Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kandidat Antikanker Serviks, Dosen Itera Teliti Senyawa Fenolik Murbei

WhatsApp Image 2025-07-07 at 3.44.25 PM.jpeg
Rahmat Kurniawan Dosen Program Studi Kimia, Kelompok Keilmuan Kimia Hayati, Fakultas Sains Itera menemukan senyawa Kuwanon J dari tumbuhan Morus shalun atau murbei. (Dok. Itera).
Intinya sih...
  • Dosen Itera temukan senyawa Kuwanon J dari tumbuhan murbei sebagai agen antikanker serviks
  • Penelitian memanfaatkan pendekatan kultur jaringan tumbuhan, jamur, dan bakteri untuk memperoleh senyawa bioaktif
  • Pentingnya pemanfaatan keanekaragaman hayati lokal sebagai sumber pengembangan obat dan mimbar akademik sebagai agenda rutin diskusi ilmiah

Lampung Selatan, IDN Times - Rahmat Kurniawan Dosen Program Studi Kimia, Kelompok Keilmuan Kimia Hayati, Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera) menemukan senyawa Kuwanon J dari tumbuhan Morus shalun atau murbei yang berpotensi menjadi agen antikanker serviks. Senyawa Kuwanon J merupakan adduct Diels-Alder yang diperoleh melalui proses biotransformasi menggunakan enzim Diels-Alderase.

1. Memanfaatkan pendekatan kultur jaringan tumbuhan, jamur, dan bakteri untuk memperoleh senyawa bioaktif

WhatsApp Image 2025-07-07 at 3.44.26 PM (1).jpeg
Rahmat Kurniawan Dosen Program Studi Kimia, Kelompok Keilmuan Kimia Hayati, Fakultas Sains Itera menemukan senyawa Kuwanon J dari tumbuhan Morus shalun atau murbei. (Dok. Itera).

Saat uji awal, senyawa ini menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker serviks. Hasil penelitian tersebut dipaparkan Rahmat dalam kegiatan Mimbar Akademik Fakultas Sains Itera yang digelar di Aula Gedung F, Jumat (4/7/2025. Kegiatan tersebut dihadiri sivitas akademika Fakultas Sains, termasuk Dekan Ikah Ning Prasetiowati Permanasari.

Dalam presentasinya, Rahmat menjelaskan penelitiannya memanfaatkan pendekatan kultur jaringan tumbuhan, jamur, dan bakteri untuk memperoleh senyawa bioaktif. “Tumbuhan Morus shalun menghasilkan senyawa golongan fenolik yang unik dengan rantai isoprenil. Rantai ini menjadi salah satu prekursor pembentukan cincin metil sikloheksena dari senyawa adduct Diels-Alder,” paparnya.

2. Pentingnya pemanfaatan keanekaragaman hayati lokal sebagai sumber pengembangan obat

WhatsApp Image 2025-07-07 at 3.44.26 PM.jpeg
Rahmat Kurniawan Dosen Program Studi Kimia, Kelompok Keilmuan Kimia Hayati, Fakultas Sains Itera menemukan senyawa Kuwanon J dari tumbuhan Morus shalun atau murbei. (Dok. Itera).

Tumbuhan murbei dikenal luas di Indonesia sebagai tanaman dari famili Moraceae yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis, termasuk kawasan Asia Tengah dan Indonesia. Selain meneliti murbei, Rahmat juga melakukan riset terhadap berbagai senyawa antikanker lain, antara lain Paclitaxel dari cemara gunung (Taxus sumatrana), senyawa phytosterol dari bakau minyak (Rhizophora apiculata), senyawa amyrin dari tumbuhan sikat botol (Callistemon citrinus), dan senyawa lapachol dari tabebuya (Tabebuia aurea).

Rahmat menekankan pentingnya pemanfaatan keanekaragaman hayati lokal sebagai sumber pengembangan obat. “Senyawa alami memiliki keunggulan dari sisi keamanan karena umumnya memberikan efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat sintetik,” ujarnya.

3. Mimbar akademik jadi agenda rutin bangun semangat diskusi ilmiah

ilustrasi data science (unsplash.com/mjessier)
ilustrasi data science (unsplash.com/mjessier)

Dekan Fakultas Sains Itera, Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, menyampaikan. Mimbar Akademik menjadi agenda rutin untuk membangun semangat diskusi ilmiah dan kolaborasi riset. “Melalui forum ini, kita dapat saling berbagi ide dan menggali potensi penelitian yang memberi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan,” tuturnya.

Mimbar Akademik ditutup dengan diskusi interaktif yang diharapkan dapat memperkuat budaya riset, memupuk semangat inovasi, dan membuka peluang kerja sama lintas disiplin dalam pengembangan sains dan teknologi berbasis potensi lokal di bidang kesehatan dan farmasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us