Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Daerah Penghasil Tebu Terbanyak di Provinsi Lampung

ilustrasi perkebunan tebu. (istockphoto.com/Camaro)
Intinya sih...
  • Lampung merupakan sentra produksi tebu terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Timur.
  • Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki luas lahan tebu yang kecil, namun tetap memberi kontribusi dalam produksi tebu Lampung.
  • Kabupaten Way Kanan memiliki lahan perkebunan tebu terluas di seluruh Lampung dan mampu menghasilkan produktivitas panen tebu lebih dari 90.000 ton setiap tahunnya.

Bandar Lampung, IDN Times - Kalau bicara soal Lampung, kebanyakan orang langsung terbayang kopi robusta harum, hamparan perkebunan sawit, atau karet jadi komoditas andalan. Tapi siapa sangka, ternyata Lampung juga menyimpan potensi besar di balik tanaman manis: tebu.

Ya, provinsi di ujung selatan Pulau Sumatera ini diam-diam menjadi salah satu penghasil tebu terbesar di Indonesia. Bahkan, Lampung berhasil menempati peringkat kedua sebagai sentra produksi tebu nasional, hanya kalah dari Jawa Timur.

Produksi tebu Lampung mencapai 801.820 ton, dengan luas areal perkebunan mencapai 135.438 hektare. Sebagian besar lahan ini dikelola oleh perkebunan besar swasta, didukung pula oleh keberadaan perusahaan-perusahaan gula nasional seperti Sugar Group Companies.

Nah, dari sekian banyak kabupaten di Lampung, ternyata ada lima daerah menjadi penyumbang hasil panen tebu terbanyak. Penasaran daerah mana saja yang berjaya dengan ladang tebu mereka? Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Kabupaten Tulang Bawang Barat

ilustrasi gula (freepik.com/jcomp)

Kabupaten Tulang Bawang Barat mungkin tak sepopuler kabupaten-kabupaten lain di Lampung jika bicara soal hasil panen tebu. Luas wilayah mencapai 1.281,45 km², kabupaten ini memang memiliki lahan yang cukup luas secara keseluruhan.

Namun, hanya sebagian kecil dari wilayah tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk perkebunan tebu, tepatnya hanya sekitar 362 Ha. Kalau dibandingkan dengan kabupaten penghasil tebu lainnya di Lampung, luas lahan tebu di Tulang Bawang Barat terbilang lebih kecil.

Tak heran jika produktivitasnya pun belum bisa menyaingi daerah-daerah tetangga yang sudah lebih dulu unggul dalam sektor ini. Rata-rata jumlah panen tebu dari Tulang Bawang Barat per tahunnya juga tercatat hanya sedikit yakni di atas angka 1.000 ton. Angka ini memang bukan yang tertinggi, tapi tetap memberi kontribusi tersendiri dalam peta produksi tebu Lampung.

2. Kabupaten Tulang Bawang

Ilustrasi gula kastor (freepik.com/freepik)

Bergeser sedikit ke arah kabupaten tetangganya, yakni Tulang Bawang. Kabupaten ini dulunya tak hanya dikenal karena sejarah pemekarannya dari Lampung Utara, tetapi juga karena luas wilayahnya tergolong besar, yakni mencapai 3.107,47 km².

Luas daerah ini tentu menjadi modal penting bagi sektor pertanian dan perkebunan untuk berkembang, termasuk dalam hal budidaya tebu. Hal menarik, pada tahun 2020 lalu, terjadi sebuah langkah strategis cukup berani di kabupaten ini.

PT Bangun Nusa Indah Lampung, perusahaan swasta bergerak di bidang agribisnis, memutuskan untuk melakukan konversi lahan, mengalihkan fungsi lahan sawit yang sebelumnya mendominasi, menjadi lahan tebu. Total luas lahan HGU (Hak Guna Usaha) dimiliki perusahaan ini mencapai 6.474,85 hektare. Namun, dari total tersebut, hingga saat ini diperkirakan baru sekitar 3.800 hektare sudah benar-benar beralih fungsi menjadi lahan tebu aktif.

Keputusan ini rupanya membuahkan hasil cukup manis, secara harfiah maupun ekonomis. Produktivitas panen tebu di Tulang Bawang mengalami lonjakan signifikan. Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata produksi tebu per tahunnya di kabupaten ini tercatat sudah mampu menembus angka lebih dari 4.500 ton per tahun. 

3. Kabupaten Lampung Utara

ilustrasi gula (unsplash.com/Faran Raufi)

Kabupaten Lampung Utara mungkin selama ini lebih dikenal dengan hasil pertaniannya beragam dan wilayahnya cukup luas, yaitu mencapai 2.656,39 km². Namun siapa sangka, dibalik hamparan tanah subur tersebut, tersembunyi potensi luar biasa dari komoditas tebu.

Meski luas lahan perkebunan tebunya hanya sekitar 3.507 hektare, jumlah yang terbilang tidak sebesar beberapa kabupaten lain, Lampung Utara justru berhasil menunjukkan performa mencengangkan. Produktivitas panennya secara konsisten mengungguli daerah-daerah lain yang bahkan memiliki lahan lebih luas.

Salah satu contohnya adalah Kabupaten Tulang Bawang. Meskipun Tulang Bawang memiliki areal perkebunan tebu sedikit lebih luas, hasil panen tahunannya masih kalah jika dibandingkan dengan Lampung Utara.

Setiap tahun, rata-rata produksi tebu dari Lampung Utara bisa menembus angka lebih dari 9.000 ton. Sebuah pencapaian tak hanya membanggakan, tapi juga sangat berarti bagi kemajuan sektor perkebunan tebu di Provinsi Lampung secara keseluruhan. Bisa dibilang, Lampung Utara bukan sekadar penghasil, tapi juga salah satu pilar penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan industri tebu di wilayah ini.

4. Kabupaten Lampung Tengah

ilustrasi gula halus (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Kabupaten Lampung Tengah juga punya peran penting dalam dunia perkebunan, khususnya dalam hal produksi tebu. Luas wilayah Lampung Tengah mencapai 4.548,93 km² menjadi modal besar bagi berkembangnya berbagai jenis perkebunan, termasuk tebu yang dapat tumbuh subur di wilayah ini.

Di bawah naungan perusahaan besar seperti Sugar Group Companies, sudah lama dikenal sebagai raksasa dalam industri gula nasional. Lampung Tengah memiliki lahan perkebunan tebu cukup luas, yakni sekitar 9.988 hektare. Angka ini bukan hanya besar secara statistik, tapi juga membuktikan Lampung Tengah memang punya potensi luar biasa dalam mendukung ketahanan pangan nasional, terutama dalam hal produksi gula.

Tak hanya soal luas lahan, produktivitas panen tebu di kabupaten ini pun sangat mengesankan. Setiap tahunnya, Lampung Tengah mampu menghasilkan lebih dari 50.000 ton tebu.

Angka yang fantastis ini menjadikan Lampung Tengah sebagai kabupaten dengan hasil panen tebu terbanyak kedua di Provinsi Lampung. Posisi ini membuatnya bersaing ketat dengan Kabupaten Way Kanan, yang unggul dari sisi luasan lahan, namun tetap harus berhitung dengan performa panen dari wilayah tengah ini.

5. Kabupaten Way Kanan

ilustrasi gula halus (vecteezy.com/thomaseder15127)

Kabupaten Way Kanan, terletak di bagian utara Provinsi Lampung, ternyata menyimpan potensi luar biasa dalam dunia perkebunan tebu. Luas wilayah mencapai 3.531,10 km², kabupaten ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya kearifan lokal masyarakatnya, tapi juga karena geliat sektor perkebunannya begitu menjanjikan, terutama dalam hal produksi tebu.

Siapa sangka, di antara hamparan sawah dan perbukitan menghiasi lanskap Way Kanan, tersimpan lahan perkebunan tebu terluas di seluruh Lampung. Tak tanggung-tanggung, luasnya mencapai 17.532 hektare! Bukan hanya luas, tapi juga sangat produktif.

Setiap tahunnya, kabupaten ini mampu menghasilkan rata-rata produktivitas panen tebu lebih dari 90.000 ton. Angka ini bukan main-main dan menempatkan Way Kanan sebagai salah satu tulang punggung utama dalam peta produksi tebu di provinsi ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us