5 Manfaat Mengajak Anak Memasak Bersama, Lebih Menghargai Makanan!

- Memasak bersama anak dapat meningkatkan keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata.
- Proses memasak melatih kemampuan berpikir logis, kritis, dan problem solving pada anak.
- Libatkan anak dalam proses memasak untuk meningkatkan rasa percaya diri, kebiasaan makan sehat, dan ikatan emosional dengan orangtua.
Memasak sebetulnya bukan sekadar aktivitas mempersiapkan makanan untuk keluarga, namun bisa dijadikan sebagai momen berkualitas antara orang tua dan anak. Setidaknya jika orang tua memiliki inisiatif baik untuk mengajak anak ikut serta dalam proses memasak justru dapat membawa banyak manfaat, entah itu dalam aspek emosional hingga perkembangan keterampilan.
Mengajak anak untuk ikut serta dalam proses memasak dapat memberikan kesempatan mempelajari bahan makanan hingga memahami proses memasak yang dilakukan. Aktivitas ini juga bisa menjadi sarana edukasi yang terasa menyenangkan bagi anak.
Oleh sebab itu, ada deretan manfaat dapat diperoleh jika orang tua secara rutin mengajak anak untuk memasak bersama.
1. Meningkatkan keterampilan motoriknya

Pada saat memasak tentu anak akan dilibatkan untuk bisa melakukan berbagai aktivitas, seperti menguleni, memotong, dengan alat yang aman, hingga mengaduk bahan makanan. Gerakan-gerakan tersebut akan efektif untuk membantu meningkatkan keterampilan motorik halus yang dimiliki, termasuk pula koordinasi antara tangan dan matanya.
Contohnya, pada saat anak menuangkan tepung atau mengaduk adonan, maka mereka akan secara otomatis mengontrol gerakan tangan dengan cara yang lebih baik. Kegiatan seperti itu bisa membawa dampak yang baik pada saat mereka menulis atau menggambar, sehingga hasilnya pun bisa lebih presisi. Setidaknya dengan mengajak anak untuk berlatih di dapur, maka bisa membantu perkembangan motorik menjadi lebih optimal.
2. Mengembangkan kemampuan kognitif dan problem solving

Memasak ternyata membutuhkan pemikiran yang logis, seperti bagaimana caranya mengikuti instruksi resep, memperkirakan durasi memasak, hingga takaran bahan yang digunakan. Pada saat anak terlibat secara langsung di dapur, maka nantinya mereka akan belajar cara-cara untuk menyusun langkah dalam memasak, hingga memecahkan masalah apabila ada kesalahan yang dilakukan.
Contohnya, jika adonan yang digunakan terlalu encer, maka anak dapat membantu untuk mencari solusi dalam menambahkan tepung. Aktivitas seperti ini akan melatih kemampuannya dalam berpikir kritis dan juga mengembangkan berbagai keterampilan problem solving sejak dini, sehingga mereka bisa lebih mandiri dan mampu berpikir sebelum mengambil keputusan.
3. Menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian

Pada saat anak bisa menyelesaikan tugas dalam proses memasak, seperti menghias makanan hingga mencampur bahan, maka nantinya dapat memberikan rasa bangga tersendiri terhadap hasil karyanya tersebut. Hal itu akan membantu anak untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri karena mampu terlibat secara langsung dalam pekerjaan yang biasanya hanya dilakukan oleh orang dewasa.
Proses memasak ternyata bisa menjadi representasi dari kemandirian karena anak mampu belajar menyiapkan makanannya sendiri, serta mampu untuk memahami pentingnya proses memasak yang dilakukan. Setidaknya jika anak bisa mengambil peran kecil ketika berada di dapur, maka mereka bisa lebih percaya diri dalam mencoba berbagai hal baru di masa depan.
4. Mengenali anak mengenai makanan sehat dan pola makan yang baik

Pada saat memasak bersama tentu anak akan belajar mengenai berbagai jenis makanan, manfaat, hingga cara memilih bahan yang sehat. Tentunya hal seperti ini akan membuat anak menyadari makanan bergizi ternyata sangat penting dan proses membuat makanannya juga menggunakan berbagai bahan-bahan alami.
Pada saat anak terbiasa untuk memasak dengan orangtuanya, maka mereka akan cenderung tertarik untuk mencoba berbagai makanan sehat karena merasa terlibat dalam proses pembuatannya. Contoh sederhananya adalah jika anak membantu membuat salad atau jus buah, maka nantinya mereka akan lebih mudah menerima makanan sehat. Setidaknya hal ini akan membantu orangtua untuk membentuk kebiasaan makan sehat bagi anak sejak dini.
5. Mempererat hubungan orang tua dan anak

Memasak memang merupakan momen kebersamaan yang terasa sangat menyenangkan antara anak dan orang tua, namun dalam prosesnya akan melibatkan berbagai hal, seperti berbicara, bekerja, bercanda, sehingga secara otomatis dapat mempererat hubungan emosional dan juga bonding.
Anak akan merasa dihargai dan juga diperhatikan pada saat mereka mampu dilibatkan dalam aktivitas yang dilakukan oleh orangtuanya. Kegiatan tersebut akan menjadi cara yang menyenangkan untuk mengajarkan bagaimana nilai kerjasama hingga tanggung jawab yang ada dalam keluarga. Setidaknya aktivitas tersebut akan tersimpan secara rapi dalam memori anak dan menjadi kenangan indah yang mampu memperkuat ikatan dengan orangtuanya.
Mengajak anak untuk memasak bersama tentu merupakan hal yang sangat menyenangkan, sekaligus membawa banyak manfaat. Setidaknya orang tua dapat memberikan tugas sederhana bagi anak, seperti mencuci sayuran atau mencampur adonan agar mereka tetap merasa senang karena sudah dilibatkan. Libatkan anak dalam proses mempersiapkan makanan sehari-hari!