Realisasi Retribusi Sampah 45 Persen, DLH Balam Bilang Ini

- DLH Bandar Lampung beralih ke pembayaran online untuk transparansi dan efisiensi
- Produksi sampah mencapai 800 ton per hari, tapi pengelolaan lebih ramah lingkungan dengan metode controlled landfill
- DLH optimistis target retribusi Rp18,5 miliar bisa tercapai bahkan terlampaui berkat pembayaran online dan peningkatan kualitas pengelolaan sampah
Bandar Lampung, IDN Times – Realisasi penerimaan retribusi sampah Kota Bandar Lampung hingga Juli 2025 baru mencapai Rp8,5 miliar atau sekitar 45 persen dari target Rp18,5 miliar. Meski baru setengah jalan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tetap yakin target tersebut bisa tercapai hingga akhir tahun.
Kepala DLH Kota Bandar Lampung, Yusnadi Feriyanto, mengatakan capaian tersebut sudah sesuai proyeksi. Ia optimistis, tren penerimaan akan terus meningkat pada semester dua.
“Melihat perkembangan saat ini, kami percaya target bisa tercapai. Apalagi dengan langkah-langkah yang sudah dijalankan, penerimaan bisa lebih optimal,” katanya, Senin (18/8/2025).
1. Strategi

Yusnadi menyampaikan, DLH Bandar Lampung kini tidak lagi menggunakan sistem penarikan tunai.
Seluruh pembayaran dilakukan secara online lewat aplikasi. Menurutnya, sistem ini membuat proses lebih transparan, efisien, sekaligus menekan potensi kebocoran.
“Kami juga lakukan pendataan rutin dan penagihan tepat waktu. Jadi, wajib retribusi lebih tertib dalam melakukan pembayaran,” jelasnya.
Sektor industri, rumah makan, dan perhotelan disebut menjadi penyumbang terbesar retribusi, dengan kontribusi per bulan ada yang mencapai Rp4 juta.
2. Produksi sampah capai 800 ton per hari

Bandar Lampung menghasilkan sampah 500–800 ton setiap hari. Seluruhnya dibuang ke TPA Bakung yang kini telah menerapkan metode controlled landfill menggantikan open dumping.
“Dengan metode baru, pengelolaan lebih ramah lingkungan karena sampah ditimbun dengan lapisan tanah. Dampaknya mengurangi bau, pencemaran air tanah, hingga risiko kebakaran,” jelasnya.
3. Target 2025 bisa terlampaui

DLH optimistis target retribusi Rp18,5 miliar tidak hanya bisa dicapai, tetapi berpeluang terlampaui.
Yusnadi menyampaikan kombinasi penerapan pembayaran online, penagihan rutin, serta peningkatan kualitas pengelolaan sampah diyakini jadi kunci utama.
“Kami optimistis target akan terpenuhi, bahkan bisa melampaui jika tren ini berlanjut sampai akhir tahun,” tuturnya.