Hadiri Paripurna, Eva Dwiana Paparkan Program 2025-2030

- Pemerintah Kota Bandar Lampung menetapkan visi pembangunan 2025-2030 dengan fokus kesehatan, pendidikan, dan ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
- Pemkot Bandar Lampung menetapkan misi utama seperti peningkatan layanan kesehatan gratis, penggratiskan perlengkapan sekolah, dan dukungan terhadap UMKM dan koperasi.
- Pemkot juga akan mengoptimalkan peran TPID, digitalisasi layanan publik, serta penanganan banjir melalui evakuasi warga, perbaikan drainase, dan normalisasi sungai.
Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Kota Bandar Lampung telah menetapkan visi pembangunan untuk periode 2025-2030. Visi itu menargetkan kota yang sehat, cerdas, beriman, berbudaya, nyaman, unggul, dan berdaya saing berbasis ekonomi demi kemakmuran rakyat.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengatakan pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program strategis.
"Visi kita jelas, yaitu membangun Bandar Lampung yang lebih maju dengan pelayanan kesehatan yang optimal, pendidikan yang berkualitas, infrastruktur yang kuat, serta ekonomi yang berdaya saing," katanya, Rabu (5/3/2025).
1. Fokus kesehatan, pendidikan dan ekonomi

Untuk mewujudkan visi tersebut, Eva menyampaikan, Pemkot Bandar Lampung menetapkan sejumlah misi utama. Seperti peningkatan layanan kesehatan gratis di puskesmas dan rumah sakit, serta layanan kesehatan rumah bagi masyarakat rentan.
Di sektor pendidikan, pemerintah akan menggratiskan perlengkapan sekolah bagi siswa SD dan SMP melalui program Bina Lingkungan (Biling), serta memberikan beasiswa bagi pelajar SMA yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi daerah akan didorong dengan memberikan kemudahan investasi dan penciptaan lapangan kerja. Pemkot juga akan mengembangkan UMKM, IKM, dan koperasi melalui pendampingan teknis, pemasaran, serta pinjaman tanpa bunga.
"Kami ingin masyarakat Bandar Lampung semakin mandiri secara ekonomi. Oleh karena itu, dukungan terhadap UMKM dan koperasi terus kami tingkatkan," jelasnya.
2. Pengendalian inflasi dan digitalisasi pelayanan publik

Guna menjaga stabilitas ekonomi, Eva menjelaskan Pemkot Bandar Lampung akan mengoptimalkan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
"Dengan berbagai langkah yang kita lakukan, seperti operasi pasar, pasar murah, serta pemberian bantuan bibit tanaman seperti cabai, tomat, dan bawang merah kepada masyarakat," ucapnya.
Selain itu, digitalisasi layanan publik juga menjadi prioritas. Program "Seribu Wajah pada Mal Pelayanan Publik (MPP)" akan diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kepada masyarakat.
"Kami ingin birokrasi yang lebih cepat, mudah, dan transparan. Digitalisasi ini menjadi bagian dari reformasi pelayanan publik," jelasnya.
3. Penanganan banjir jadi prioritas

Terkait banjir melanda Bandar Lampung pada awal 2025 menjadi perhatian serius pemerintah. Eva menyatakan, pihaknya telah mengambil langkah cepat, mulai dari mengevakuasi warga terdampak, membangun kembali rumah yang rusak, hingga perbaikan drainase dan normalisasi sungai.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten tetangga untuk menyelesaikan masalah banjir ini. Salah satu solusinya adalah memperbaiki sistem drainase, memperlebar sungai, dan mengembalikan fungsi hutan di wilayah hulu," bebernya.
Selain itu, Pemkot juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan serta mendukung program penghijauan dengan menanam lebih banyak pohon dan membuat sumur resapan.
Dengan berbagai program ini, Eva optimistis dapat membawa Bandar Lampung menjadi kota yang lebih maju, nyaman, dan sejahtera dalam lima tahun ke depan.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran serta masyarakat sangat penting untuk mewujudkan Bandar Lampung yang lebih baik," ujarnya.



















