Dinkes dan Disdik Bandar Lampung Tak Dilibatkan Pengawasan MBG

- Bentuk pengawasan Disdik: Menugaskan lima pengawas sekolah untuk memeriksa makanan yang masuk sebagai langkah antisipasi.
- Minim koordinasi Dinkes: Koordinasi antara pelaksana MBG dengan Dinkes belum berjalan baik, tidak ada data resmi.
- Harapan evaluasi: Harapannya evaluasi dapat dilakukan agar kasus serupa tidak terulang kembali dan keamanan makanan anak-anak terjamin.
Bandar Lampung, IDN Times – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandar Lampung kembali jadi sorotan usai ratusan siswa keracunan.
Dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandar Lampung mengaku tidak dilibatkan secara penuh dalam pengawasan program tersebut.
Plt Kepala Disdik Kota Bandar Lampung, Eka Afriana, mengatakan, sejak awal tidak pernah dilibatkan langsung. Namun tetap melakukan pemantauan di sekolah-sekolah.
“Walaupun tidak dilibatkan, kami tetap memantau seluruh sekolah. Apalagi setelah ada kejadian, wali kota memerintahkan kami untuk lebih aktif mengawasi MBG sampai ke sekolah,” katanya, Senin (8/9/2025).
1. Bentuk pengawas

Eka menambahkan, sebagai langkah antisipasi, Disdik menugaskan lima pengawas sekolah untuk memeriksa makanan yang masuk.
“Kejadian kemarin jadi pembelajaran agar ke depan lebih hati-hati. Kami juga menyambut baik langkah Komisi IV DPRD yang mengumpulkan OPD terkait untuk duduk bersama,” ucapnya.
2. Minim koordinasi

Kepala Dinkes Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, juga menyampaikan hal serupa. Ia menyebut koordinasi antara pelaksana MBG dengan Dinkes belum berjalan baik.
“Tidak ada koordinasi, jadi saat kejadian keracunan tersebut kami sampai harus mencari nomor dari dapurnya dulu. Kami juga tidak punya data resmi,” ungkapnya.
3. Harapan evaluasi

Muhtadi berharap, adanya evaluasi bisa dilakukan agar kasus serupa tidak terulang kembali.
“Ini jadi pelajaran penting, semua OPD harus dilibatkan supaya keamanan makanan anak-anak terjamin,” jelasnya.