Itera dan Studio Orion Garap Animasi 3D Cerita Rakyat Lampung

- Cerita rakyat Lampung dijadikan animasi 3D
- Tim dosen Itera dan Studio Orion Pictures bekerja sama untuk menghidupkan kembali cerita rakyat Lampung melalui animasi 3D.
- Cerita disajikan dalam dua bahasa dan akan dikembangkan lebih banyak lagi.
- Visualisasi menarik diharapkan dapat memperkenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda.
- Inisiatif pelestarian budaya melalui inovasi teknologi
- Cerita rakyat disajikan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, agar jangkauan publikasinya lebih luas.
Lampung Selatan, IDN Times - Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) dari Kelompok Keilmuan (KK) Ilmu-ilmu Kemanusiaan berkolaborasi dengan Studio Orion Pictures mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertema “Alih Wahana Cerita Rakyat Lampung dalam Animasi 3D sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda".
Melalui program ini, tim dosen Itera berupaya mentransformasi cerita rakyat Lampung ke dalam bentuk animasi tiga dimensi (3D) sebagai strategi untuk menghidupkan kembali kisah-kisah lokal yang mulai terlupakan.
1. Disajikan dalam dua bahasa

Ketua KK Ilmu-ilmu Kemanusiaan, Sunarsih mengatakan, inisiatif ini menjadi bukti nyata peran akademisi dalam pelestarian budaya melalui inovasi teknologi. Menurutnya, cerita rakyat disajikan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, agar jangkauan publikasinya lebih luas dan bisa diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
"Sebagai karya perdana, tim mengangkat cerita rakyat legendaris Si Pahit Lidah ke dalam format animasi berdurasi sekitar sepuluh menit. Visualisasi menarik dan kontekstual diharapkan dapat memperkenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda," jelasnya, Kamis (23/10/2025).
2. Itera akan kembangkan lebih banyak cerita rakyat Lampung

Sunarsih menyebut, langkah ini menjadi upaya menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya sendiri, di tengah dominasi karakter animasi populer seperti Upin Ipin, Disney, Pixar, hingga DreamWorks.
"Program ini mendapatkan dukungan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Itera melalui skema hibah penguatan kelompok keilmuan. Ke depan, tim berencana mengembangkan lebih banyak karya animasi berbasis cerita rakyat Lampung agar warisan budaya lokal semakin dikenal, dicintai, dan diwariskan lintas generasi," terangnya.
3. Cerita tentang Si Pahit Lidah

Film Si Pahit Lidah mengisahkan seorang raja yang memiliki kemampuan mengutuk lewat ucapannya, membuat siapa pun yang berbicara dengannya merasakan lidah mereka terbakar. Cerita kemudian berlanjut dengan hadirnya seorang pengelana bijak yang mampu berbicara tanpa rasa sakit, menyampaikan pesan moral bahwa kata-kata yang menyakitkan berasal dari hati yang penuh kebencian.
Kisah tersebut dikemas dengan elemen pertarungan agar lebih menarik bagi penonton muda, tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur dari cerita asli.