Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Mengelola Stres agar Asam Lambung Stabil saat Berpuasa

ilustrasi beribadah (pexels.com/rdne)
Intinya sih...
  • Stres bisa meningkatkan asam lambung, mengganggu puasa dan aktivitas. Teknik pernapasan 4-7-8 dapat membantu menenangkan tubuh dan mengurangi risiko naiknya asam lambung.
  • Melatih kesadaran diri dengan mindfulness dapat mengendalikan respons tubuh terhadap stres. Batasi konsumsi berita dan media sosial yang memicu kecemasan berlebihan.
  • Aktivitas fisik ringan seperti jalan santai, stretching, atau yoga bisa membantu mengurangi hormon stres dan ketegangan yang memicu naiknya asam lambung. Atur jadwal tidur yang tetap untuk menjaga kualitas tidur selama puasa.

Stres bisa datang dari mana saja dan sering kali tanpa diundang. Apalagi saat tubuh sedang beradaptasi dengan perubahan pola makan dan aktivitas selama bulan puasa.

Stres bisa datang yang pada akhirnya memicu naiknya asam lambung. Jika gak dikelola dengan baik, stres bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama jika kamu memiliki riwayat maag atau GERD.

Ketika stres menyerang, tubuh kita memproduksi lebih banyak asam lambung. Hal ini yang bisa menyebabkan munculnya rasa perih di perut, mual, hingga sensasi terbakar di dada.

Pastinya ini bisa mengganggu ibadah puasa dan aktivitas di bulan Ramadan. Berikut ini lima cara efektif untuk mengelola stres agar asam lambung stabil dan puasa tetap lancar.

1. Atur pola pernapasan untuk menenangkan pikiran

ilustrasi melatih pernapasan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rasa stres, dan panik sering kali membuat pola pernapasan menjadi gak teratur. Padahal pernapasan yang teratur dan dalam bisa menenangkan mengurangi stres.

Saat stres, tubuh akan bernapas lebih cepat dan pendek yang bisa memperburuk gejala asam lambung. Nah, kamu bisa mencoba trik teknik pernapasan dalam dengan metode 4-7-8.

Caranya, kamu bisa tarik napas dalam-dalam selama 4 detik. Kemudian, tahan napas selama 7 detik. Lalu, hembuskan perlahan selama 8 detik.

Ulangi cara ini selama beberapa menit, terutama saat kamu mulai merasa cemas atau panik. Rutinkan teknik ini untuk membantu mengurangi risiko naiknya asam lambung.

2. Kelola pikiran dengan teknik mindfulness

ilustrasi bersikap mindfulness (unsplash.com/elidefaria)

Mindfulness atau kesadaran diri adalah teknik yang bisa membantumu lebih fokus pada saat ini. Ini akan membantumu mengurangi kecemasan berlebihan.

Ketika stres datang, pikiran sering kali sibuk dengan hal-hal yang belum tentu terjadi. Pada akhirnya, bisa membuat tubuh semakin tegang dan memicu produksi asam lambung yang berlebihan.

Kamu bisa coba dengan cara fokus pada pernapasan setiap kali pikiran mulai kacau. Sadari apa yang terjadi di sekitarmu tanpa langsung bereaksi.

Coba tuliskan hal-hal yang membuatmu bersyukur setiap hari. Melatih mindfulness, kamu bisa mengendalikan respons tubuh terhadap stres dan menjaga kondisi lambung tetap aman selama puasa.

3. Hindari konsumsi berita atau media sosial berlebihan

ilustrasi menggunakan ponsel (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Tanpa disadari, stres juga bisa datang dari konsumsi berita yang berlebihan. Terutama hal-hal negatif, itu bisa meningkatkan stres.

Begitu juga dengan kebiasaan scrolling media sosial yang penuh dengan informasi yang sering bikin orang cemas atau mulai membandingkan diri dengan orang lain. Jadi, kamu harus mulai buat batasan dalam mengonsumsi media.

Cara mengecek berita hanya sekali atau dua kali sehari. Batasi waktu di media sosial agar gak terlalu lama terpapar informasi yang gak penting.

Pilih konten memberikan energi positif dan inspiratif. Mengurangi hal-hal yang memicu stres, kamu bisa menjaga ketenangan pikiran dan menghindari kumatnya asam lambung saat puasa.

4. Lakukan aktivitas fisik ringan

ilustrasi sekelompok orang berolahraga (unsplash.com/gabinvallet)

Meskipun sedang berpuasa, tubuh kita tetap perlu bergerak agar energi gak menumpuk dan memicu stres. Aktivitas fisik bisa membantu mengurangi hormon stres, meningkatkan suasana hati, dan memperbaiki sistem pencernaan.

Gak perlu olahraga yang terlalu berat, cukup dengan memulai jalan santai selama 15–20 menit setelah berbuka. Melakukan stretching atau yoga ringan sebelum sahur.

Menggunakan waktu luang untuk bergerak, seperti membersihkan rumah atau berjalan di sekitar rumah. Gerakan ringan ini bisa membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik dan mengurangi ketegangan yang bisa memicu naiknya asam lambung, lho!

5. Tidur yang cukup dan berkualitas

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/miriam-alonso)

Kurang tidur tentu bisa memperburuk stres dan meningkatkan risiko naiknya asam lambung. Selama Ramadan, pola tidur pasti berubah, tapi penting untuk memastikan tubuh mendapat istirahat yang cukup.

Kamu bisa menjaga kualitas tidur selama puasa dengan menghindari konsumsi kafein atau makanan pedas sebelum tidur. Mulai atur jadwal tidur yang tetap meskipun harus bangun sahur.

Lakukan relaksasi sebelum tidur, seperti membaca atau mendengarkan musik tenang. Dengan tidur yang cukup, tubuh lebih siap menghadapi stres, dan produksi asam lambung tetap terkendali selama puasa.

Mengelola stres adalah kunci utama agar asam lambung tetap stabil dan puasa berjalan lancar. Jika stres mulai terasa, ambil jeda sejenak, tarik napas dalam-dalam, dan lakukan aktivitas yang menenangkan. Dengan begitu, puasa bisa lebih nyaman tanpa gangguan asam lambung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
It's Me, Sire
EditorIt's Me, Sire
Follow Us