Fokus Tingkatkan Produksi Pangan, Pemkot Balam Kembangkan Smartani

- Program Smartani memiliki siklus pembaruan data setiap bulan, fokus pada hortikultura dan pemanfaatan pekarangan untuk meningkatkan produksi pangan.
- Smartani akan terintegrasi dengan layanan kesehatan hewan, memungkinkan pendaftaran online dan meningkatkan kepuasan masyarakat.
- Dinas Pertanian juga menyiapkan integrasi pembayaran berbasis QRIS untuk memudahkan transaksi layanan dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung menyiapkan sistem data terintegrasi bernama Smartani untuk memotret kondisi pertanian secara lebih akurat.
Sekretaris Dinas Pertanian Bandar Lampung, Tri Atmaningsih mengatakan sistem ini diproyeksikan menjadi dasar pengambilan kebijakan produksi, termasuk menentukan strategi ketika target produksi tidak tercapai.
Ia menjelaskan, selama ini data pertanian kerap tersebar dan tidak terupdate. Padahal, kebutuhan data menjadi semakin penting untuk memetakan produksi, luas tanam, hingga kendala di lapangan.
“Dengan data terintegrasi, kita bisa tahu produksi berapa, luas lahan berapa, apa masalahnya kalau target tidak tercapai. Jadi bisa menjadi bahan keputusan bersama,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
1. Update data tiap bulan

Tri menjelaskan, program Smartani dirancang memiliki siklus pembaruan data setiap bulan. Meski tanam padi hanya dua hingga tiga kali setahun, data hortikultura, pemanfaatan pekarangan, hingga kegiatan kelembagaan tetap diperbarui rutin.
Ia menegaskan, peningkatan produksi tidak hanya berfokus pada padi, mengingat lahan sawah Bandar Lampung terbatas. Untuk itu, dinas bakal menggenjot hortikultura melalui pemberdayaan kelompok wanita tani (KWT) dan pemanfaatan pekarangan.
“Kami banyak mendorong sayuran seperti cabai, karena cabai juga penyumbang inflasi. KWT memanfaatkan pekarangan untuk tanam sayur, ini bisa menambah produksi dan pendapatan mereka,” katanya.
Selain itu, Smartani juga membuka ruang promosi bagi produk olahan pertanian milik petani dan KWT, sehingga mereka dapat menambah penghasilan.
2. Terintegrasi dengan layanan kesehatan hewan

Tri mengatakan, Smartani bakal disambungkan ke layanan Puskeswan, memungkinkan pendaftaran online sebelum pemilik hewan datang ke lokasi.
“Layanan jadi lebih cepat, tidak perlu antre. Harapannya kepuasan masyarakat meningkat,” jelasnya.
3. Kontribusi ke kenaikan PAD

Dinas juga menyiapkan integrasi pembayaran berbasis QRIS, sehingga transaksi layanan lebih mudah dan berpotensi menambah pendapatan asli daerah (PAD).
"Ini juga merupakan arahan dari ibu Walikota Bandar Lampung. Semua OPD diminta untuk membuat inovasi," ucapnya.
Tri menyebut, Smartani adalah proyek jangka panjang dengan empat sasaran utama menaikkan produksi, menambah pendapatan petani, meningkatkan kepuasan masyarakat, dan mendorong PAD.


















