Cerita Arih, Beauty Vlogger Disabilitas Lampung Rias Wajah Pakai Lutut

Pernah diundang Deddy Corbuzier dan Aurel Hermansyah

Bandar Lampung, IDN Times - Saat dihadapkan dengan kondisi yang buruk, manusia sering sekali merasa ingin menyerah dengan keadaan. Tak terkecuali dirasakan Arih Lystia Akbar.

Ia harus menerima kenyataan menyadang disabilitas di usia 20 tahun. Itu lantaran syaraf tangannya putus dan lengan kirinya hancur, akibat tabrak lari truk di Jalan Soekarno Hatta pada 9 Oktober 2014 lalu.

Tak hanya kehilangan fungsi tangan, Arih juga harus menerima kaki kanannya patah dan dipasang pen sampai saat ini. Begitu pun tangan kiri dipasang pen seumur hidup.

Menurut Arih, dokter sudah memvonis, kecil kemungkinan tangannya bisa kembali normal, sedangkan untuk kaki saat ini dia sudah bisa berjalan meski harus bergantung dengan pen yang menyangga kakinya.

Namun keterbatasan tersebut tak dijadikannya alasan untuk berdiam diri. Dia berupaya mencari cara menemukan titik nyamannya dalam berkarya. Hingga saat ini dia sudah menjadi beauty vlogger membagikan konten make up menggunakan kaki atau lututnya.

1. Berbaring di tempat tidur selama satu tahun lebih

Cerita Arih, Beauty Vlogger Disabilitas Lampung Rias Wajah Pakai LututArih Lystia beauty vlogger Lampung bbersama sang bunda (Instagram.com/Arihlystia)

Usai kejadian nahas itu, Arih hanya bisa berbaring di tempat tidur sekitar satu tahun tiga bulan. Dalam aktivitas sehari-hari dan perawatan ke rumah sakit untuk operasi dia di bantu oleh ibu dan kedua adiknya. 

“Setahun kemudian aku baru belajar duduk. Terus setelah dua tahun dokter bilang kalau kondisi aku buat bisa normal lagi itu kemungkinannya kecil banget. Jadi selama aku tiduran aja segala sesuatunya di urus sama orang tua,” ujar Arih

Sulung dari tiga bersaudara ini tak mau tinggal diam dengan kondisinya. Dia berusaha belajar untuk tidak bergantung dengan orang lain lagi dalam mengerjakan aktivitasnya sehari-hari. “Paling gak buat aktivitas sehari-hari yang personal banget aku bisa ngerjain sendiri. Jadi aku mencari cara agar aku bisa mandiri,”terangnya.

2. Saat teman-temannya di wisuda dia DO dari kampus

Cerita Arih, Beauty Vlogger Disabilitas Lampung Rias Wajah Pakai Lutut(Instagram.com/Arihlystia)

Musibah lain yang Arih terima setelah menjalani perawatan intensif untuk memulihkan kondisinya adalah, dia di Drop Out (DO) dari kampusnya. Pada saat kecelakaan Arih merupakan mahasiswi di jurusan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Lampung.

“Karena kondisi aku gak memungkinkan gitu buat kuliah dan aku waktu itu harus bolak balik operasi  bukan karena gak mau kuliah. Jadi pas temen-temen aku di wisuda setahun kemudian aku di DO,” paparnya.

Namun saat ini Arih sudah kembali kuliah mengambil jurusan managemen di Universitas Terbuka. Menurutnya sang ibu selalu meyakinkan bahwa mencari ilmu tak ada batasannya. Sehingga dia tak perlu khawatir akan tertinggal dari teman-temannya.

“Iya aku sempet depresi juga harusnya aku wisuda, tapi waktu itu aku baru belajar duduk, belajar jalan jadi aku ngrasa kaya jadi bayi lagi,” tuturnya.

Baca Juga: Cerita Dua Putri Hijab Harumkan Lampung, Raih Juara Nasional

3. Mencari cara untuk bangkit kembali meski tak tahu bagaimana caranya

Cerita Arih, Beauty Vlogger Disabilitas Lampung Rias Wajah Pakai LututArih Lystia saat diundang di acara ulang tahun hitam putih (Instagram.com/Arihlystia)

Dalam kondisinya yang sangat putus saat itu, Arih termotivasi dari salah satu tulisan yang mengatakan “Kamu hidup buat apa dan kalau kamu mati kamu mau dikenang sebagai apa”.  Sehingga dia mencari cara untuk bangkit kembali meski saat itu dia hanya memiliki niat belum tau apa yang harus dilakukan di tengah kondisinya yang terbatas.

“Walau pun aku putus asa banget aku gak mau sampai bunuh diri. Jadi aku bener-bener nyari cara buat bangkit lagi. Pasti kalau udah ada niat Allah pasti mudahin,”ceritanya.

Kemudian dia terinspirasi dari make up artis yang menyulap wajahnya menjadi berbeda saat dia diundang di acara ulang tahun Hitam Putih Trans7 waktu itu. Dia mulai belajar make up sendiri dan menemukan titik nyaman karena harus menggunakan lutut kakinya untuk memasang peralatan make up.

“Aku nanya-nanya juga ke temen-temenku yang bisa make up. Selama satu tahun lebih aku cari cara buat ngepasin brush yang aku ikat di lutut menggunakan karet ini biar bisa pas waktu aku polesin ke wajah aku,”jelasnya.

Usahanya tentu tak menghianati hasil meski terkadang Arih harus dibantu adiknya untuk memasangkan peralatan dilutut. Namun hasil polesannya tersebut adalah karya dia seutuhnya.

4. Mulai kembangkan channel YouTube untuk mengenalkan karyanya

Cerita Arih, Beauty Vlogger Disabilitas Lampung Rias Wajah Pakai LututArih Lystia Akbar beuty vlogger Lampung yang menggunakan lutut (Instagram.com/Arihlystia)

Arih mulai percaya diri memamerkan hasil polesannya ke channel YouTube-nya (Arih Lystia). Meski di awal-awal dia tak begitu dikenal, namun berkat ketelatenannya beberapa bulan kemudian subscribernya mencapai 1.000 dan saat ini dia sudah memiliki 30 ribu lebih subscriber.

Konten yang dia buat memang menarik, meski dia menggunakan cara yang berbeda seperti kebanyakan orang namun hasilnya sama saja seperti yang dibuat menggunakan tangan. Arih melukis wajahnya dengan berbagai karakter yang menarik dan tak menyangka bahwa itu menggunakan lutut yang ditali karet.

Tentu saja warga Rajabasa Jaya, Bandar Lampung ini sudah menikmati hasil jerih payahnya tersebut. Bahkan dia juga sudah terkenal di channel YouYube dan Tiktok. Tak hanya itu dia bahkan pernah diundang Aurel Hermansyah untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam merias wajah menggunakan lutut. 

“Hasilnya ya buat ngebantu ibu karena ayah saya udah gak ada dari aku SD. Alhamdulilah juga bantu adek kuliah. Selain itu kan aku juga punya usaha online shop jualan sepatu,” terangnya.

5. Arih ingin beri semangat ke teman-teman disabilitas lain

Cerita Arih, Beauty Vlogger Disabilitas Lampung Rias Wajah Pakai Lutut(Kompas.com)

Menurut Arih, meski tak banyak tempat kerja yang menerima disabilitas hal itu tak boleh menjadi penghalang. Terutama terkait menuntut ilmu, disabilitas juga harus tetap mendapat pendidikan dan melakukan sesuatu untuk bisa menghasilkan karya.

“Kadang ada kan yang ngerasa buat apa gitu sekolah kerjaan buat disabilitas juga dikit banget. Kalau aku mikirnya, misal  rezeki kita gak di pendidikan siapa tau dengan ilmu kita bisa bikin apa gitu nggak perlu kerja tapi bisa bisnis sendiri. Dan bisnis itu lebih bagus kalau ditunjang dengan ilmu,” ujarnya.

Arih juga prihatin dengan fasilitas umum yang kurang ramah dengan disabilitas terutama di Lampung. Beberapa tempat ibadah menurutnya masih  banyak yang menggunakan tangga.  

Kalau pun ada yang tak bertangga, kursi roda kerap dilarang masuk sebab banyak kotoran yang menempel di roda tersebut. Namun tak disediakan fasilitas penunjang lain yang memudahkan disabilitas untuk masuk ke rumah ibadah.

“Belum lagi trotoarnya masih pakai keramik lantai jadi kalau ujan licin dan trotoarnya tinggi. Pendidikan dan pekerjaan juga masih kurang ramah dengan penyandang disabilitas. Jauh banget sama yang ada di Jakarta,” tuturnya.

Baca Juga: Cerita Mang Adi Pegiat Literasi Lampung, Cuit ke Jokowi Viral

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya