Operasi SAR Cari Penumpang KMP Mufidah Lompat ke Laut Bakauheni Disetop

- Penghentian operasi SAR pencarian korban penumpang KMP Mufidah disetujui keluarga korban dan akan dibuka kembali jika ada temuan atau informasi tanda-tanda keberadaan korban.
- Masyarakat dan nelayan di wilayah perairan setempat diimbau untuk melaporkan atau memberitahukan petugas bila menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
- Tim SAR gabungan mengerahkan dua Search and Rescue Unit (SRU) untuk melakukan penyisiran selama tujuh hari terakhir namun hasil pencarian masih nihil, sehingga operasi resmi dihentikan sementara.
Lampung Selatan, IDN Times - Tim SAR gabungan menghentikan sementara operasi SAR pencarian Primo Lumbantoruan (40), korban penumpang KMP Mufidah melompat ke perairan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.
Wadanpos SAR Bakauheni, Feriansyah membenarkan informasi tersebut. Penghentian operasi SAR tersebut diputuskan pascadilakukannya upaya pencarian selama tujuh hari terakhir.
"Kami telah berupaya maksimal selama tujuh hari pencarian sesuai standar operasi SAR, namun korban belum berhasil ditemukan. Maka operasi resmi dihentikan sementara," ujarnya dikonfirmasi, Senin (25/8/2025).
1. Penghentian telah disetujui keluarga korban

Feriansyah melanjutkan, pihak keluarga korban asal Karawang, Jawa Barat tersebut juga telah menyetujui penghentian operasi pencarian dan menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya maksimal telah dilakukan seluruh unsur SAR gabungan.
Meski demikian, kegiatan operasi SAR akan segera dibuka kembali bila nanti ada temuan atau informasi tanda-tanda keberadaan korban Primo Lumbantoruan. "Iya keputusan penghentian sementara ini juga disertai adanya kesepakatan bersama dengan pihak keluarga korban," ucapnya.
2. Imbau masyarakat dan nelayan melapor bisa menemukan tanda-tanda korban

Lebih lanjut Feriansyah turut mengimbau kepada masyarakat di wilayah perairan setempat, khususnya para nelayan untuk segera melaporkan atau memberitahukan petugas bila menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Dengan resmi ditutupnya kegiatan operasi SAR ini, maka seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing," katanya.
3. Apresiasi kinerja tim SAR gabungan

Dalam upaya pencarian hari ketujuh, Feriansyah menambahkan, tim SAR Gabungan mengerahkan dua Search and Rescue Unit (SRU) untuk melakukan penyisiran. SRU I dengan Rubber Boat Polairud Polres Lampung Selatan melakukan penyisiran seluas kurang lebih 5 nautical mile persegi. Sedangkan SRU II dengan RIB 02 Basarnas Lampung melakukan penyisiran area kurang lebih 20 nautical mile persegi.
Selain itu, penyisiran juga dilakukan di sekitar bibir Pantai Kahai, Pantai Wartawan, dan sekitar Pulau Sebesi sesuai SAR Map Prediction. Namun hingga sore hari, hasil pencarian masih nihil dan tim SAR gabungan musyawarah bersama pihak keluarga korban.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur SAR gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian," imbuh dia.