasi antara pihak pimpinan dekanat dan staf di jurusan. Di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam misalnya, Rikzy Dwi dari BEM mengatakan banyak mahasiswa ditolak saat mengajukan SK keringanan UKT.

"Staf ini bilang tidak ada bantuan terus pas koordinasi dengan dekan sebenarnya itu ada tapi belum di koordinasikan ke staf. Nah itu kan jadinya mahasiswa bolak balik mengurus berkas ini," bebernya.

2. Waktu pembayaran UKT sangat singkat

Mahasiswa Belajar Daring UKT Tetap Bayar Penuh? Ini Jawaban UnilaTwitter.com/hewanberbicara

Sulitnya membayar UKT juga dirasakan oleh salah satu mahasiswa Unila yang merantau dari Sumatera Selatan ke Kota Bandar Lampung. Adalah Oktavia Melani yang menceritakan perjalanannya mengumpulkan biaya kuliah di depan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Prof Heryandi dan perwakilan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Budi Harjo.

Oktavia Melani mengatakan saat ini tengah bekerja menjadi barista di salah satu kafe di Bandar Lampung. Dalam satu kali kerja sejak pukul 17.00-24.00 ia mendapat upah Rp50 ribu.

Sementara jadwal pembayaran UKT kurang lebih ada 29 hari, Artinya selama waktu itu jika penghasilannya satu malam Rp50 ribu, ia baru bisa mengumpulkan uang sekitar Rp950 ribu, sedangkan UKT harus dibayar adalah Rp3.750.000.

"Ini berat pak, ini yang sedang dipikirkan oleh orang tua dan mahasiswa di luar sana.  Waktunya ini sangat singkat. Sedangkan kalau saya dapat 50 ribu satu malam saya beli masker aja habis 10 ribu Karena sekarang maskernya harus double belum lagi uang makan dan transport. Jadi untuk nabung sehari Rp100 ribu itu susah," ceritanya dalam acara ngobrol pintar yang diadakan BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila.

Baca Juga: Universitas Lampung Lockdown! Imbas Vaksinasi Massal di GSG Unila? 

3. Bukan cuma mahasiswa, semua susah

Mahasiswa Belajar Daring UKT Tetap Bayar Penuh? Ini Jawaban UnilaAcara ngobrol pintar bersama wakil rektor Unila (IDN Times/Silviana)

Heryandi selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik mengatakan siap menampung aspirasi mahasiswa dan akan langsung berkoordinasi dan pimpinan lainnya.

Menurutnya, perguruan tinggi berada di bawah Kemenristek Dikti sehingga segala tindak tanduk didasarkan pada kebijakan Menristek Dikti.

"Apa yang dikeluhkan mahasiswa Unila juga jadi keluhan seluruh mahasiswa Indonesia. Yang susah bukan hanya kita saja tapi semuanya. Yang mau UKT murah juga semuanya. Jadi prinsip ini harus dipegang dulu," tuturnya.

4. 2.000 mahasiswa mengundurkan diri

Mahasiswa Belajar Daring UKT Tetap Bayar Penuh? Ini Jawaban UnilaIlustrasi mahasiswa. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Berdasarkan catatan Unila, Heryandi mengatakan ada 2.000 mahasiswa Unila yang mengundurkan diri selama pandemik ini.  Namun menurutnya jumlah tersebut tetap patut disyukuri sebab di daerah lain mencapai 10 ribu mahasiswa mengundurkan diri.

"Jadi kita harus bersyukur masih bisa melakukan kegiatan dalam situasi seperti ini," ujarnya.

Menurutnya, saat ini mahasiswa Unila ada 32.652 orang. Rinciannya 2.000 mahasiswa sudah berhenti, 1.193 mahasiswa PMPAP, 975 mahasiswa KIP dan mahasiswa yang mendapat beasiswa  ada 1.600 orang.

"2.000 mahasiswa yang keluar itu mengurangi dana Unila sebesar Rp20,5 miliar," jelasnya.

Heryandi menjelaskan, pendapat Unila dari Bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) berkisar 24 miliar yang ada di kas negara.

"Dari 24 miliar sudah ditarik 4 miliar dan buat dana COVID-19. Saya ini nangis juga, mau diapakan duit 24 miliar aja sudah gak cukup kok masih dikurangi lagi," ujarnya.

5. UKT bukan hanya untuk fasilitas belajar

Mahasiswa Belajar Daring UKT Tetap Bayar Penuh? Ini Jawaban UnilaPexels.com/roxanne-minnish-2936023

Heryandi menjelaskan, UKT mahasiswa bukan hanya untuk biaya pembelajaran tetapi membiayai seluruh kegiatan program kebijakan yang diberikan oleh menteri perguruan tinggi.

Heryandi memberi salah satu contoh pengeluaran di bidang LP2M riset dan pengabdian. Tahun ini ada 330 judul riset dan 220 judul pengabdian. Semua itu membutuhkan 1200 dosen riset dan 800 dosen penelitian.

"Semuanya menelan anggaran 29 miliar. Tapi duit ini disetorkan ke kas negara nanti kalau mau minta dana kita ajukan proposal dulu," jelasnya.

Pihaknya meminta mahasiswa tetap semangat sebab situasinya memang sedang sulit.

"Saya tidak mematahkan semangat jadi kita harus semangat saya yang udah tua aja semangat apalagi mahasiswa. Kenapa kita mudah putus asa, bukan cuma mahasiswa aja yang susah semua orang susah," imbuhnya. 

Baca Juga: 27 Civitas Akademika Wafat Selama Pandemik, Unila Gelar Doa Bersama

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya