Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Waspada Potensi Hujan Lebat di Lampung hingga 2 Januari 2026

ilustrasi hujan deras (pexels.com/Thgusstavo Santana)
ilustrasi hujan deras (pexels.com/Thgusstavo Santana)
Intinya sih...
  • Bibit siklon tropis jadi pemicu
    • Keberadaan Bibit Siklon Tropis 90S memperlambat massa udara dan aktivitas gelombang atmosfer Equatorial Rossby.
    • Nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif menandakan pertumbuhan awan hujan cukup signifikan.
    • Suhu laut hangat dan atmosfer labil
      • Suhu muka laut di Lampung berkisar 29–30 derajat Celsius dengan anomali positif hingga +0,5 derajat Celsius.
      • Kombinasi faktor suhu laut dan kelembapan udara meningkatkan pasokan uap air untuk pembentukan awan hujan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya perkembangan signifikan dinamika atmosfer yang berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Provinsi Lampung.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II Lampung, Nanang Buchori menyampaikan kondisi ini diperkirakan berlangsung 31 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

"Potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh sejumlah faktor atmosfer yang saling mendukung dan telah berdampak pada peningkatan hujan lebat di beberapa daerah Lampung dalam beberapa hari terakhir," ujarnya, Rabu (31/12/2025).

1. Bibit siklon tropis jadi pemicu

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)

Nanang menjelaskan, salah satu faktor utama adalah keberadaan Bibit Siklon Tropis 90S dengan tekanan rendah sekitar 1006 mb yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Provinsi Banten.

“Kondisi ini menyebabkan perlambatan dan pertemuan massa udara atau konvergensi yang memanjang dan melewati wilayah Lampung,” jelasnya.

Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer Equatorial Rossby serta nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif juga terpantau aktif di wilayah Lampung, yang menandakan pertumbuhan awan hujan cukup signifikan.

2. Suhu laut hangat dan atmosfer labil

ilustrasi cuaca buruk di rig pengeboran (pexels.com/nightman1965)
ilustrasi cuaca buruk di rig pengeboran (pexels.com/nightman1965)

BMKG juga mencatat suhu muka laut di perairan sekitar Lampung berada pada kisaran 29–30 derajat Celsius dengan anomali positif hingga +0,5 derajat Celsius.

Kondisi ini diperkuat oleh kelembapan udara yang tinggi di seluruh lapisan atmosfer serta nilai indeks labilitas atmosfer yang tinggi.

“Kombinasi faktor tersebut meningkatkan pasokan uap air dan sangat mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Lampung,” jelas Nanang.

Ia menambahkan, berdasarkan pemantauan curah hujan hingga malam 30 Desember 2025, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat telah terjadi di sejumlah daerah. BMKG mencatat curah hujan ≥100 mm di wilayah Lampung Tengah dan Lampung Timur.

"Sementara itu, hujan lebat dengan intensitas 50–70 mm juga teramati di Lampung Selatan, Pringsewu, dan wilayah sekitarnya," ujarnya.

3. Wilayah berpotensi diguyur hujan lebat

ilustrasi hujan deras
ilustrasi hujan deras (pexels.com/Ivan Aguilar)

BMKG memprakirakan dalam beberapa hari ke depan masih berpeluang terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di hampir seluruh wilayah Lampung, meliputi:

  • Kabupaten Pesisir Barat
  • Lampung Barat
  • Tanggamus
  • Pringsewu
  • Pesawaran
  • Lampung Tengah
  • Lampung Utara
  • Way Kanan
  • Lampung Selatan
  • Lampung Timur
  • Tulang Bawang
  • Mesuji
  • Kota Bandar Lampung
  • Kota Metro

Menyikapi kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di wilayah rawan.

Masyarakat juga diminta untuk terus memantau informasi cuaca dan peringatan dini secara real time melalui aplikasi InfoBMKG dan laman resmi bmkg.go.id. Selain itu, koordinasi dengan BPBD setempat dan instansi terkait dinilai penting untuk kesiapsiagaan dan langkah antisipatif.

“Dengan kewaspadaan dan kesiapan bersama, diharapkan aktivitas masyarakat tetap dapat berjalan aman dan lancar di tengah potensi cuaca ekstrem,” tutur Nanang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest News Lampung

See More

Pelaku Kekerasan Perempuan dan Anak Tak Ada Restorative Justice

31 Des 2025, 13:01 WIBNews