Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mahasiswi Unila Juara Pesona Talent IV Berkat Inovasi Pertanian Gratis

Aisyah Nur Syifa, Mahasiswi Prodi Kehutanan Unila berhasil meraih juara satu pada ajang Pesona Talent IV melalui karya tulis ilmiah berjudul “NusaTani: Model Pertanian Cerdas Inklusif Berbasis Zero-Cost”
Aisyah Nur Syifa, Mahasiswi Prodi Kehutanan Unila berhasil meraih juara satu pada ajang Pesona Talent IV melalui karya tulis ilmiah berjudul “NusaTani: Model Pertanian Cerdas Inklusif Berbasis Zero-Cost” (Dok.Unila)
Intinya sih...
  • Ketertarikan menulis tumbuh sejak SMA hingga digarap serius di bangku kuliah
  • NusaTani dirancang sebagai solusi pertanian cerdas inklusif bagi wilayah kepulauan
  • Tantangan pembiayaan, pendampingan dosen, dan harapan ke depan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Mahasiswi Program Studi Kehutanan Universitas Lampung (Unila), Aisyah Nur Syifa, meraih juara satu ajang Pesona Talent IV melalui karya tulis ilmiah berjudul “NusaTani: Model Pertanian Cerdas Inklusif Berbasis Zero-Cost”. Kompetisi tersebut berlangsung 6–9 Desember 2025.

Aisyah mengatakan, karya ini menawarkan solusi pertanian cerdas yang dirancang khusus untuk wilayah kepulauan dan terpencil, dengan konsep teknologi gratis dan dapat diakses petani tanpa hambatan biaya. Gagasan tersebut mengantarkan Aisyah menjadi juara pada ajang yang digelar secara luring di Fakultas Pertanian Universitas Khairun.

1. Ketertarikan menulis tumbuh sejak SMA hingga digarap serius saat kuliah

ilustrasi menulis (freepik.com/freepik)
ilustrasi menulis (freepik.com/freepik)

Aisyah menceritakan perjalanannya dalam dunia karya tulis ilmiah bermula sejak kelas XII SMA. Ketertarikan tersebut terus berkembang hingga ia menekuni penulisan ilmiah secara lebih mendalam saat memasuki perkuliahan, tepatnya di akhir semester pertama.

"Proses penyusunan karya dilakukan sejak 30 Oktober 2025 secara online selama kurang lebih satu bulan. Sementara itu, puncak lomba Pesona Talent IV sekaligus pengumuman pemenang dilaksanakan secara offline pada 6–9 Desember 2025 di Fakultas Pertanian Universitas Khairun," jelasnya.

2. NusaTani dirancang sebagai solusi pertanian cerdas inklusif bagi wilayah kepulauan

ilustrasi pertanian (pexels.com/Tran Nam Trung)
ilustrasi pertanian (pexels.com/Tran Nam Trung)

Menurut Aisyah, gagasan NusaTani lahir dari realitas pertanian di wilayah kepulauan yang menghadapi risiko gagal panen tinggi serta harga pangan lebih mahal dibandingkan wilayah lain. Kondisi tersebut mendorongnya merancang model pertanian cerdas yang dapat diakses secara merata.

Melalui konsep zero-cost, Aisyah menawarkan teknologi pertanian yang dapat digunakan petani secara gratis melalui skema pembiayaan inovatif dan berkelanjutan. Dalam perancangannya, ia mengadaptasi konsep Adaptive Technology Ladder dengan memanfaatkan teknologi sederhana seperti sensor kelembapan tanah berbasis Arduino dan panel surya yang mudah dirawat, sehingga tetap berfungsi di wilayah dengan keterbatasan listrik dan internet.

3. Tantangan pembiayaan, pendampingan dosen, dan harapan ke depan

ilustrasi tantangan (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi tantangan (pexels.com/Thirdman)

Menurut Aisyah, tantangan dihadapi adalah menyusun skema pembiayaan zero-cost agar seluruh biaya alat dapat ditanggung melalui dukungan corporate social responsibility (CSR) atau Dana Desa, sehingga petani dapat memanfaatkan teknologi tersebut tanpa biaya.

Selama proses penulisan, ia mendapatkan pendampingan dari dosen pembimbing Indra Gumay Febryano, yang membantunya memperkuat alur penulisan dan memastikan referensi jurnal digunakan kredibel hingga bagian kesimpulan. Di tengah padatnya perkuliahan dan praktikum, Aisyah mengatur waktu dengan membagi pagi hingga sore untuk kuliah, serta malam hari untuk riset dan penulisan.

Konsistensi tersebut berbuah manis saat karyanya dinobatkan sebagai juara satu. Bagi Aisyah, pencapaian ini bukan sekadar kemenangan personal, tetapi bukti mahasiswa kehutanan memiliki peran strategis dalam penguatan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional.

“Saya belajar kalau inovasi yang bagus itu bukan yang paling canggih, tapi yang paling bisa menjawab kebutuhan orang banyak, terutama mereka yang ada di daerah kepulauan dan terpencil dan terbatas infrastrukturnya,” ujarnya.

Melalui prestasi ini, Aisyah berharap gagasan NusaTani tidak berhenti sebagai karya tulis ilmiah, tetapi dapat diwujudkan secara nyata oleh pemerintah maupun pihak swasta untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga stabilitas pangan di wilayah kepulauan dan terpencil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest Life Lampung

See More

Mahasiswi Unila Juara Pesona Talent IV Berkat Inovasi Pertanian Gratis

29 Des 2025, 12:49 WIBLife