Perekonomian Lampung Triwulan IV 2023 5,40 Persen, Ini Pemicunya

Kinerja investasi dan konsumsi rumah tangga meningkat

Intinya Sih...

  • Kinerja perekonomian Provinsi Lampung triwulan IV 2023 tumbuh 5,40 persen (yoy), didukung peningkatan investasi dan konsumsi rumah tangga.
  • Investasi tercermin dari PMTB tumbuh 7,08 persen (yoy), konsumsi rumah tangga tumbuh 4,64 persen (yoy).
  • Peningkatan ekspor produk CPO, kopi, dan lada mendorong pertumbuhan ekspor sebesar 4,44 persen (yoy).

Bandar Lampung, IDN Times - Kinerja perekonomian Provinsi Lampung triwulan IV 2023 tumbuh sebesar 5,40 persen (yoy). Itu meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya tumbuh 3,93 persen (yoy).

Secara historis, perkembangan tersebut sejalan dengan perekonomian pada triwulan IV 2022 tercatat tumbuh sebesar 5,05% (yoy). Itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan 3,91 persen (yoy) pada triwulan III 2022.

1. Kinerja investasi dan konsumsi rumah tangga meningkat

Perekonomian Lampung Triwulan IV 2023 5,40 Persen, Ini PemicunyaSheraton Lampung Hotel menggulirkan program unggulan kepada konsumen. (IDN Times/Martin L Tobing).

Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan menjelaskan, relatif tingginya pertumbuhan triwulan IV 2023 ditopang peningkatan seluruh komponen permintaan. Secara nominal, perekonomian Lampung pada triwulan IV 2023 berdasarkan ADHB tercatat sebesar Rp112,26 triliun dan berdasarkan ADHK (2010) sebesar Rp66,78 triliun.

Kuatnya kinerja ekonomi Lampung triwulan IV 2023 utamanya didukung meningkatnya kinerja investasi dan tetap kuatnya kinerja konsumsi rumah tangga. Kinerja investasi yang tercermin dari PMTB tercatat tumbuh sebesar 7,08 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan 4,37 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Utamanya ditopang oleh kinerja investasi swasta di sektor penyediaan akomodasi, makan dan minum. Adapun konsumsi rumah tangga turut menopang kinerja perekonomian Lampung pada triwulan IV 2023 dengan tumbuh sebesar 4,64 persen (yoy), meski sedikit melambat jika dibandingkan dengan 5,21 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Junanto menambahkan, tetap kuatnya kinerja konsumsi RT didorong meningkatnya permintaan pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan aktivitas pada sektor pariwisata sejalan dengan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan. Itu tercermin dari tetap positifnya pertumbuhan Tingkat Penghunian Kamar (TPK).

Baca Juga: Januari 2024 Lampung Alami Deflasi 0,19 Persen, Ini Sorotan BI

2. Ekspor dan impor moncer

Perekonomian Lampung Triwulan IV 2023 5,40 Persen, Ini PemicunyaIlustrasi Ekspor (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari sisi sektor eksternal, peningkatan ekonomi Lampung pada periode terlapor juga didukung kinerja ekspor dan Impor pada triwulan IV 2023. Kinerja tercatat tumbuh masing-masing sebesar 4,44 persen (yoy) dan 4,80 persen (yoy).

Pertumbuhan kinerja ekspor impor itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan periode sebelumnya yang hanya tumbuh masing-masing 0,44 persen (yoy) dan 1,40 persen (yoy). Peningkatan ekspor terutama berasal dari tumbuhnya ekspor produk CPO dan turunannya, kopi dan lada, serta ikan dan udang masingmasing tercatat tumbuh positif dan meningkat dari triwulan sebelumnya.

"Di sisi lain, peningkatan komponen impor terutama disebabkan oleh meningkatnya impor gula industri sejalan dengan akselerasi pertumbuhan industri pengolahan," papar Junanto dalam keterangan resmi diterima IDN Times, Kamis (8/2/2024).

3. Kinerja pertanian terkontraksi

Perekonomian Lampung Triwulan IV 2023 5,40 Persen, Ini Pemicunyailustrasi musim tanam padi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), Junanto mengatakan, pertumbuhan kinerja konstruksi, perdagangan besar eceran, transportasi dan pergudangan, serta akomodasi makan dan minum mendorong akselerasi perekonomian Lampung pada triwulan IV 2023.

Kinerja LU Konstruksi tercatat tumbuh sebesar 15,03 persen, lebih tinggi dibandingkan 9,49 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Itu sejalan dengan peningkatan realisasi pengadaan semen, indeks nilai konstruksi yang positif, serta pembangunan beberapa proyek pembangunan di sektor akomodasi, makan dan minum.

Dari sisi kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 8,16 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan 7,15 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Terutama didorong peningkatan permintaan menjelang HBKN Nataru dan belanja calon legislatif pada
periode kampanye di tahun politik.

Sedangkan kinerja LU Transportasi dan Pergudangan tercatat tumbuh 11,03 persen (yoy), melambat jika dibandingkan 13,07 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Melambatnya kinerja didorong peningkatan pada sebagian besar moda transportasi seperti angkutan rel, penyeberangan, dan angkutan udara sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode HBKN Nataru dan libur sekolah.

Bagaimana dengan kinerja LU sektor Akomodasi dan Makan Minum? Junanto mengatakan, sektor ini tercatat tumbuh 9,78 persen (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 11,84 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

"Tetap kuatnya kinerja LU akomodasi dan makan minum sejalan dengan maraknya penyelenggaraan event, seperti Festival Pekan Raya Lampung (PRL) dan dibukanya gerai makanan baru," jelasnya.

Junanto menyatakan, di sisi lain kinerja positif perekonomian Lampung pada triwulan IV tertahan oleh menurunnya kinerja LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tercatat terkontraksi 0,40 persen (yoy). Kinerja itu melambat dibandingkan 1,17 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Penurunan kinerja LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terutama disebabkan penurunan luas panen komoditas padi dan jagung pada periode kemarau panjang (El Nino).

4. Langkah perlu dilakukan perkuat momentum pemulihan ekonomi

Perekonomian Lampung Triwulan IV 2023 5,40 Persen, Ini Pemicunyailustrasi meninjau situasi keuangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Junanto mengatakan, Bank Indonesia memandang perbaikan kinerja ekonomi Provinsi Lampung akan terus berlanjut. Meski risiko dari sektor eksternal masih perlu diwaspadai.

Untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain:

  • Memperkuat permintaan domestik melalui peningkatan produktivitas Lapangan Usaha Utama Pertanian khususnya subsektor tanaman pangan. Hal tersebut dapat dicapai melalui peningkatan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan sarana produksi pertanian (saprotan), memastikan ketersediaan air, penguatan akses pembiayaan bagi petani, serta memastikan ketersediaan pupuk berkualitas.
  • Menjaga sinergi dan kolaborasi antar lembaga untuk meningkatkan ketahanan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dapat dicapai melalui mendorong hilirisasi di sektor pertanian, memperkuat kolaborasi dengan akademisi dalam mengembangkan produk olahan, serta memperkuat koordinasi pengendalian inflasi melalui sinergi TPIP-TPID dan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)

Baca Juga: Faktor Penjualan Eceran Bandar Lampung Meningkat Desember 2023 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya