Cerita Dosen Itera Olah Limbah Tahu Jadi Pupuk Raih Penghargaan

Olah limbah jadi pupuk bernilai tambah

Bandar Lampung, IDN Times - Ciptakan pupuk hayati dari limbah cair tahu, dosen Program Studi Biologi Institut Teknologi Sumatera (Itera), Muhammad Asril, berhasil meraih juara satu Lomba Apresiasi Anugerah IPTEK Provinsi Lampung 2020 yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Lampung.

Acara yang berlangsung di Hotel Emersia Bandar Lampung tersebut disaksikan Sekretaris Daerah, Fahrizal Darminto, Wakil Rektor Bidang Akademik Itera Mitra Djamal, dan para pimpinan perguruan tinggi di Provinsi Lampung.

1. Dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman

Cerita Dosen Itera Olah Limbah Tahu Jadi Pupuk Raih PenghargaanIDN Times/Istimewa

Produk inovasi yang mendapat penghargaan tersebut bernama Proteolizer – Chili Booster yaitu pupuk hayati dari limbah cair tahu yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai.

Menurut Muhammad Asril, produk inovasi Proteolizer – Chili Booster yang dibuat, selain untuk mendorong pertumbuhan tanaman cabai para petani, juga untuk meminimalisir pencemaran air akibat limbah produsen tahu.

2. Limbah tahu berpotensi mencemari lingkungan

Cerita Dosen Itera Olah Limbah Tahu Jadi Pupuk Raih PenghargaanPengelolaan limbah tahu (Kemenristek/BRIN)

Asri menjelaskan limbah cair tahu yang dia gunakan merupakan limbah yang terbuang dan berisiko mencemari lingkungan jika tidak melalui proses yang baik. Menurutnya,  dalam cairan tahu terdapat isolat bakteri proteolitik terbaik  yang berasal dari limbah cair tahu berkode BLT-12  dan memiliki indeks proteolitik 3,200 selama 48 jam inkubasi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hayati.

“Meski telah meraih juara, saya  akan terus melanjutkan inovasi ini ke tahap lebih lanjut yaitu melakukan aplikasi di lapangan dengan berbagai kondisi daerah sehingga pupuk cair proteolizer  dapat digunakan oleh para petani,”jelasnya.

Baca Juga: Aplikasi Panduan Wisata Aman "Setrip" Mahasiswa Itera Juara Nasional

3. Kombinasikan dua penelitian

Cerita Dosen Itera Olah Limbah Tahu Jadi Pupuk Raih PenghargaanChili Booster, pupuk hayati dari limbah cair tahu yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai. (IDN Times/Istimewa)

Selain melakukan penelitian dari limbah cair tahu, saat ini, Asril juga tengah melakukan inovasi lain. Dia sedang melakukan penelitian untuk dapat menemukan bakteri baru dalam melarutkan fosfat yang berguna untuk merecovery kondisi tanah di Itera yang kondisinya belum cukup subur. “Nantinya, kedua inovasi ini akan saya kombinasikan menjadi konsorsium mikroba yang potensial,” ujar Asril.

Asril berharap, inovasi-inovasi yang dilakukannya dapat memotovasi mahasiswanya di Program Studi Biologi Itera, dan memanfaatkan potensi yang ada di Lampung dan Sumatera untuk menghasilkan berbagai inovasi.

4. Berharap bisa memproduksi dalam skala besar

Cerita Dosen Itera Olah Limbah Tahu Jadi Pupuk Raih PenghargaanIDN Times/Istimewa

Selain itu, dia juga berharap produk inovasi hasil penelitiannya tersebut segera mendapatkan paten dan dapat diproduksi dalam skala besar. “Saat ini sudah lolos tahap pemeriksaan formalitas dan menunggu pemeriksaan substantif, harapan saya dapat segera mendapatkan paten,” ujar Asril.

Wakil Rektor Bidang Akademik Itera, Mitra Djamal, mengapresiasi prestasi yang diperoleh oleh salah satu dosen kampus ini. Ia menyebut, prestasi tersebut adalah wujud komitmen dosen dalam mengemban salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu penelitian.

“Pak Asril adalah dosen Itera yang komitmen dengan keilmuannya dan tugasnya sebagai dosen yakni dalam tridarma perguruan tinggi, salah satunya dalah di bidang penelitian. Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras beliau yang perlu bersama kita apresiasi,” ujar Mitra.

Baca Juga: Itera Latih Siswa SMA Bikin Hand Sanitizer dan Disinfektan 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya