Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

OAIL Itera Amati Fenomena Langka, Komet Paling Dinantikan Tahun Ini

Tim Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) berhasil mengamati Komet C/2023 A3 (Tsuchinshan-ATLAS) (Dok.OAIL Itera)
Intinya sih...
  • Tim OAIL Itera Lampung berhasil mengamati Komet Tsuchinshan-ATLAS menggunakan kamera DSLR Full Frame dan tripod statis
  • Komet ini menarik perhatian astronom di seluruh dunia karena geraknya menuju bagian dalam tata surya dan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari
  • Komet diprediksi akan terus terang hingga pertengahan Oktober 2024, menjadi kesempatan emas bagi para astronom untuk menyaksikan dan mendokumentasikan perjalanannya di langit malam

Bandar Lampung, IDN Times - Tim Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) berhasil mengamati Komet C/2023 A3 (Tsuchinshan-ATLAS), salah satu komet paling dinantikan di tahun ini, Selasa (1/10/2024).

OAIL Itera berhasil mendokumentasikan pengamatan menggunakan kamera DSLR Full Frame dengan lensa tele (70-200 mm f/4) dan tripod statis, menangkap keindahan komet Tsuchinshan-ATLAS menakjubkan.

1. Komet ditemukan pertama kali 2023

Tim Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) berhasil mengamati Komet C/2023 A3 (Tsuchinshan-ATLAS) (Dok.OAIL Itera)

Pengamat OAIL, Aditya Abdillah Yusuf mengatakan, komet ini ditemukan pertama kali 9 Januari 2023 oleh Purple Mountain Observatory di Tiongkok dan kembali ditemukan secara independen oleh ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) dari Afrika Selatan pada 22 Februari 2023.

"Fenomena ini menarik perhatian para astronom di seluruh dunia," kata Aditya, Kamis (3/10/2024).

2. Menjadi perhatian utama di kalangan astronom

Ilustrasi mengamati black hole memakai teleskop.(Pixabay/LN_Photoart)

Aditya menjelaskan, nama “Tsuchinshan” diambil dari transliterasi lama untuk “Zijinshan,” yang berarti Purple Mountain dalam bahasa Tiongkok. Sementara itu, ATLAS adalah proyek survei astronomi robotik yang bertujuan mendeteksi objek-objek dekat Bumi.

"Sejak ditemukan, Komet Tsuchinshan-ATLAS bergerak menuju bagian dalam tata surya dan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion) pada 27 September 2024. Ketika mencapai perihelion, komet ini memperlihatkan ekor debu dan ion yang memukau, membuatnya menjadi perhatian utama di kalangan astronom," jelasnya.

3. Pertengahan Oktober 2024, terlihat lebih jelas di langit Bumi

ilustrasi mengamati alam semesta dengan teleskop (pexels.com/Lucas Pezeta)

Menurutnya, komet ini diprediksi akan terus terang hingga puncaknya pada pertengahan Oktober 2024, saat akan terlihat lebih jelas di langit Bumi, baik dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop. Fenomena langka ini menjadi kesempatan emas bagi para astronom, baik profesional maupun amatir, untuk menyaksikan dan mendokumentasikan perjalanannya di langit malam.

"Di Indonesia, para penggemar astronomi disarankan untuk mencari lokasi dengan polusi cahaya minimal agar dapat mengamati keindahan komet ini dengan jelas. Tidak hanya menawarkan pemandangan yang spektakuler, pengamatan ini juga memberikan peluang untuk mempelajari lebih lanjut tentang interaksi objek-objek tata surya dengan Matahari," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us