Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mahasiswa Unila Raih Juara 1 IYEN 2025 Berkat Inovasi GoKils

Muhammad Sultan Dafa, Mahasiswa Unila Pemenang juara 1 di Ajang Internasional IYEN 2025 di Malaysia (Dok/Humas Unila)
Muhammad Sultan Dafa, Mahasiswa Unila Pemenang juara 1 di Ajang Internasional IYEN 2025 di Malaysia (Dok/Humas Unila)
Intinya sih...
  • Mahasiswa Unila meraih juara 1 IYEN 2025 dengan aplikasi digital inovatif "GoKils"
  • GoKils dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui akses pelatihan digital yang terjangkau
  • Gagasan GoKils lahir dari keprihatinan terhadap ketimpangan akses pelatihan dan minimnya kesiapan digital masyarakat, serta mengikuti seleksi kompetisi IYEN 2025
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) kembali menorehkan tinta emas dalam dunia pendidikan internasional. Prestasi terbaru datang dari ajang Indonesian Youth Excursion Network (IYEN) 2025 digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.

Melalui kompetisi ini, mahasiswa Unila berhasil mengharumkan nama bangsa dengan meraih juara pertama berkat gagasan digital inovatif menjawab tantangan kesenjangan keterampilan dan pendidikan di era digital. Bersaing dengan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, mahasiswa Unila tidak hanya tampil sebagai pemenang, tetapi juga membawa semangat perubahan yang berdampak bagi masyarakat luas.

Siapa sangka, ide sederhana berangkat dari keprihatinan sosial bisa melesat menjadi proyek unggulan di panggung dunia?Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Juara pertama berkat inovasi aplikasi digital "GoKils"

Illustrasi Juara (Pexel/Anna Tarazevich)
Illustrasi Juara (Pexel/Anna Tarazevich)

Muhammad Sultan Dafa, mahasiswa Program Studi Akuntansi Unila, berhasil menyabet juara 1 dalam ajang IYEN 2025 berkat proyek inovatif yang ia gagas bersama timnya. Mereka mengangkat isu pendidikan melalui sebuah aplikasi pelatihan digital bernama GoKils (Go Up Your Skills).

Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan, kapasitas, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama mereka jika belum memiliki akses pelatihan digital memadai. Sultan mengatakan, GoKils hadir sebagai solusi digital dengan sistem pembelajaran paling terjangkau di Indonesia.

Hanya dengan satu kali pembayaran, pengguna bisa mengakses platform ini seumur hidup. Tak hanya itu, GoKils juga menyediakan keanggotaan gratis, lebih dari 45 kelas pelatihan, dan lebih dari 1.000 materi pelajaran. Inovasi ini menjawab kebutuhan akan keterampilan baru di era digital, terutama bagi masyarakat di daerah sulit mengakses pelatihan konvensional.

2. Berawal dari keprihatinan hingga ke panggung Internasional

Illustrasi Juara (Pexel/Nataliya Vaitkevich)
Illustrasi Juara (Pexel/Nataliya Vaitkevich)

Menurut Sultan, gagasan GoKils lahir dari keprihatinan terhadap ketimpangan akses pelatihan dan minimnya kesiapan digital masyarakat, terutama di wilayah non-perkotaan. Sultan dan timnya melihat peluang besar di tengah tantangan tersebut.

"Menurut data per Agustus 2024, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7 juta orang, sementara industri terus mencari tenaga kerja menguasai keterampilan digital. Di sisi lain, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh hingga USD 146 miliar," jelasnya.

Melihat potensi ini, Sultan dan tim menyusun strategi pengembangan aplikasi berbasis SDGs dan mengikuti rangkaian seleksi ketat kompetisi IYEN 2025. Seleksi dimulai dari penyaringan berkas, dilanjutkan dengan tes pengetahuan umum, penulisan esai, dan perancangan ide inovatif. Setiap peserta memilih bidang minat seperti pendidikan, ekonomi, lingkungan, atau kesehatan, sebelum akhirnya dikelompokkan untuk berkolaborasi selama tiga bulan dalam merancang proyek.

3. Dari kolaborasi hingga jaringan global

Illustrasi Jaringan (Pexel/Pixabay)
Illustrasi Jaringan (Pexel/Pixabay)

Puncak dari proses panjang ini adalah study excursion ke Malaysia, di mana setiap tim mempresentasikan hasil proyeknya dihadapan dewan juri internasional. Tak hanya mengasah kemampuan presentasi dan kerja tim, ajang ini juga memperluas wawasan global para peserta serta membuka kesempatan membangun jaringan relasi internasional.

Sultan berbagi pesan inspiratif untuk mahasiswa lainnya jika ingin menorehkan prestasi serupa. “Bagi mahasiswa yang ingin meraih prestasi di tingkat internasional, jangan ragu untuk mencoba hal baru. Beranilah melangkah, nikmati setiap prosesnya, bangun relasi, dan terus tingkatkan kemampuan diri. Kamu juga pasti bisa,” tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us