Libur Semester Dimanfaatkan Mahasiswa Itera Rawat Karang Pahawang

- Mahasiswa Itera rawat karang Pahawang
- Memulihkan ekosistem laut yang terdegradasi
- Proses konservasi dilakukan sesuai kaidah ilmiah
- Alasan memilih Pulau Pahawang
Pesawaran, IDN Times - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) tak hanya mengisi masa libur semester dengan kegiatan akademik atau wisata. Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Panorama Dwimatra (Padma), mereka menyelam ke laut untuk berkontribusi dalam pemulihan terumbu karang di perairan Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Aksi ini menjadi wujud nyata kepedulian generasi muda terhadap keberlanjutan ekosistem laut di tengah ancaman kerusakan lingkungan pesisir.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program konservasi laut Rumah Terumbu yang digagas bersama Yayasan Rumah Konservasi Laut.
1. Memulihkan ekosistem laut yang terdegradasi

Mengusung tema “Satu Adopsi Karang, Satu Rumah Kehidupan”, para mahasiswa dan relawan terlibat dalam transplantasi terumbu karang serta aksi bersih pantai (coastal clean up). Program ini dirancang tidak hanya untuk memulihkan ekosistem laut yang terdegradasi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga kelestarian pesisir dan laut.
UKM Padma Itera yang dikenal aktif di bidang fotografi akuatik, terestrial, dan konservasi, menggandeng berbagai relawan, komunitas, serta mitra pendukung dalam aksi kolaboratif tersebut. Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa juga mendapat pendampingan langsung dari dosen Itera, yakni Candra Prayogi selaku Dosen Pembina UKM Padma, serta Rizki Dimas Permana dan Tefur Nur Rohman dosen Program Studi Sains Lingkungan Kelautan (SLL).
2. Proses konservasi dilakukan sesuai kaidah ilmiah

Candra Prayogi menjelaskan, pendampingan ini memastikan seluruh proses konservasi dilakukan sesuai kaidah ilmiah dan berorientasi pada keberlanjutan.
Menurutnya, melalui skema Adopsi Karang, peserta berkontribusi langsung dalam menanam karang yang ke depannya akan tumbuh menjadi habitat bagi berbagai biota laut.
"Program ini juga menjadi sarana edukasi lapangan bagi mahasiswa dan masyarakat untuk memahami peran vital terumbu karang sebagai penopang keanekaragaman hayati laut sekaligus pelindung alami ekosistem pesisir dari abrasi dan kerusakan lingkungan," jelasnya.
3. Alasan memilih Pulau Pahawang

Sebagai bentuk apresiasi atas keterlibatan peserta, panitia memberikan sejumlah atribut simbolis, mulai dari baby coral, tag adopter karang, gelang Coral Buddy, hingga sertifikat adopsi karang. Pemberian apresiasi ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa memiliki dan mendorong keterlibatan publik secara berkelanjutan dalam berbagai kegiatan konservasi laut di masa mendatang.
Prayogi menjelaskan, Pulau Pahawang dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki potensi ekosistem terumbu karang yang tinggi, namun masih membutuhkan upaya pemulihan dan perlindungan secara konsisten.
"Keterlibatan mahasiswa dan masyarakat dalam kegiatan ini dinilai tidak hanya memberikan dampak ekologis, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kebersihan, pelestarian, dan keberlanjutan lingkungan laut sebagai aset berharga bagi generasi kini dan mendatang," terangnya.


















