Fakultas Ilmu Komputer Darmajaya Bongkar Cara Hacker Menembus HP

- Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya mengungkap teknik peretasan ponsel dalam kuliah umum daring.
- Executive Director of ICT Watch, Indriyatno Banyumurti, menjelaskan teknik social engineering dan phishing dalam kejahatan digital.
- Dekan Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya, Muhammad Said Hasibuan, menegaskan pentingnya waspada terhadap ancaman sosial di era digital.
Bandar Lampung, IDN Times - Fakultas Ilmu Komputer Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya mengungkap berbagai teknik biasa digunakan peretas atau hacker untuk menembus sistem keamanan ponsel. Pengungkapan itu disampaikan dalam kuliah umum bertajuk “Cerdas Menghadapi Social Engineering Bagi Gen Z”.
Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom dan dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan. Kuliah umum ini menghadirkan Executive Director of ICT Watch, Indriyatno Banyumurti, sebagai narasumber utama yang memiliki rekam jejak panjang dalam isu literasi digital dan keamanan data.
1. Ancaman social engineering di era digital

Indriyatno Banyumurti menjelaskan berbagai teknik kejahatan digital yang menggunakan social engineering sebagai alat utama. Ia memaparkan bagaimana pelaku bisa menyusup ke perangkat korban, baik handphone maupun komputer, saat pengguna sedang mengakses aplikasi penting seperti mobile banking.
“Mereka menscrolling ketika kita membuka aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan data pribadi. Ini adalah bagian dari malware yang menyusupi perangkat,” jelasnya, Sabtu (24/5/2025).
Ia juga menjelaskan teknik phishing yang memanipulasi psikologis korban agar mengikuti perintah dengan tujuan menipu. “Korban bisa dibuat panik, sedih, iba, atau bahkan senang karena merasa menang undian. Ini semua trik dari pelaku,” terangnya.
Untuk memberikan pemahaman praktis, ia juga melakukan simulasi pengecekan keamanan data pribadi melalui laman privasi.id, termasuk bagaimana mengecek kerentanan email dan kata sandi.
2. Mengenal teknik social engineering dan simulasinya

Dekan Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya, Muhammad Said Hasibuan menegaskan, social engineering atau rekayasa sosial merupakan salah satu ancaman paling nyata di era digital. Ia menjelaskan, kejahatan siber kini tidak hanya menyerang secara teknis, namun juga melalui kelemahan psikologis dan kebiasaan pengguna internet.
“Generasi Z, yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi, memiliki potensi luar biasa dalam memanfaatkan dunia digital, namun juga rentan terhadap manipulasi informasi dan serangan siber yang bersifat sosial,” terangnya.
3. Gen Z antusias belajar lindungi data pribadi

Said berharap, melalui kuliah umum ini, mahasiswa tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga bijak dan waspada dalam menjaga data pribadi serta tidak mudah terpengaruh oleh tipu daya yang merugikan.
"Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen fakultas untuk memberikan pendidikan yang relevan dan adaptif terhadap tantangan zaman," imbuhnya.
Sesi kuliah umum ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung sangat interaktif dan antusias. Banyak mahasiswa dari Generasi Z yang mengajukan pertanyaan tentang pentingnya menjaga keamanan data pribadi dari potensi kebocoran. Beberapa pertanyaan berfokus pada cara pencegahan penyusupan ke email dan smartphone oleh pelaku social engineering.