Kebut RS Hewan, Pemprov Lampung Pasang Target Zero Rabies 2030

- Pemprov Lampung targetkan zero rabies di 2030
- Vaksinasi massal, edukasi, dan pembangunan rumah sakit hewan
- Bulan bakti peternakan dan kesehatan hewan sebagai momentum penting untuk memperkuat kesadaran publik
Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menekankan keseriusan ihwal pencegahan penyakit zoonosis atau infeksi menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Termasuk memasang target bebas rabies pada 2030 mendatang.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung 2024, populasi hewan penular rabies di Lampung tercatat 239.081 ekor terdiri dari anjing, kucing, kera, dan luwak.
"Melalui vaksinasi massal, edukasi, dan pembangunan rumah sakit hewan, kita optimis targetkan Lampung mencapai zero rabies di 2030,” ujar Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, Sabtu (4/10/2025).
1. Percepatan pembangunan rumah sakit hewan

Mirza menegaskan, rabies merupakan penyakit zoonosis yang mematikan. Maka dari itu, momentum Hari Rabies Sedunia di 2025 harus menjadi pengingat bagi semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan zero rabies.
Guna mewujudkan target tersebut, Pemprov Lampung akan mendukung pelayanan kesehatan hewan, serta mempercepat pembangunan rumah sakit hewan (RSH) sebagai pusat layanan medis bagi hewan dan rujukan bagi klinik swasta.
"RSH ini diharapkan menjadi fasilitas strategis yang memperkuat status kesehatan hewan, menambah PAD dari subsektor peternakan, sekaligus mencerminkan komitmen pemerintah menghadirkan layanan modern dan berdaya saing," ucapnya.
2. Bulan bakti peternakan dan kesehatan hewan

Kepala Disnakkeswan Provinsi Lampung, Lili Mawarti mengatakan, kegiatan bulan bakti peternakan dan kesehatan hewan ke-189 pada 2025 ini diselenggarakan sekaligus memperingati Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (WRD).
Pelaksanaannya diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari vaksinasi rabies untuk 500 hewan, senam sehat, donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga kampanye makan 1.500 butir telur.
"Ada pula bazar produk peternakan, pasar murah, demo alat X-ray, lapak baca kesehatan hewan, peninjauan pembangunan RSH dan pertunjukan anjing pelacak," katanya.
3. Perkuat kesadaran publik

Kegiatan semacam ini merupakan momentum penting untuk memperkuat kesadaran publik mengenai peternakan sehat dan berkelanjutan di Provinsi Lampung.
"Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa peternakan Lampung memiliki potensi besar, dan semua pihak perlu menjaga kesehatan hewan demi keamanan pangan," imbuh dia.