DPR Wanti-wanti Penjual jangan Jual Beras SPHP Bulog Di Atas HET

- Komisi IV DPR RI mewanti-wanti pedagang pasar tradisional di Lampung agar tidak menjual beras Bulog di atas HET.
- Beras program SPHP milik Bulog telah terdistribusi di toko-toko beras dengan harga 55 ribu per 5 kilogram.
- Kunjungan Komisi IV ke Bandar Lampung sebagai tindak lanjut keluhan masyarakat terkait kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok jelang Ramadan 2024/1445 Hijriah.
Bandar Lampung, IDN Times - Komisi IV DPR RI mewanti-wanti para pedagang pasar tradisional di Provinsi Lampung tidak menjual beras progam Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog di atas harga eceran tertinggi (HET).
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengatakan, pihaknya tak segan untuk bertindak tegas terhadap penjual beras nakal telah menjual beras SPHP di atas HET.
"Kasih tahu saya tempatnya dimana? Nanti saya panggil Bulog Lampung suruh panggil, jangan berikan lagi jatahnya. Tapi harus valid jangan cuma katanya,” ujarnya saat meninjau Pasar Way Halim, Kota Bandar Lampung bersama rombongan Komisi IV DPR RI, Jumat (8/3/2024).
1. Pastikan distribusi beras SPHP ke toko-toko

Sudin mengatakan, saat ini telah tersedia beras beras program SPHP milik Bulog terdistribusi di toko-toko beras. Beras program pemerintah tersebut memiliki HET telah ditetapkan berdasarkan zona edar.
“Tadi ada SPHP, berasnya bagus, broken-nya cuma lima persen itu harga jualnya 55 ribu per lima kilogram,” ucap Legislator Dapil Lampung I itu.
2. Serap keluhan harga beras mahal ibu-ibu

Terkait kunjungannya bersama rombongan Komisi IV ke Kota Bandar Lampung, Sudin menyampaikan, ini bentuk tindak lanjut keluh-kesah masyarakat terkait kelangkaan dan kenaikan harga beras di pasaran.
Ia juga menyempatkan diri untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat menyampaikan aspirasi mereka, rata-rata mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Banyak ibu-ibu mengeluh harga beras mahal, harga telur naik mencapai 31 ribu, ayam juga naik. Maka kunjungan kami kali ini membawa Bulog, membawa Badan Pangan, membawa ID Food bagaimana supaya nanti segera didistribusikan terutama beras,” katanya.
3. Minta masyarakat tidak panik

Anggota Komisi IV DPR RI, Dwita Ria Gunadi juga meminta agar masyarakat tidak perlu panik atas kenaikan dan ketersediaan bahan pangan jelang Ramadan 2024/1445 Hijriah.
“Saya rasa dengan kenaikan harga beras menjelang Ramadan ini, masyarakat tidak perlu panik, karena (stoknya) tersedia. Jadi tidak hanya di operasi pasar, tapi di pasar-pasar tradisional. Itu memang sudah disiapkan tempat untuk menjual beras dengan harga pemerintah,” ucap dia.
Sementara untuk beras program SPHP, pihaknya memantau ketersediaan hingga kepatuhan penjual sesuai HET. “Kami dari Komisi IV mengunjungi pasar-pasar dalam rangka memantau harga sembako ini termasuk beras telur minyak gula," tandas politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.