Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kebiasaan Bikin Boros Sering Dilakukan Saat Membeli Ubin

inspirasi pilihan ubin di kamar mandi (pexels.com/Max Vakhtbovycn)
inspirasi pilihan ubin di kamar mandi (pexels.com/Max Vakhtbovycn)
Intinya sih...
  • Memesan jumlah ubin terlalu sedikit, bisa menimbulkan biaya tambahan dan memengaruhi tampilan keseluruhan.
  • Memilih warna nat yang salah dapat mengganggu alur desain dan mempengaruhi tampilan keseluruhan kamar mandi.
  • Mengabaikan kompatibilitas dengan skema interior dan fungsi ruangan dapat menghabiskan biaya lebih besar daripada kebutuhanmu.

Salah satu elemen paling penting dari hunian adalah ubin atau lantai. Ubin yang kamu pilih mudah menjadi sorotan utama di rumah, menampilkan banyak material alami penuh tekstur dan sentuhan akhir yang menarik.

Kamu tentu tidak ingin melakukan kesalahan yang buang-buang waktu apalagi biaya berlebihan saat membeli ubin. Di sisi lain bisa sangat mudah tergoda untuk mencoba berbagai tren ubin dengan beragam motif, material, dan bentuk unik.

Namun, jangan sampai terpaku pada tren ubin membuat biaya pemasangan hingga perawatan ubin membengkak!


1. Memesan jumlah ubin terlalu sedikit

inspirasi pilihan ubin di dalam hunian (unsplash.com/BLACK AND WHITE DESIGNING)
inspirasi pilihan ubin di dalam hunian (unsplash.com/BLACK AND WHITE DESIGNING)

Kamu mungkin berpikir jika memesan ubin lebih sedikit dapat menekan lebih banyak biaya. Padahal, saat ternyata jumlah ubin yang kamu pesan kurang, akan menimbulkan lebih banyak biaya tambahan.

Menurut desainer, kebanyakan orang meremehkan kuantitas yang tepat saat membeli ubin. Kesalahan ini tidak hanya akan membuang waktu kamu, tetapi juga memaksa kamu untuk menunggu dua kali lipat dalam menerima batch tambahan ubin. Tak jarang, keterlambatan pemasangan ubin tambahan juga dapa memengaruhi tampilan ubin secara keseluruhan.

Ahli menjelaskan, biasanya ubin tersedia dalam beberapa batch, karena itu warna ubin dapat berubah dari satu batch ke batch lainnya. Itulah mengapa, desainer justru menyarankan kamu memesan jumlah ubin lebih banyak daripada prediksi kamu.

Kamu sebaiknya juga memperhitungkan jumlah ubin yang mungkin potong atau terpecah. Sarannya, kamu memesan jumlah ubin 10 persen lebih banyak yang idealnya berasal dari batch yang sama. Itu karena ubin buatan tangan atau alami sering kali sedikit berbeda dari segi warna dan coraknya.


2. Memilih warna nat yang salah

inspirasi pilihan ubin di ruang makan (unsplash.com/Daria Trofimova)
inspirasi pilihan ubin di ruang makan (unsplash.com/Daria Trofimova)

Warna dan jarak nat dapat mengubah tampilan ubin secara keseluruhan, bahkan cukup drastis. Sering kali saat pertama kali menentukan desain ubin, nat bukanlah hal pertama yang terpikirkan. Nat memiliki penampilan biasa yang membuatnya diabaikan, padahal merupakan elemen yang tak kalah penting saat memasang ubin.

Memilih nat yang terlalu keras, seperti putih terang pada ubin gelap atau sebaliknya, dapat mengganggu alur desain. Sementara itu, garis  nat yang terlalu lebar atau sempit dapat mengganggu estetika dan fungsi.

Desainer punya trik untuk selalu menguji sampel nat terlebih dahulu dengan menyandingkannya di samping ubin yang dipilih. Namun, jika kamu memang dengan sengaja ingin membuat nat yang besar, kamu mungkin menginginkan nat tersebut memutar ke latar belakang, tidak terlalu terlihat. Untuk itu, saat memilih gaya ini sebaiknya kamu tidak memilih warna nat yang mencolok, karena dapat menimbulkan efek sebaliknya. 

Tak hanya itu, nat berwarna putih cerah akan lebih sulit dirawat, kamu bisa jadi akan lebih banyak menghabiskan waktu, uang, dan tenaga untuk perawatannya. Jadi, saat membeli ubin lebih baik perhatikan selalu warna natnya, karena warnanya dapat ternoda atau berubah seiring waktu. Dengan begitu, akan mempengaruhi tampilan keseluruah kamar mandi. Nat berwarna seperti abu-abu atau krem, umumnya lebih mudah dirawat daripada pilihan warna putih cerah. Beberapa jenis nat juga menawarkan ketahanan noda yang lebih baik.


3. Mengabaikan kompatibilitas

inspirasi pilihan ubin lantai di ruang keluarga (unsplash.com/Naksha Banwao)
inspirasi pilihan ubin lantai di ruang keluarga (unsplash.com/Naksha Banwao)

Kesalahan paling umum yang dilakukan orang saat membeli umum adalah tidak berpikir secara holistik. Kamu mungkin jatuh cinta pada ubin tertentu karena aksennya, namun ketika pilihan ubin tersebut tidak sesuai dengan keseluruhan skema, seperti finishing logam, warna furnitur, bahkan nuansa warna pencahayaan yang kamu pilih, hasilnya bisa tidak terlihat kurang berpadu.

Kecenderungan untuk terburu-buru dalam mengambil keputusan, tanpa mempertimbangkan gambaran lebih luas, dapat menghabiskan biaya jauh lebih besar daripada kebutuhan atau  keinginanmu. Kamu mungkin menyukai ubin bertekstur tinggi atau mengilap yang terlihat indah, tetapi bisa terasa dingin saat diinjak hingga memerlukan perawatan tinggi saat terkena noda.

Oleh karena itu saat membeli ubin, selalu periksa tingkat selip yang dimiliki ubin. Saat memilih ubin, pahami lebih dulu  kebutuhan ruangan, terutama di area seperti kamar mandi basah dan bilik pancuran. Jadi, pemilihan ubin yang tepat dan tidak menyebabkan biaya membengkak tak terduga juga relevan dengan tingkat fungsional berupa keselamatan di rumah.


4. Mencoba mengambil jalan pintas

inspirasi pilihan ubin di dapur (unsplash.com/Point3D Commercial Imaging Ltd.)
inspirasi pilihan ubin di dapur (unsplash.com/Point3D Commercial Imaging Ltd.)

Ketika kamu mencoba desain rumah dengan low budget, biasanya ada beberapa jalan pintas alternatif yang ingin kamu lakukan. Misalnya dengan mencoba mengakali sistem, memilih opsi termurah, hingga melakukan pekerjaan memasang ubin sendiri, meskipun kamu sendiri tak yakin bisa.

Namun, terkadang ada kualitas keindahan yang tidak bisa dikorbankan begitu saja. Tidak dapat dipungkiri, investasi pada kualitas untuk mendapat ubin yang berstandar baik itu tetap penting. Pekerjaan memasang ubin ini memang tidak murah, kamu tidak hanya memerlukan biaya untuk membeli ubin, tetapi juga biaya untuk membayar tukang ahli untuk memasang ubin dengan baik.

Namun, percayalah mengeluarkan sejumlah uang ini di awal, pada akhirnya akan menghemat budget kamu untuk jangka panjang. Ubin berkualitas tinggi, jika dipasang dengan benar, akan bertahan selama beberapa tahun, sesuatu yang tidak bisa kamu dapatkan dengan cara-cara yang kurang tepat.


5. Memaksa mengikuti tren

inspirasi pilihan ubin di ruang keluarga (unsplash.com/Abdul Basit)
inspirasi pilihan ubin di ruang keluarga (unsplash.com/Abdul Basit)

Bukannya kamu tidak boleh mengikuti tren yang memang disukai, tetapi sebaiknya kamu memilih ubin tersebut karena telah disesuaikan dengan skema interior hingga preferensi yang kamu butuhkan di dalam rumah. Ingat, ubin lebih permanen daripada cat.

Jadi, saat kamu akan menentukan jenis ubin yang akan digunakan pada setiap  ruangan di dalam rumah, selalu pertimbangan dengan matang melalui berbagai aspek. Tak jarang, tren pun berubah dengan sangat cepat. Belum lagi, fungsi tren ubin tersebut bisa jadi tak selaras.

Apabila kamu benar-benar jatuh cinta pada ubin dengan warna, motif, bentuk mencolok yang sedang tren, pastikan kamu memilihnya karena memang suka. Coba bayangkan bagaimana penggunaan ubin tersebut dalam jangka waktu panjang.

Akankah kamu rasa tetap relevan di dalam rumahmu? Kamu mungkin berinvestasi pada gaya yang trendi, namun akan lebih baik jika kamu tetap mempertimbangkan faktor keabadian dari penggunaan ubin tersebut. Akan membutuhkan biaya lebih besar saat harus menggantinya lagi!

Jika kamu tidak ingin menguras kantong saat membeli ubin, maka selalu pertimbangkanlah sejumlah faktor seperti di atas. Untuk dapat mendesain rumah dengan low budget, bukan artinya kamu harus  selalu mencari jalan pintas termurah. Terlebih, saat elemen desain tersebut merupakan salah satu fondasi penting saat membangun atau merenovasi rumah. Berinvestasi pada kualitas, kuantitas, dengan pertimbangan pemilihan ubin sesuai kebutuhan, preferensi, dan keinginan di tahap awal itu akan jauh lebih bijak daripada sebabkan pengeluaran terus-menerus dalam jangka panjang.


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us