Gawat! 6 Kelurahan Bandar Lampung Masuk Zona Rentan Pangan

- Enam kelurahan di Bandar Lampung masuk kategori rentan pangan berdasarkan analisis FSVA 2023.
- Pemerintah Kota melakukan verifikasi data untuk mengetahui kondisi terkini dan wilayah yang rawan pangan.
- Kelurahan dengan Prioritas 3 memiliki kerentanan pangan tinggi dan memerlukan peningkatan akses serta ketersediaan pangan.
Bandar Lampung, IDN Times – Sebanyak enam kelurahan di Bandar Lampung masuk kategori rentan pangan berdasarkan hasil analisis Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2023.
1. 6 Kelurahan rentan pangan di Bandar Lampung

Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo, mengutarakan, berdasarkan hasil FSVA 2023, enam kelurahan tercatat berada pada Prioritas 3. Artinya, wilayah tersebut memiliki kerentanan pangan tinggi.
Kelurahan-kelurahan tersebut yakni:
- Kelurahan Kelapa Tiga Permai, Kecamatan Tanjung Karang Barat
- Kelurahan Srengsem, Kecamatan Panjang
- Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjung Karang Pusat
- Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa
- Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa
- Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal
Ia menjelaskan, wilayah ini memerlukan peningkatan akses dan ketersediaan pangan untuk masyarakat. "Faktor-faktor seperti daya beli masyarakat, angka kemiskinan, akses air bersih, dan kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam meningkatkan ketahanan pangan," jelasnya.
2. Pemkot klaim sedang verifikasi dan pemutakhiran data

Pjs Wali Kota Bandar Lampung, Budhi Darmawan mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung sedang verifikasi dan pemutakhiran data peta ketahanan dan kerentanan pangan. Tujuannya, mengetahui kondisi terkini, terutama di wilayah-wilayah yang rawan.
"Pemetaan ini sangat penting untuk mengetahui kelurahan mana yang memiliki ketahanan pangan rendah," katanya usai membuka rapat verifikasi pemutakhiran data FSVA di Aula Semergou, Kamis (24/10/2024).
Budhi menyampaikan, pemetaan dilakukan guna mengetahui daerah mana saja di Bandar Lampung rawan zona pangan. "Dengan memetakan kelurahan yang ketahanan pangannya kurang, kita bisa melakukan intervensi untuk memperbaiki situasi tersebut agar tidak lagi rentan terhadap masalah pangan," ujarnya.
3. Fokus Pemkot penyelesaian masalah pangan

Adji menambahkan, ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada ketersediaan pangan semata.
"Ketahanan pangan juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat, kesehatan, dan akses air bersih. Semua ini harus diperhatikan agar tidak ada lagi kelurahan yang rawan pangan di tahun ini," ucapnya.
Pemkot Bandar Lampung berharap, pemutakhiran data FSVA ini, intervensi yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah rentan pangan.