Java Silver, UMKM Kerajinan Perak Lamteng Tumbuh Bersama Pemuda Desa

- Fakta unit Java Silver: UMKM kerajinan perak di Desa Rukti Endah, Lampung Tengah, berkembang setelah mendapat pembinaan dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan.
- Menjangkau pembeli dari berbagai daerah: Java Silver meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran sehingga produknya menjangkau pasar yang lebih luas.
- Omzet meningkat dan pasar lebih luas: Pendampingan dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel membuat omzet usaha Java Silver meningkat hingga mencapai Rp5 juta per bulan.
Lampung Tengah, IDN Times - Arif tidak pernah membayangkan keterampilannya mengukir perak dapat menjadi sumber penghasilan tetap bagi keluarganya. Ia kini menjadi salah satu pemuda lokal yang memperoleh pekerjaan tetap dengan penghasilan sekitar Rp3 juta per bulan.
Pendapatan tersebut membantu ia membiayai pendidikan anak dan memperbaiki kesejahteraan keluarga.
1. Fakta unit Java Silver

Perubahan itu mulai terasa setelah Java Silver, UMKM kerajinan perak di Desa Rukti Endah, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah, mendapatkan pembinaan dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Melalui pendampingan yang terarah, kemampuan produksi dan pemasaran Java Silver meningkat sehingga membuka kesempatan ekonomi baru bagi warga desa.
Perkembangan Java Silver menunjukkan bagaimana pembinaan UMKM mampu memberikan dampak bagi banyak keluarga. Sejak menjadi binaan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, omzet usaha meningkat hingga mencapai Rp5 juta per bulan.
Selain itu, empat pemuda setempat sebelumnya kesulitan mencari pekerjaan kini memperoleh penghasilan yang lebih stabil. “Bekerja di Java Silver bukan hanya soal gaji, tetapi juga kesempatan belajar keterampilan baru yang memberi harapan jangka panjang,” ujar Arif.
2. Menjangkau pembeli dari berbagai daerah

Pemilik Java Silver, Yudi Aptianto, telah berkarya di bidang kerajinan perak sejak 2013. Kualitas produknya kuat, tetapi akses pasar serta kapasitas pengelolaan usaha masih terbatas.
Melalui pembinaan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Yudi mendapatkan pendampingan menyeluruh yang mencakup peningkatan kapasitas, perluasan pasar, hingga penguatan jaringan bisnis. Produk perak yang sebelumnya hanya dikenal di desa kini menjangkau pembeli dari berbagai daerah dan mulai diminati reseller.
Yudi juga mengikuti pelatihan manajemen usaha di Rumah BUMN yang difasilitasi Pertamina. Ia mempelajari pencatatan keuangan, perencanaan produksi, serta strategi pengembangan usaha.
3. Omzet meningkat dan pasar lebih luas

Pengetahuan ini menjadi fondasi utama dalam memperkuat bisnisnya.
“Pendampingan ini membuat saya memahami cara mengelola usaha secara benar, membangun jaringan, dan memperluas pasar. Dampaknya langsung terlihat pada omzet dan rasa percaya diri saya sebagai pelaku UMKM,” ujar Yudi.
Perubahan yang terjadi menunjukkan hasil pembinaan yang konsisten yaitu omzet meningkat, pasar lebih luas, dan para pemuda desa memiliki keterampilan mengukir perak yang dapat menjadi modal hidup jangka panjang.
4. Pendampingan berkelanjutan dapat memperkuat UMKM

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menjelaskan, Java Silver menjadi contoh bagaimana pendampingan berkelanjutan dapat memperkuat UMKM dan mendorong kemandirian ekonomi lokal.
“Kami ingin memastikan program TJSL tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi membangun kapasitas dan peluang bagi masyarakat untuk berkembang secara mandiri. Pertumbuhan Java Silver menunjukkan bahwa UMKM dapat naik kelas ketika mendapat dukungan yang konsisten,” ujar Rusminto.
Program ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals) (SDGs), khususnya Tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan) dan Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Melalui dukungan yang konsisten, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel berkomitmen mendorong UMKM lokal agar semakin berdaya dan berkelanjutan.


















