Begini Kronologi Penodongan Senpi Polisi Viral di Lampung Versi Korban

Bandar Lampung, IDN Times - Korban penodongan senjata api (Senpi) diduga dilakukan personel Brimob di Kota Bandar Lampung berencana melayangkan laporan kepolisian ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Lampung.
Laporan itu bentuk tindak lanjut pihak korban merasa telah dirugikan akibat dugaan aksi arogansi sang personel terhadap warga sipil tersebut.
"Ada (rencana laporan), karena dia sudah arogan. Kami anggap mereka terlalu arogan, terutama yang memakai baju Gegana itu karena dia langsung menodongkan senpi ke abang saya," Dian Adi Saputra (33), adik korban penodongan senpi, Sabtu (12/11/2022).
1. Sempat tebar isu korban bandar sabu

Terkait detail kronologi versi korban, Dian mengungkapkan, video viral tersebut bermula kala dirinya menerima telpon dari sang kakak mengaku baru saja dihubungi seseorang inisial FB dengan melontarkan kata-kata kurang pantas bernada ancaman, Selasa (8/11/2022).
"Saya teleponlah orang yang dimaksud kakak saya itu, mereka minta share lokasi. Terus mereka datang ke rumah saya di Rajabasa Indah, bersama oknum anggota polisi," ucap dia.
Saat itu, FB mengaku kepada warga mencari Dian lantaran terlibat tindak pidana peredaran gelap narkoba jenis sabu-sabu. "Waktu itu ada cekcok sedikit tapi dilerai warga. Setelah abang saya sampai di rumah, kami coba mendatangi mereka untuk meminta klarifikasi soal isu bandar sabu itu," lanjut Dian.
2. Ancam pistol hendak ditembak ke kepala

Setibanya di lokasi kejadian tepat di depan kantor Baraka Sarana Tama Jalan Soekarno-Hatta (Baypass) No.27, Way Dadi Baru, Sukarame tempat FB bersama sejumlah aparat kepolisian berkumpul, Dian mengungkapkan tiba-tiba langsung didekati kelompok tersebut dan seorang di antaranya mengenakan kaus atribut Brimob bertulis 'Gegana' langsung menodongkan senpi ke arah kakak korban.
"Bentuk senpinya kaya Air Softgun, laras pendek. Mereka sekitar 6 orang, yang jelas-jelas oknum polisi ada 2. Satu pakai kaus coklat tulisan polisi, satunya pakai kaus hitam tulisan Gegana yang todong senpi," terangnya.
Senpi tersebut ditodongkan langsung ke arah kepala kakak korban dan seketika membuat situasi kian memanas, hingga akhirnya dilerai warga sekitar. "Dia sempat bilang, saya tembak kepala kamu," sambung Dian.
3. Kapolresta amini pemicu keributan disebabkan permasalahan pribadi

Menanggapi video viral itu, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto mengatakan, pihaknya bersama Bidpropam tengah melaksanakan rangkaian penyelidikan terkait detail peristiwa tersebut. Ia membenarkan, insiden itu merupakan permasalahan pribadi antar pihak-pihak tertentu.
"Masih diselidiki, yang jelas isu-isu berkembang ada perebutan lahan parkir dan sebagainya ini tidak benar. Ini masalah pribadi, yang kebetulan melibatkan oknum-oknum kalau memang benar ada keterlibatan anggota di dalamnya," ungkap dia.
Selain itu, ia memastikan Polresta Bandar Lampung hingga detik ini belum menerima laporan dari kedua pihak untuk ditindaklanjuti. "Tapi kalau ada keterlibatan anggota di dalamnya pasti akan ditangani Polda, dalam hal ini Bidpropam Polda dan bila ada pidana bisa melapor ke Polsek, Polres maupun Polda," tandas Kapolresta.