Petani Lambar Diserang Harimau, BBTNBBS Imbau Warga Tak Masuk Kawasan

- Hindari semak belukar dan minta warga lapor petugas
- Tegaskan kawasan TNBBS habitat penting harimau sumatera
- Wilayah hutan kawasan TNBBS merupakan habitat penting bagi satwa harimau sumatera yang terus mengalami penurunan populasi
Lampung Barat, IDN Times - Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) kembali mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di dalam kawasan hutan berpotensi menjadi wilayah rawan konflik dengan satwa liar, khusus harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Peringatan tersebut buntut serangan harimau dialami korban bernama Amir (50 tahun), petani warga Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat (Lambar) hingga mengalami luka-luka serius di bagian kepada dan pinggang, Jumat (5/9/2025).
"BBTNBBS mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di dalam kawasan hutan yang merupakan habitat harimau sumatera," ujar Kepala BBTNBBS, Hifzon Zawahiri dikonfirmasi, Senin (8/9/2025).
1. Hindari semak belukar dan minta warga lapor petugas

Hifzon melanjutkan, masyarakat beraktivitas di wilayah rawan konflik satwa juga diminta menghindari jalur semak belukar yang berpotensi menjadi tempat persembunyian harimau.
Selain itu, warga juga diingatkan segera melaporkan kepada petugas bila menemukan tanda-tanda keberadaan harimau berupa jejak, kotoran, sisa mangsa, agar cepat dilakukan upaya pencegahan dan penanganan guna menghindari terjadinya kembali korban jiwa manusia.
"Segera laporan. Kami tegaskan tidak melakukan perburuan harimau dan satwa mangsanya di wilayah hutan kawasan TNBBS," katanya.
2. Tegaskan kawasan TNBBS habitat penting harimau sumatera

Hifzon menyampaikan, wilayah hutan kawasan TNBBS merupakan habitat penting bagi satwa harimau sumatera yang tercatat terus mengalami penurunan populasi dan berstatus kritis (critically endangered).
"Upaya pencegahan dan penanganan konflik memerlukan dukungan dan kolaborasi semua pihak, demi keselamatan manusia sekaligus kelestarian satwa liar," imbuhnya.
3. Pasang camera trap dan giatkan patroli

Dalam merespons kejadian dan sebagai langkah mitigasi, Hifzon mengatakan, petugas BBTNBBS telah melakukan tindak lanjut serta upaya penanganan dengan memasangan camera trap dilakukan di sekitar lokasi, untuk memantau identifikasi individu harimau berinteraksi negatif.
Selain itu, petugas bersama aparat setempat melakukan patroli rutin untuk memantau keberadaan harimau sumatera melalui verifikasi tanda-tanda keberadan, sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Sosialisasi dan imbauan kembali diberikan kepada warga, agar meningkatkan kewaspadaan ketika beraktivitas di kebun terutama di sekitar kawasan hutan. Petugas kami masih berada di lokasi untuk melakukan pengecekan lebih lanjut, untuk informasi yang lebih lengkap, tepat dan akurat," katanya.