Harga Beras Premium Tinggi, Mendag Zulhas Minta Warga Beli Beras Bulog

- Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengamini harga beras premium lokal masih tinggi
- Harga beras premium di Pasar Kangkung rata-rata Rp16.500-17.000/kg, sementara beras Bulog dibandrol Rp54.500
- Kenaikan harga disebabkan oleh El Nino yang mengakibatkan pergeseran musim tanam dan tertundanya panen raya
Bandar Lampung, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan mengamini harga beras premium produksi lokal di pasaran masih tinggi. Ia pun mengajak masyarakat membeli dan mengonsumsi beras impor produksi Bulog.
Dari pantauan IDN Times di Pasar Kangkung, Jumat (8/3/2024). Harga beras premium di sejumlah lapak pedagang rata-rata masih dijual Rp16.500 sampai Rp17.000/kilogram, sementara beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog kemasan 5 Kg dibandrol sesuai harga tertinggi eceran (HET) Rp54.500.
"Beras tidak naik, tapi belum turun masih mahal tapi tidak naik lagi yang premium, kalau beras Bulog banyak," ujar Mendag pascameninjau Pasar Kangkung, Bandar Lampung, Jumat (8/3/2024).
1. Harga beras melambung tinggi ditenggarai El Nino

Lebih lanjut pria akrab disapa Zulhas ini mengklaim, penyebab utama kenaikan harga beras terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Provinsi Lampung dikarenakan fenomena El Nino.
Alhasil, cuaca dengan gelombang panas terjadi beberapa bulan terakhir itu mengakibatkan pergeseran musim tanam, hingga tertundanya panen raya. Akibatnya, produksi jumlah beras lokal pun terbatas.
"Kalau beras, kan panennya pindah harusnya Januari sudah panen. Jadi kalau beras lokal ya kurang, namanya El Nino pindah, harusnya sudah panen dia baru nanam," bebernya.
2. Minta masyarakat beli beras Bulog

Seiring kenaikan harga terjadi pada produksi beras lokal itu, Zulhas pun mengingatkan sekaligus mengajak masyarakat untuk membeli dan mengonsumsi beras impor milik Bulog.
"Kalau mau berasnya yang gak naik ada beras Bulog ada SPHP, ada beras premium 14-14.500 per kilo ada barangnya. Tapi kalau mau cari beras lokal ya memang barangnya kurang karena kemarin musim kemarau," katanya.
3. Banjiri pasar dengan beras Bulog sambil tunggu masa panen raya

Guna mengatasi lonjakan harga beras ini, Zulhas menambahkan, pemerintah kini berupaya membanjiri pasar dengan ketersediaan beras-beras produksi Bulog, sambil menunggu masa panen raya tiba diperkirakan terjadi dalam waktu dekat.
"Harusnya Januari panen, ini panen rayanya bulan depan. Sekarang ini, antisipasi kita barangnya (beras) cukup yang penting," tandas ketum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.