Cerita Yolanda, Mahasiswi Unila Hidupkan Literasi Kampus

- Yolanda merasa perpustakaan adalah rumah kedua baginya, tempat ia merasa nyaman dan bertumbuh melalui literasi.
- Sebagai Wakil Duta Baca Unila 2024, Yolanda aktif dalam program literasi dan berbagi ide kreatif di Komunitas Baca Perpustakaan Unila.
- Yolanda juga terlibat dalam Komunitas Literasi Cendekia FISIP dan menjadi redaktur daring di UKPM Teknokra, memperkaya dirinya dalam perjalanan literasi.
Bandar Lampung, IDN Times – Bagi Yolanda Ria Kartika, Perpustakaan Universitas Lampung (Unila) bukan sekadar tempat membaca. Mahasiswi Ilmu Pemerintahan FISIP angkatan 2023 ini menyebutnya sebagai rumah kedua, tempat ia merasa nyaman, bertumbuh, dan menemukan keluarga baru melalui literasi.
Berikut IDN Times rangkum cerita Yolanda Wakil Duta Baca Unila 2024 menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua.
1. Yolanda menemukan rumah kedua di perpustakaan

Yolanda mengangap perpustakaan sudah menjadi rumah kedua baginya. Menurutnya, perpustakaan adalah tempat selalu ia kunjungi untuk menghilangkan penat, meski hanya sekadar melihat dan menghirup aroma buku-buku di sana.
Sebagai Wakil Duta Baca Unila 2024, Yolanda aktif dalam berbagai program literasi, terutama di Komunitas Baca Perpustakaan Unila (Kombaca). Di sana, ia menemukan ruang untuk belajar, berdiskusi, dan saling berbagi ide kreatif bersama sesama pecinta buku.
2. Literasi bukan cuma baca buku

Yolanda menceritakan aktivitasnya lewat Kombaca yang ikut merancang dan menjalankan berbagai program literasi kreatif. Menurutnya, tak hanya fokus pada membaca, komunitas ini juga mengajak mahasiswa untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar melalui kegiatan sosial dan diskusi tematik.
“Sedikit demi sedikit, itu menjadikan saya pribadi yang lebih bernilai dan peka terhadap lingkungan,” katanya.
Tak hanya aktif di komunitas, Yolanda juga tergabung dalam Komunitas Literasi Cendekia FISIP dan menjadi redaktur daring di UKPM Teknokra, unit pers kampus. Semua itu menjadi bagian dari perjalanan literasi yang memperkaya dirinya.
3. Momen membanggakan bisa ketemu tokoh literasi nasional

Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Yolanda adalah ketika mewakili Kombaca dalam event nasional. Ia berkesempatan bertemu langsung dengan Prof Sulistyo Basuki, tokoh literasi Indonesia yang dikenal sebagai doktor pertama dalam bidang ilmu informasi dan perpustakaan di Tanah Air.
“Bisa berbincang dan berfoto bersama beliau saat KPDI ke-15 adalah kebanggaan tersendiri,” kenangnya.
Menjelang akhir masa tugasnya sebagai Wakil Duta Baca, Yolanda menyimpan harapan besar. “Semoga Kombaca mampu mengajak dan menyadarkan seluruh mahasiswa Unila akan pentingnya literasi, terutama membaca buku di tengah gempuran digitalisasi,” ujarnya.