Itera Dampingi Warga Kembangkan Wisata Berkelanjutan Teluk Kiluan

- Program KKN Itera fokus pada edukasi lingkungan, pengembangan wisata, dan pemanfaatan teknologi digital untuk masyarakat.
- Mahasiswa melatih masyarakat dalam penggunaan kamera digital, penyusunan rute evakuasi bencana, dan pembuatan peta desa wisata berbasis data.
- Dosen dan mahasiswa melakukan edukasi dan transplantasi terumbu karang untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut di Teluk Kiluan.
Tanggamus, IDN Times - Dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) berkolaborasi mendampingi masyarakat Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Teluk Kiluan. Kegiatan ini berlangsung melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Rekognisi Itera pada 7–14 September 2025.
Program KKN tersebut dimonitori oleh dosen Program Studi Sains Lingkungan Kelautan Itera, Tefur Nur Rohman, melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi, yaitu Sains Lingkungan Kelautan, Pariwisata, Desain Komunikasi Visual (DKV), serta Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK).
1. Tiga fokus utama program KKN

Tefur mengatakan, kolaborasi lintas disiplin ini diarahkan pada tiga fokus utama, yakni edukasi lingkungan, pengembangan wisata, dan pemanfaatan teknologi digital untuk pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, tahap awal kegiatan dimulai dengan edukasi kepada siswa sekolah dasar mengenai pengelolaan sampah dan limbah.
"Langkah ini dilakukan untuk menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, pemuda desa juga dilibatkan dalam pelatihan dan diskusi terkait pengembangan potensi wisata yang dapat mendukung kemajuan Kiluan Negeri,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
2. Tim KKN menyusun rute evakuasi untuk kesiapsiagaan bencana

Dari sisi teknologi, lanjutnya, mahasiswa Itera melatih masyarakat dalam penggunaan kamera digital, pengelolaan media sosial untuk promosi wisata, desain konten, hingga branding digital. Mereka juga mengajarkan cara membuat flyer sebagai media promosi cetak.
"Sementara itu, pada aspek tata kelola wisata, tim KKN membantu penyusunan rute evakuasi untuk kesiapsiagaan bencana serta mendorong motivasi masyarakat dalam mengelola wisata desa," jelasnya.
3. Menyusun peta desa wisata berbasis data

Tak hanya itu, Tefur menyampaikan, mahasiswa turut merancang buku tamu dalam bentuk fisik dan aplikasi sederhana untuk mendukung pendataan pengunjung. Tim juga menyusun peta desa wisata berbasis data serta membuat papan Sapta Pesona dari limbah kayu sebagai pengingat pentingnya menjaga kualitas layanan wisata.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kelestarian ekosistem bahari, dilakukan edukasi dan transplantasi terumbu karang. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh dosen Prodi Sains Lingkungan Kelautan Itera dengan melibatkan mahasiswa dalam pendampingan masyarakat pesisir.
"Upaya tersebut diharapkan mampu menjaga keberlanjutan ekosistem laut sekaligus meningkatkan daya tarik wisata bahari di Teluk Kiluan," imbuhnya.