Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wali Kota Eva Bakal Patroli Cegah Perang Sarung Bandar Lampung

Ilustrasi aktivitas perang sarung.. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Bandar Lampung akan melakukan patroli terkait perang sarung yang marak terjadi saat bulan Ramadan.
  • Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, akan turun langsung untuk memimpin patroli dan memberikan peringatan kepada pelaku perang sarung.
  • Kepala Kantor Kemenag Kota Bandar Lampung menegaskan bahwa perang sarung dapat membahayakan dan mengganggu ketertiban umum serta bisa berujung pada aksi kekerasan dan tawuran.

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung bakal melakukan patroli terkait perang sarung yang sering terjadi ketika bulan Ramadan.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, perang sarung cukup marak terjadi di Kota Tapis Berseri saat Ramadan.

"Perang sarung yang ada di Bandar Lampung ya banyak juga anak SMA, SMP. Tapi SMP cukup banyak nanti langsung kita imbau langsung kepada yang bersangkutannya," katanya, Selasa (4/3/2025).

1. Bakal turun langsung

Walikota Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Bunda Eva sapaan akrabnya menjelaskan, dirinya bakal turun langsung untuk melakukan patroli terkait dengan remaja yang perang sarung pada saat bulan Ramadan tersebut.

"Nanti bunda langsung yang bikin sama pak kapolres supaya bisa melihat dengan jelas anak-anak yang ada di Bandar Lampung," jelasnya.

2. Bakal diberikan peringatan bagi yang tertangkap

Gambar peringatan waspada (freepik.com/mamewmy)

Bunda Eva menyampaikan, dirinya bakal memberikan peringatan bagi para pelaku perang sarung yang tertangkap pada patroli tersebut.

"Nanti kalau misalnya mereka ini tertangkap ya kita bikin supaya mereka tidak berbuat seperti apa yang dilakukan lagi," jelasnya.

3. Larangan kemenag

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung, H. Makmur. (IDN Times/Muhaimin)

Kepala Kantor Kemenag Kota Bandar Lampung, H Makmur mengatakan, tradisi perang sarung kerap terjadi menjelang berbuka puasa atau setelah salat Tarawih. "Perang sarung ini kita nilai dapat membahayakan bagi anak-anak serta bisa mengganggu ketertiban umum," katanya.

Makmur menegaskan, perang sarung yang awalnya dianggap permainan sering kali berujung pada aksi kekerasan dan tawuran. “Kami mengimbau agar anak-anak tidak melakukan perang sarung karena bisa memicu konflik dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhaimin Abdullah
Martin Tobing
Muhaimin Abdullah
EditorMuhaimin Abdullah
Follow Us