Jelang HUT Ke-57, Yuk Kenali Budaya dan Bahasa Lampung

Menuju HUT Provinsi Lampung 18 Maret 2021 #LokalIDN

Bandar Lampung, IDN Times - Jika melihat hewan gajah, lambang siger, kopi atau pisang, daerah mana yang terlintas dalam pikiran kamu? Tentu saja Provinsi Lampung kan. Daerah yang menjadi gerbang lintas Sumatera-Jawa ini memang memiliki potensi luar biasa.

Tapi tau gak sih, pemilik semboyan Sang Bumi Ruwa Jurai ini dalam waktu dekat akan merayakan Hari Ulang Tahun nya yang ke-57.

Nah berikut ini IDN Times rangkum beberapa ciri khas yang ada di Provinsi Lampung.

1. Salam Lampung

Jelang HUT Ke-57, Yuk Kenali Budaya dan Bahasa LampungOtonominews.co.id

Jika berkunjung ke Lampung atau menghadiri sebuah acara formal masyarakat Lampung tak pernah absen memberi salam dengan lafal Tabik Pun. Kemudian para tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut akan menjawab dengan lafal Iya Pun.

Salam penghormatan ini menjadi sapaan bagi siapa saja yang akan memulai berbicara di sebuah acara. Baik acara adat mau pun acara biasa yang diadakan pejabat daerah atau masyarakat setempat.

Baca Juga: 10 Perbedaan Bahasa Lampung Sehari-hari Dialek A dan O

2. Mengenal bahasa gaul Lampung

Jelang HUT Ke-57, Yuk Kenali Budaya dan Bahasa LampungIDN Times/Silviana

Masih berkaitan dengan bahasa nih, di Lampung anak mudanya punya bahasa gaul yang cukup unik. Kata-kata khas ini hampir tidak pernah absen disetiap percakapan.

Nah kalau kamu ke Lampung jangan heran kalau ada anak-anak muda yang pakai kata 'geh'. Itu bisa diartikan menjadi dong. Selain itu ada lagi kata-kta yang sering digunakan seperti 'jojong' artinya bebas.

Atau kalau mau mengatakan cepetan biasanya anak muda Lampung menggunakan kata 'ligat'. Nah kalau ini yang paling sering digunakan dan cuma ada di Lampung yaitu penyebutan luorang/kamuorang artinya kalian dan kitaorang artinya kami.

3. Provinsi Lampung tak lepas dari incaran penjajahan Belanda

Jelang HUT Ke-57, Yuk Kenali Budaya dan Bahasa Lampungboombastis.com

Dibalik perkembangan Provinsi Lampung yang cukup pesat saat ini, ternyata sebelum Indonesia merdeka Provinsi Lampung tidak terlepas dari incaran penjajah Belanda. Itu karena Lampung memiliki potensi cukup besar.

Pada saat itu Belanda mengembangkan perkebunan di Lampung seperti tembakau, kopi, karet dan kelapa sawit. Bahkan demi memudahkan pengangkutan hasil perkebunan pada 1913 dibangun jalan kereta api dari Telukbetung menuju Palembang.

Hingga Akhirnya setelah Indonesia merdeka Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung. Pada masa itu lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada.

Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah. Tanggal tersebut akhirnya menjadi Hari Ulanh Tahun Provinsi Lampung.

Baca Juga: Menanti 14 Tahun, Akhirnya Unila Punya Prodi S1 Bahasa Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya