5 Alasan Kenapa Karier Pilihanmu Sering Ditentang Orang Tua

- Karier pilihan seringkali ditentang oleh orangtua karena keamanan dan stabilitas yang diinginkan
- Kurangnya pemahaman tentang profesi baru bisa membuat orangtua ragu dan menolak pilihan karier anak
- Orangtua khawatir dengan kesulitan finansial dan status sosial jika anak memilih karier di luar profesi tertentu
Memilih karier sesuai dengan minat dan passion adalah impian banyak orang. Namun, tidak semua pilihan tersebut mendapatkan dukungan dari keluarga. Perbedaan pandangan antara generasi seringkali menjadi sumber ketegangan.
Jangan buru-buru overthinking dan menarik kesimpulan. Berikut 5 alasan bisa saja relate terkait mengapa keluarga selalu menentang karier pilihanmu. Alih-alih menyalahkan keadaan, kamu jadi lebih memahaminya dengan baik. Keep scrolling!
1. Takut dengan risiko dan ketidakpastian

Orang tua cenderung menginginkan keamanan dan stabilitas bagi anak-anaknya. Karier dianggap tidak memiliki prospek jelas atau berisiko tinggi seringkali ditolak. Misalnya, profesi di bidang seni atau wirausaha yang dianggap kurang menjanjikan dibandingkan pekerjaan di sektor pemerintahan atau perusahaan besar.
Ketakutan akan kegagalan membuat mereka lebih memilih jalur yang sudah teruji, padahal belum tentu pilihan mereka nyaman untuk anak-anaknya. Namun, begitulah realitanya, orang tua selalu menginginkan yang terbaik. Meskipun pada akhirnya seringkali tidak sesuai dengan prinsip anak-anaknya.
2. Kurangnya pemahaman tentang profesi baru

Perkembangan zaman melahirkan banyak profesi baru mungkin asing bagi orang tua. Pekerjaan seperti content creator, UX designer, atau data analyst mungkin belum mereka pahami sepenuhnya. Ketidaktahuan ini tentu saja dapat menimbulkan keraguan dan penolakan terhadap pilihan karier yang dipilih.
Penting untuk memberikan penjelasan dan pemahaman yang jelas supaya mereka memahami potensi dan prospek dari profesi tersebut. Seringkali, mereka bukan sepenuhnya melarang, hanya saja belum mengerti. Ini menjadi tugas yang cukup berat untuk menyamakan persepsi antara kamu dan keluarga, utamanya adalah orangtua.
3. Pengalaman pribadi kurang menyenangkan

Selain kurangnya pemahaman, bisa saja orang tua pernah mengalami atau menyaksikan kegagalan dalam bidang tertentu. Pengalaman tersebut membuat mereka semakin khawatir jika anaknya akan mengalami hal serupa.
Misalnya, jika mereka pernah mengalami kesulitan finansial sebagai wirausahawan, mereka mungkin menolak anaknya untuk berbisnis. Trauma masa lalu tersebut bisa jadi sangat memengaruhi pandangan mereka terhadap pilihan karier anaknya.
Padahal, bisa saja dari pengalaman buruk menjadi sebuah pengingat dan evaluasi untuk ke depannya lebih berhati-hati. Namun, tidak semua orang tua mempertimbangkan dan memahami lebih jauh tentang potensi yang dimiliki anak-anaknya.
4. Tekanan sosial dan harapan lingkungan sekitar

Pada beberapa budaya, status sosial sangat dipengaruhi oleh profesi seseorang. Orang tua seringkali merasa bangga jika anaknya menjadi dokter, insinyur, atau pengacara.
Pilihan karier di luar profesi tersebut dianggap kurang bergengsi oleh lingkungan sekitar. Tekanan sosial ini membuat orang tua mendorong anaknya untuk memilih karier yang dianggap lebih terhormat.
Padahal, menekuni profesi apapun selalu ada hal-hal baik di dalamnya. Tergantung bagaimana mengusahakan yang terbaik di setiap kesempatan yang ada.
5. Kekhawatiran terhadap kesejahteraan masa depan

Setiap orang tua sudah pasti ingin memastikan anaknya memiliki kehidupan sejahtera. Namun, seringkali mereka menjadi ragu dengan kemampuan anaknya untuk mencapai kesuksesan dalam bidang yang dipilih.
Kekhawatiran ini muncul jika mereka melihat anaknya belum memiliki rencana yang jelas atau persiapan yang matang. Mereka khawatir anaknya akan menghadapi kesulitan di masa depan.
Meskipun ini adalah hal yang wajar, namun bisa jadi berlebihan jika pada akhirnya orang tua hanya terus mengekang dan membatasi pilihan anaknya. Salah satu cara menyikapinya adalah, sebagai seorang anak harus berusaha untuk belajar lebih mandiri dan meyakinkan setiap pilihan agar orang tua juga lebih mudah dalam memberikan arahan serta dukungan.
Perbedaan pandangan antara orang tua dan anak dalam memilih karier adalah hal yang seringkali terjadi. Terpenting adalah membangun komunikasi yang terbuka dan saling memahami satu sama lainnya. Ingatlah, kungan keluarga adalah modal penting meraih kesuksesan. Jadi, apakah kamu siap menerima dan berkonsultasi dengan orangtua terkait karier pilihanmu ke depannya?