Dies Natalis Ke-11, Rektor Itera Kenang Perjuangan Awal Kampus

- Itera lahir dari gagasan pemerintah pusat pada 2011
- Kini telah berkembang menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi terbesar di Pulau Sumatera
- Lebih dari 23.984 mahasiswa aktif menempuh pendidikan di 41 program studi sarjana dan satu program magister
Lampung Selatan, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar sidang terbuka peringatan Dies Natalis ke-11, Senin (6/10/2025). Momen ini mengenang perjalanan dan perjuangan awal kampus kini genap berusia 11 tahun.
Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan, keberadaan Itera dari hanya segelintir mahasiswa menumpang kuliah di kampus ITB Jatinangor, kini telah berkembang menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi terbesar di Pulau Sumatera.
"Perjalanan 11 tahun Itera merupakan bukti ketekunan dan semangat membangun dari nol yang terus dirawat seluruh sivitas akademika. Alhamdulillah, Itera sudah mandiri dengan fasilitas lengkap dan ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
1. Awal berdiri dari gagasan besar pemerintah

Pugeg mengatakan, Itera lahir dari gagasan pemerintah pusat pada 2011, sebagai bagian dari upaya pemerataan pendidikan tinggi sains dan teknologi di Indonesia. Kala itu, rasio sarjana Iptek terhadap jumlah penduduk masih rendah sekitar 0,07 persen.
Dengan bimbingan Institut Teknologi Bandung (ITB), Itera resmi berdiri secara hukum pada 2014, setelah sebelumnya memulai perkuliahan perdana di Jatinangor pada 2012 dengan 13 mahasiswa.
“Meski secara resmi berdiri 11 tahun lalu, semangat Itera sebenarnya sudah menyala sejak 13 tahun silam. Kami memulai dengan tekad kuat, meski gedung dan laboratorium belum ada,” kenangnya.
2. Kini punya 23 ribu mahasiswa dan fasilitas lengkap

Itera telah tumbuh menjadi kampus dengan lebih dari 23.984 mahasiswa aktif menempuh pendidikan di 41 program studi sarjana dan satu program magister. Itu di bawah tiga fakultas meliputi Fakultas Sains, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, serta Fakultas Teknologi Industri.
Menurutnya, pertumbuhan pesat itu juga didukung oleh peningkatan kualitas tenaga pengajar. Saat ini, Itera memiliki 778 dosen, terdiri dari 678 bergelar magister dan 100 bergelar doktor. Dari ratusan tenaga pengajar tersebut, 49 dosen di antaranya sedang menempuh studi doktoral di berbagai universitas dalam dan luar negeri.
“Kami berkomitmen membangun SDM unggul di lingkungan Itera. Dosen-dosen terus kami dorong menempuh pendidikan doktor agar kualitas akademik semakin terjamin,” katanya.
3. Sudah hasilkan 10 ribu lulusan

Sejak meluluskan angkatan pertama pada 2016, I Nyoman menyampaikan, Itera telah menghasilkan 10.013 sarjana teknik dan sains kini berkontribusi di berbagai sektor. Berdasarkan data tracer study, alumni Itera tersebar di perusahaan swasta, instansi pemerintah, BUMN atau BUMD, hingga lembaga non-profit.
Capaian ini diklaim sebagai bentuk nyata kontribusi Itera dalam pembangunan sumber daya manusia di tanah air, khususnya di Pulau Sumatera.
“Itera bukan hanya kampus, tapi wadah untuk mencetak generasi kuat, maslahat, dan bermartabat. Itulah semangat Laskar Kumabat yang kami tanamkan kepada mahasiswa,” imbuh dia.
4. Visi membangun dari Sumatra untuk dunia

Merefleksikan kembali visi Itera sebagai perguruan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia, Pugeg turut berharap ke depan kampus ini dapat terus berperan memandu perubahan, untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
“Itera hadir untuk memajukan Sumatra, tapi dampaknya harus dirasakan dunia. Karena dari Sumatra, kita bisa berkontribusi untuk peradaban global,” kata dia.