TPT Lampung Naik jadi 4,21 Persen, Tenaga Kerja Bertambah 65 Ribu

- Angkatan kerja meningkat, pengangguran juga naikDari total 7,19 juta penduduk usia kerja, sebanyak 5,07 juta orang masuk dalam kategori angkatan kerja. Namun, peningkatan jumlah pekerja juga diikuti naiknya angka pengangguran.
- Mayoritas pekerja penuhMayoritas penduduk Lampung bekerja penuh waktu (minimal 35 jam per minggu), yakni 2,83 juta orang. Jumlah pekerja penuh ini turun sekitar 62,72 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.
- Buruh dan pegawai makin banyakKelompok buruh, karyawan, dan pegawai menjadi yang paling dominan dan mengalami peningkatan dalam setahun terakhir. Se
Bandar Lampung, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) naik tipis pada Agustus 2025 menjadi 4,21 persen, dibandingkan di periode yang sama tahun lalu diangka 4,19 persen.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution menyampaikan, meski begitu jumlah penduduk bekerja juga bertambah signifikan. Ia menjelaskan total penyerapan tenaga kerja mencapai 65,79 ribu orang dalam setahun terakhir.
“Jumlah penduduk bekerja pada Agustus 2025 mencapai 4,85 juta orang,” katanya, Kamis (6/11/2025).
1. Angkatan kerja meningkat, pengangguran juga naik

Dari total 7,19 juta penduduk usia kerja, sebanyak 5,07 juta orang masuk dalam kategori angkatan kerja. Sementara 2,13 juta lainnya termasuk bukan angkatan kerja seperti pelajar atau ibu rumah tangga.
Namun, peningkatan jumlah pekerja juga diikuti naiknya angka pengangguran. BPS mencatat jumlah pengangguran mencapai 213,17 ribu orang, naik sekitar 4 ribu dibandingkan tahun lalu. “Trennya memang naik sejak 2023, tapi masih tergolong terkendali,” ujarnya.
2. Mayoritas pekerja penuh

BPS juga menemukan mayoritas penduduk Lampung bekerja penuh waktu (minimal 35 jam per minggu), yakni 2,83 juta orang. Hanya saja, jumlah pekerja penuh ini turun sekitar 62,72 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, setengah pengangguran mereka yang bekerja kurang dari 35 jam tapi ingin menambah jam kerja meningkat menjadi 548,05 ribu orang. "Pekerja paruh waktu sendiri tercatat stabil di angka 1,47 juta orang," tambah Ahmadriswan.
3. Buruh dan pegawai makin banyak

Ahmadriswan menjelaskan, dari sisi status pekerjaan, kelompok buruh, karyawan, dan pegawai menjadi yang paling dominan dan mengalami peningkatan dalam setahun terakhir. Sebaliknya, kategori pekerja keluarga atau tidak dibayar dan berusaha sendiri justru menurun.
"Perubahan ini menunjukkan adanya pergeseran dari pekerja informal ke formal, yang sebagian besar didorong oleh meningkatnya jumlah pekerja tetap," ujarnya.
4. Pertanian jadi penyerap tenaga kerja terbesar

Ahmadriswan membeberkan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih mendominasi lapangan kerja di Lampung dengan penyerapan hingga 55,97 ribu orang. Sektor industri pengolahan menambah 29,42 ribu orang, sementara jasa pendidikan menyerap 21,24 ribu orang.
Menariknya, tingkat pengangguran tertinggi justru berasal dari lulusan SMK dengan TPT mencapai 7,16 persen, meski trennya menurun dibanding tahun lalu. Sebaliknya, tingkat pengangguran terendah ada pada lulusan SD ke bawah sebesar 2,16 persen.
“Pola ini menunjukkan adanya tantangan dalam penyerapan tenaga kerja berpendidikan menengah,” tuturnya.


















