3 Film Indonesia 2024 Hadirkan Konflik Keluarga, Penuh Haru!

- Film drama keluarga seperti "Bila Esok Ibu Tiada" dan "Home Sweet Loan" berhasil menarik perhatian penonton dengan konflik yang dekat dengan kehidupan nyata.
- "Home Sweet Loan" mengangkat tema anak bungsu yang harus memikul beban keluarga, sementara "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" berani mengangkat isu kesehatan mental akibat keluarga toxic.
- "Bila Esok Ibu Tiada" menceritakan perjuangan seorang single mother dalam menyembunyikan penyakitnya agar tidak membuat anak-anaknya susah, dengan rating 5.9/10 di IMDb.
Menjamurnya film genre horor dan komedi, ternyata masih banyak rumah produksi film berani menghadirkan film bergenre drama keluarga, menghadirkan konflik penuh haru. Beberapa film, berhasil menghadirkan cerita dan konflik keluarga terlihat sangat dekat hingga tidak berbeda jauh dengan kehidupan nyata.
Film tema seperti ini berhasil membuat emosi penonton dibuat naik turun. Sebut saja seperti Bila Esok Ibu Tiada, yang kini sedang tayang di bioskop. Wajib masuk ke dalam daftar tontonan, berikut 3 film 2024 bertema konflik keluarga.
1. Home Sweet Loan

Pertama adalah Home Sweet Loan. Film garapan Sabrina Rochelle Kalangie diadaptasi dari novel berjudul sama karya Almira Bastari.
Menggandeng Yunita Siregar untuk memerankan karakter Kaluna, dia adalah seorang anak bungsu harus menanggung beban hingga biaya hidup anggota keluarganya berjumlah tidak sedikit.
Berjuang keras untuk bisa memiliki rumah impian sendiri, Kaluna sudah bosan tinggal bersama kedua orang tua, yang juga masih direpotkan dengan kedua kakaknya yang telah menikah. Seperti harus tinggal dikamar pembantu demi ponakan, membersihkan rumah sepulang kerja lembur, hingga membayar utang kakaknya yang berjumlah ratusan juta.
Berhasil mendapatkan rating sebanyak 8.4/10 dari IMDb, Home Sweet Loan sangat layak untuk dijadikan rekomendasi tontonan. Tidak harus selalu menjadi anak bungsu, film ini sangat direkomendasikan untuk kalian menjadi tulang punggung keluarga.
2. Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Beralih ke Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, film digarap Reka Wijaya terinspirasi dari lagu Runtuh oleh Feby Putri. Kembali menjadikan Prilly Latuconsina sebagai aktris langganan Sinemaku Pictures.
Film ini menceritakan tentang seorang gadis muda bernama Tari, yang harus pura-pura bahagia di tengah-tengah keluarganya yang toxic. Setelah kakaknya pergi dari rumah, Tari harus menghadapi tingkah kasar sang ayah, yang kerap melakukan kekerasan fisik kepada ibu dan juga dirinya.
Selain itu, Tari juga kerap diperlakukan secara tidak bebas dalam memutuskan beberapa hal. Karena inilah, Tari kerap menganggap semuanya baik-baik saja, karena saking tidak memiliki tempat mengeluh.
Bagi kalian yang mungkin terjebak dengan keluarga toxic, sangat cocok untuk menonton film satu ini. Dengan rating 8.4/10 dari IMDb, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis sangat berani mengangkat isu tentang kesehatan mental yang banyak dialami oleh anak muda.
3. Bila Esok Ibu Tiada

Terbaru Bila Esok Ibu Tiada, digarap Rudi Soedjarwo, di bawah rumah produksi Leo Pictures. Mengadaptasi novel populer, Bila Esok Ibu Tiada dibintangi Christne Hakim sebagai pemeran utama memerankan karakter Rahmi.
Dia merupakan single mother yang harus dihadapkan dengan keempat anaknya, yang telah sibuk dengan dunianya. Agar tidak membuat anak-anaknya susah dan sedih, Rahmi memilih untuk menyembunyikan penyakit yang dianggap cukup berbahaya.
Hal ini terjadi, karena Rahmi sering melihat keempat anaknya yang kurang akur. Seperti anak pertama dan kedua yang kerap beradu mulut, hingga anak bungsu yang selalu dipojokan oleh kakak-kakaknya.
Mendapatkan rating 5.9/10, Bila Esok Ibu Tiada akan membuat penonton dibuat menangis sepanjang melihat film satu ini. Cerita yang disajikan akan sangat terasa dekat bagi kalian yang single mother, anak yang telah ditingal orang tua hingga kalian yang mungkin sering tidak akur dengan keluarga.
Terbilang sangat berhasil, ketiga film di atas telah mengumpulkan angka satu juta penonton lebih. Sampai saat ini ketiganya masih tayang di bioskop, yuk ramaikan bioskop Indonesia.