Pemkot Balam Bentuk Satgas, Awasi Program Makan Bergizi Gratis

- Tim pengawas lima orang di setiap sekolah memeriksa makanan sebelum dibagikan ke siswa.
- Evaluasi pascasiswa keracunan menjadi bahan evaluasi serius bagi pemerintah kota untuk diperketatnya pengawasan.
- DPRD bersama OPD akan melakukan pengambilan sampel di setiap daerah pemilihan untuk memastikan standar makanan terpenuhi.
Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung membentuk satuan tugas (satgas) di setiap sekolah untuk memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai standar.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung, Eka Afriana, mengatakan pengawasan dilakukan dengan berkoordinasi bersama kepala sekolah.
“Dinas pendidikan tetap memantau dengan menanyakan langsung kepada seluruh kepala sekolah. Kita juga diperintahkan wali kota untuk mengawasi proses MBG hingga ke sekolah, jangan sampai ada kejadian serupa,” katanya, Rabu (10/9/2025).
1. Ada tim pengawas lima orang di setiap sekolah

Eka menjelaskan, satgas MBG di sekolah terdiri dari lima orang yang bertugas memeriksa makanan sebelum dibagikan ke siswa. Tim ini diharapkan bisa menjadi filter awal agar makanan yang dikonsumsi tetap aman.
“Mereka yang memeriksa makanan tersebut. Kami memang tidak bisa memastikan kondisi dapur, tapi hasil kunjungan sudah kami minta untuk diperbaiki,” ujarnya.
2. Evaluasi pascasiswa keracunan

Menurut Eka, insiden keracunan siswa beberapa waktu lalu menjadi bahan evaluasi serius bagi pemerintah kota. Ia menegaskan, pengawasan kini diperketat agar hal serupa tidak terulang.
“Mudah-mudahan kejadian kemarin bisa jadi pelajaran agar lebih baik lagi. Bunda wali kota juga sudah menyiapkan satgas MBG,” tuturnya.
3. DPRD bakal ambil sample

Ketua Komisi IV DPRD Bandar Lampung, Asroni Paslah menjelaskan, pihaknya bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah melakukan koordinasi. Nantinya, pengambilan sampel akan dilakukan di setiap daerah pemilihan (dapil).
"Di tiap dapil ada sekitar 3 sampai 4 dapur yang akan diperiksa. Dari hasil sementara, memang ada beberapa dapur yang tidak memenuhi standar, ini agar kasus temuan bakteri tidak terulang lagi," ujarnya.