Mahasiswa Itera Gandeng Warga Karang Anyar Wujudkan Desa Hijau

- Pohon trembesi dan hortikultura dipilih untuk menyerap karbon dioksida dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat desa.
- Menanam pohon merupakan aksi nyata mahasiswa sebagai agen perubahan untuk masa depan lingkungan yang lebih baik.
- Kontribusi mahasiswa Itera dan Pertamina Foundation diapresiasi oleh Pemerintah Desa Karang Anyar karena tanaman peneduh dan produktif dibutuhkan di wilayah tersebut.
Lampung Selatan, IDN Times - Kepedulian terhadap isu lingkungan terus ditunjukkan melalui aksi nyata oleh kalangan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera). Kali ini, semangat menjaga bumi ditunjukkan mahasiswa penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi (Sobi) Regional Lampung Itera yang berkolaborasi dengan Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Lampung melalui aksi penanaman pohon di Desa Karang Anyar, Kabupaten Lampung Selatan, beberapa waktu lalu.
Aksi penghijauan tersebut tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga mengajak partisipasi aktif warga setempat. Sejumlah bibit pohon trembesi ditanam bersama berbagai jenis tanaman hortikultura sebagai upaya menciptakan lingkungan desa yang lebih hijau, sejuk, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
1. Alasan memilih pohon trembesi dan hortikultura

Ketua pelaksana kegiatan, Akbar Alfiansyah menjelaskan, pemilihan pohon trembesi bukan tanpa alasan. Jenis pohon ini dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap karbon dioksida serta memberikan keteduhan dalam jangka panjang.
Sementara itu, tanaman hortikultura yang ditanam diharapkan mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat desa melalui hasil panen di masa mendatang.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa upaya menjaga bumi tidak bisa dilakukan sendiri. Kami berharap Desa Karang Anyar tidak hanya menjadi lebih hijau dan sejuk, tetapi juga produktif melalui tanaman buah yang kelak dapat dipanen bersama,” ujar Akbar, Selasa (30/12/2025).
2. Menanam pohon bukan sekadar aktivitas simbolis

Kegiatan penanaman pohon tersebut turut dihadiri Pembina Sobat Bumi sekaligus dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Itera, Yudha Rahman. Ia mengapresiasi langkah mahasiswa yang turun langsung ke lapangan serta berinteraksi dengan masyarakat desa.
Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu menerjemahkan gagasan menjadi aksi nyata.
“Menanam pohon bukan sekadar aktivitas simbolis. Di dalamnya terdapat harapan untuk masa depan lingkungan yang lebih baik. Jika dirawat secara konsisten, manfaat ekologisnya, baik bagi kualitas udara maupun cadangan air, akan dirasakan dalam jangka panjang oleh warga desa,” jelas Yudha.
3. Tanaman peneduh dan produktif dibutuhkan di wilayah tersebut

Apresiasi juga datang dari Pemerintah Desa Karang Anyar. Sekretaris Desa Karang Anyar, Wawan, menyampaikan terima kasih atas kontribusi mahasiswa Itera serta dukungan dari Pertamina Foundation yang telah membantu menghadirkan tanaman peneduh dan tanaman produktif di wilayah desa.
“Kami merasa sangat terbantu. Tanaman peneduh dan tanaman produktif memang dibutuhkan di wilayah kami. Semoga apa yang ditanam hari ini bisa dijaga bersama dan memberikan manfaat nyata bagi desa ke depan,” ujarnya.


















