Itera Kenalkan GPS Tracker, Solusi Cegah Pencurian Motor

- Itera memperkenalkan GPS Tracker berbasis Geofence untuk kendaraan bermotor di Bandar Lampung
- GPS tracker menggunakan modul GPS untuk mengirimkan lokasi kendaraan ke pemilik dan memantau pergerakan mencurigakan
- Program melibatkan mahasiswa untuk menyusun peta risiko pencurian kendaraan dan diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat
Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (Itera) memperkenalkan teknologi terkini Global Positioning System (GPS) Tracker berbasis Geofence sebagai solusi pengendalian kendaraan bermotor yang dicuri di kantor Kelurahan Korpri Jaya, Bandar Lampung.
Ketua program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), M Bobby Rahman, mengatakan, kegiatan tersebut tujuan menekan angka pencurian kendaraan bermotor, khususnya roda dua, yang marak terjadi di wilayah Bandar Lampung.
"Kelurahan Korpri Jaya merupakan salah satu wilayah dengan tingkat pencurian kendaraan bermotor tertinggi di Bandar Lampung. Program ini dirancang untuk memberikan solusi konkret bagi masyarakat dalam menghadapi masalah keamanan kendaraan roda dua,” kata Bobby, Senin (16/12/2024).
1. Memantau lokasi kendaraan secara real-time

Bobby menjelaskan, GPS tracker bekerja dengan memanfaatkan modul GPS untuk mengirimkan sinyal lokasi kendaraan ke pemilik melalui aplikasi ponsel pintar. Perangkat ini memungkinkan pemilik untuk memantau lokasi kendaraan secara real-time dan memberikan notifikasi jika terjadi pergerakan mencurigakan.
Teknologi ini terdiri dari beberapa komponen utama, seperti modul GPS, modul seluler, mikrokontroler, antena, baterai, dan memori.
"Dengan kombinasi ini, GPS tracker mampu memberikan informasi lokasi yang akurat, sehingga sangat bermanfaat untuk pelacakan kendaraan dan aset berharga lainnya," jelasnya.
2. Libatkan dosen dan mahasiswa

Harry Yuliansyah, anggota tim dari program studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri (FTI) Itera menambahkan, program melibatkan dosen lintas program studi, yaitu dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dalam menjaga keamanan kendaraan bermotor.
"Empat mahasiswa dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota bahkan menjadikan proyek ini sebagai topik tugas akhir. Mereka menyusun peta risiko pencurian kendaraan berdasarkan frekuensi kejadian, kerentanan wilayah, serta faktor-faktor seperti aksesibilitas, keamanan kolektif, dan sistem keamanan lingkungan," terangnya.
Harry berharap, penerapan teknologi GPS tracker – Geofence, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan rasa aman dalam menjaga kendaraan bermotornya. Selain itu, peta risiko pencurian yang disusun oleh mahasiswa diharapkan menjadi panduan bagi warga dalam meningkatkan keamanan lingkungan.
3. Mahasiswa kosan sering jadi korban pencurian motor

Ketua RT 1 LK 1 Kelurahan Korpri Jaya menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, sudah sewajarnya Itera membantu lingkungan sekitar menghadapi persoalan yang ada melalui program seperti ini.
"Di wilayah kami, mahasiswa yang tinggal di kos-kosan sering menjadi sasaran pencurian kendaraan. Solusi ini sangat kami butuhkan,” ujarnya.