DLH Balam Tingkatkan Retribusi Sampah Jadi Rp18,5 Miliar di 2025

- DLH Bandar Lampung mencatat pendapatan retribusi sampah hampir mencapai target 2024, sekitar Rp13,98 miliar dari Rp14,5 miliar.
- Pada 2025, DLH berencana meningkatkan target retribusi sampah menjadi Rp18,5 miliar, dengan kenaikan sekitar Rp4 miliar.
- Tarif retribusi harian untuk usaha kecil mulai dari Rp2 ribu hingga Rp3 ribu per hari, sedangkan untuk usaha besar bisa mencapai Rp4 juta per bulan.
Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung mencatatkan pencapaian retribusi sampah yang hampir mencapai target pada tahun 2024.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala DLH Kota Bandar Lampung, Veni Devialesti mengatakan, realisasi pendapatan retribusi sampah mencapai Rp13,98 miliar dari target Rp14,5 miliar, atau sekitar 96 persen.
"Pada tahun 2024 kita nyaris mencapai target. Namun, pada tahun 2025 nanti kita ada peningkatan target retribusi," katanya, Minggu (2/2/2025).
1. Naik Rp4 miliar

Veni menyampaikan, pihaknya berencana meningkatkan target retribusi sampah pada tahun 2025 menjadi Rp18,5 miliar, dengan kenaikan sekitar Rp4 miliar. Dirinya optimis dapat memenuhi target yang lebih tinggi tahun depan.
“Restoran dan kafe yang semakin berkembang berpotensi menjadi objek baru yang dapat menyumbang retribusi sampah. Kami akan memastikan objek-objek tersebut terdata dengan baik,” ujarnya.
2. Tarif bervariasi

Veni membeberkan retribusi sampah yang dikenakan oleh DLH Bandar Lampung bervariasi, tergantung pada jenis usaha dan volume sampah yang dihasilkan.
Tarif retribusi harian untuk usaha kecil seperti kios atau warung mulai dari Rp2 ribu hingga Rp3 ribu per hari.
"Sedangkan untuk usaha dengan volume sampah yang lebih besar, seperti perkantoran atau hotel, tarif retribusi bisa mencapai Rp4 juta per bulan," bebernya.
3. Harapan

Veni berharap dapat meningkatkan pendapatan dari retribusi sampah dan memastikan setiap objek yang wajib membayar retribusi berkontribusi sesuai dengan kapasitasnya.
"Kami yakin target retribusi tahun 2025 dapat tercapai melalui pembaruan data dan pemantauan yang lebih ketat," tuturnya.