5 Fakta Menarik Capung Ekor Putih, Betinanya Suka Pilih-Pilih Pasangan

- Capung ekor putih memiliki tubuh gemuk dan ekor putih yang menjadi ciri khasnya
- Individu betina memiliki tubuh keseluruhan berwarna cokelat, menolak ajakan kawin individu jantan
- Populasi capung ekor putih penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem sebagai sumber makanan bagi berbagai hewan
Jika kamu sering pergi ke sungai, danau, rawa, kebun, hutan, taman, atau waduk pasti kamu sudah tak asing dengan capung. Serangga berukuran sedang ini biasanya ditemukan beterbangan di dekat air dan di sekitar rerumputan.
Capung juga terkenal karena gerakannya yang cepat dan tubuhnya yang ramping. Tapi walau begitu tak semua capung punya tubuh yang ramping, lho. Justru beberapa spesies seperti Plathemis lydia malah memiliki tubuh yang gemuk.
Capung ini mudah dikenali dari ekornya yang berwarna putih sehingga kerap disebut capung ekor putih. Badannya membulat, tubuhnya tidak terlalu ramping, abdomennya tidak terlalu panjang, dan abdomennya punya ukuran yang terbilang besar.
Karena perawakannya tersebut serangga ini jadi salah satu capung yang cukup unik jika dibandingkan capung lain yang ada di Amerika Utara. Bahkan tak hanya ciri fisiknya, keunikan capung ini juga bisa dilihat dari beberapa aspek lain, lho.
1. Punya tubuh gemuk sepanjang 5 centimeter

Seperti namanya, capung dengan panjang 5 centimeter ini dicirikan dengan ekor berwarna putih, sayap transparan, dan warna cokelat di badan dan beberapa bagian sayap. Ekor putih yang ia miliki memang jadi ciri khas hewan ini.
Namun walau begitu sebenarnya tak semua individu memilikinya. Ekor putih hanya dimiliki individu jantan dewasa, di lain sisi individu muda dan individu betina justru punya tubuh yang keseluruhannya berwarna cokelat.
Jika dibandingkan dengan capung lain di Amerika Utara capung ini juga cukup unik karena punya tubuh yang gemuk dan tidak terlalu panjang. Abdomenya pendek dan punya bentuk melebar, badannya membulat, kepalanya besar, dan ukurannya tidak terlalu besar.
Tentunya hal ini sangat berbeda dari kebanyakan capung di Amerika Utara yang tubuhnya ramping, panjang, kurus, dan memanjang. Tapi walau terbilang gemuk capung ekor putih tetap punya kemampuan terbang yang baik karena otot-ototnya yang kuat.
2. Individu betina sering menolak ajakan kawin individu jantan

Tak hanya manusia yang kesulitan mencari jodoh atau pasangan, nyatanya hal tersebut juga dialami oleh individu jantan capung ekor putih. Bahkan saking sulitnya individu betina akan menolak sekitar 48.9 persen percobaan kawin yang dilakukan oleh individu jantan, jelas artikel di jurnal Behaviour.
Hal tersebut dapat terjadi karena individu betina hewan ini sangat pemilih dan hanya akan kawin pada kondisi dan keadaan tertentu. Oleh karena itu persaingan antar individu jantan sangat sering terjadi. Mereka tak segan-segan untuk bertarung hanya demi bisa kawin.
3. Merupakan sumber makanan penting bagi kodok, ikan dan burung

Dilansir Wisconsin Odonata Survey, capung ekor putih sangat suka menghuni perairan yang tenang, seperti rawa, sungai yang tenang, dan kolam. Di sana hewan ini bisa menemukan banyak makanan, bisa berkembang biak dengan baik, dan bisa bersembunyi dari berbagai predator.
Tapi wilayah perairan tak hanya dihuni oleh serangga ini. Justru sebaliknya, wilayah perairan juga jadi habitat bagi berbagai hewan entah itu serangga, mamalia, burung, reptil, atau amfibi.
Karena sering berkeliaran di perairan alhasil capung ini sering diincar oleh berbagai jenis predator, mau itu ikan, laba-laba, serangga, udang air tawar, katak, kodok, burung, sampai kadal. Populasinya yang berlimpah juga menguntungkan hewan-hewan tersebut dan bahkan capung ekor putih jadi sumber makanan bagi mereka.
Alhasil jika populasi capung ekor putih terus menurun maka keseimbangan ekosistem akan terganggu. Jika hal itu terjadi hewan-hewan seperti ikan, burung, dan kodok akan kekurangan makanan dan akhirnya ikut musnah secara perlahan.
4. Aktivitasnya memuncak pada musim panas

Laman GBIF menjelaskan kalau capung ekor putih merupakan hewan endemik Amerika Utara dan bisa ditemukan di seluruh wilayah Amerika Serikat dan sebagian Kanada. Tergantung daerah penyebarannya capung ini memiliki kebiasaan dan pola aktivitas yang berbeda. Sebagai contoh, di negara bagian Wisconsin hewan ini sangat aktif pada bulan Mei sampai Agustus.
Di sisi lain populasi di California justru sangat aktif pada bulan April hingga September. Namun secara umum hewan ini biasanya sangat aktif pada musim panas dan hal ini merupakan sesuatu yang sangat wajar.
Musim panas jadi pusat aktivitas berbagai hewan karena punya suhu yang pas dan makanan yang berlimpah. Sangat berbeda dari musim dingin yang suhunya terlalu dingin atau musim gugur di mana banyak pohon yang berguguran.
Tapi seperti yang sudah dijelaskan, populasi di tiap daerah punya punya pola aktivitas yang berbeda. Jadi jika ada sedikit perbedaan antar daerah maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang aneh.
5. Sering meletakan telur di beberapa lokasi berbeda

Biasanya hewan cenderung bertelur di satu tempat yang nyaman, cocok, dan ideal untuk pengeraman telur-telurnya. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi capung ekor putih, terang iNaturalist.
Tentunya seperti capung lain spesies ini tetap akan menaruh telur-telurnya di air yang tenang, seperti danau, kolam, atau rawa. Tapi daripada menaruh semua telurnya di satu tempat ia justru akan menaruh telur-telurnya di beberapa titik yang berbeda.
Sebagai contoh, awalnya hewan ini akan bertelur di pinggir danau. Kemudian ia akan berpindah dan bertelur lagi di area tengah danau. Dengan menaruh telur di berbagai titik capung ini meminimalisir risiko di mana predator akan memakan semua telurnya sampai habis.
Saat telur di satu titik sudah dimakan predator masih ada telur di titik lain dan begitu juga seterusnya. Bahkan tak hanya di air, terkadang capung ekor putih juga akan menaruh telurnya di daerah rerumputan pinggir air atau di daerah berlumpur.
Tubuh yang gemuk bukan satu-satunya hal unik yang dimiliki oleh capung endemik Amerika Utara ini. Justru lebih dari itu, keunikannya dapat terlihat dari aspek lain, seperti kebiasaan dan dampaknya terhadap ekosistem. Salah satu kebiasaan yang paling unik adalah menaruh telur di beberapa lokasi. Individu betina hewan ini juga pemilih karena ia sering menolak ajakan kawin individu jantan. Tak hanya itu, ternyata serangga kecil ini juga menjadi sumber makanan bagi berbagai hewan, lho. Karena hal itu ia membantu menjaga keseimbangan ekosistem.