Melihat Pelatihan Disaster Victim Identification Biddokkes Polda

- Anggota Biddokes Polda Lampung diminta memiliki kemampuan terasah, siap, dan sigap mengidentifikasi jenazah korban berbagai insiden.
- Pelatihan Disaster Victim Identification (DVI) diikuti oleh 150 peserta dari seluruh Polres/ta di bawah naungan Polda Lampung.
- Latihan ini penting untuk mempersiapkan tim DVI menghadapi situasi darurat yang membutuhkan identifikasi cepat dan akurat.
Bandar Lampung, IDN Times - Anggota Biddokes Polda Lampung diminta memiliki kemampuan terasah, siap dan sigap mengidentifikasi jenazah. Identifikasi jenazah itu mencakuo korban berbagai insiden, mulai dari tindak pidana hingga bencana alam seperti jatuhnya pesawat dan ledakan bom.
Hal tersebut disampaikan Kasubdit Dokpol Polda Lampung, AKBP drg. Legowo Hamijaya, Sp Bm mewakili Kabiddokes Polda Lampung Kombes Pol. Dr. Sudaryono, Kamis (29/8/2024).
1. Gelar pelatihan DVI diikuti 150 peserta

Merujuk hal tersebut, Biddokkes Polda Lampung mengadakan pelatihan Disaster Victim Identification (DVI) berlangsung di kolam renang Novotel Lampung kemarin. Pelatihan ini diikuti oleh 150 peserta berasal dari seluruh Polres/ta di bawah naungan Polda Lampung.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para peserta dalam mengidentifikasi jenazah korban berbagai insiden, mulai dari tindak pidana hingga bencana alam seperti jatuhnya pesawat dan ledakan bom.
2. Persiapkan tim DVI hadapi situasi darurat

Legowo mengatakan, latihan ini penting untuk mempersiapkan tim DVI menghadapi situasi darurat yang membutuhkan identifikasi cepat dan akurat.
"Kami ingin memastikan seluruh anggota DVI di wilayah Lampung memiliki keterampilan yang terasah. Jika terjadi bencana massal, tim DVI harus siap dan sigap dalam menangani korban, sehingga identitas mereka dapat segera terungkap," ujarnya.
3. Indonesia kerap dilanda bencana

Legowo juga menekankan, Indonesia sering kali dilanda berbagai bencana. Namun kemampuan tim DVI dalam mengidentifikasi korban telah diakui secara internasional dengan tingkat akurasi mencapai 97-99%.
"Dengan pelatihan ini, kami berharap jika terjadi bencana, penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan koordinasi dengan instansi terkait berjalan lancar. Pengungkapan identitas korban juga sangat penting untuk keperluan hukum, asuransi, dan penyelidikan pidana," tambahnya.