Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mahasiswa Unila Galang Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya Sulsel

Mahasiswa KKN Kebangsaan Unila di Sulawesi Selatan menggagas Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep (Dok/Humas Unila)
Mahasiswa KKN Kebangsaan Unila di Sulawesi Selatan menggagas Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep (Dok/Humas Unila)
Intinya sih...
  • Limbah mengancam kelestarian Pulau Laiya
    • Pulau Laiya dikenal kaya potensi laut dan sumber daya alam.
    • Mayoritas warganya bekerja di sektor perikanan tangkap ikan, kepiting, udang, hingga teripang untuk dijual ke pengumpul lokal atau industri di daratan seperti Pangkep dan Makassar.
    • Pengelolaan sampah berbasis edukasi dan partisipasi warga
      • Program Island Clean Up Rangers dirancang untuk mengelola sampah berbasis edukasi dan partisipasi warga.
      • Membekali warga dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola limbah domestik secara mand
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII di Sulawesi Selatan menggagas Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep.

Kegiatan ini difokuskan pada penanggulangan sampah plastik di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang masuk dalam kawasan konservasi, termasuk Pulau Laiya yang dikenal kaya potensi laut dan sumber daya alam.

1. Limbah mengancam kelestarian Pulau Laiya

Mahasiswa KKN Kebangsaan Unila di Sulawesi Selatan menggagas Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep (Dok/Humas Unila)
Mahasiswa KKN Kebangsaan Unila di Sulawesi Selatan menggagas Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep (Dok/Humas Unila)

Pulau Laiya dikenal kaya potensi laut dan sumber daya alam. Mayoritas warganya bekerja di sektor perikanan tangkap ikan, kepiting, udang, hingga teripang untuk dijual ke pengumpul lokal atau industri di daratan seperti Pangkep dan Makassar.

Selain itu, warga juga membudidayakan rumput laut, mengolah tanaman bernilai ekonomi seperti kelor dan sukun, hingga membuat perahu tradisional. Namun, pencemaran limbah, khususnya plastik, mulai mengancam ekosistem laut dan mata pencaharian mereka.

“Kami melihat langsung bagaimana limbah mengancam kelestarian Pulau Laiya dan kehidupan masyarakat,” kata Aqwam Nugraha, Koordinator Desa sekaligus delegasi Unila dalam KKN Kebangsaan XIII, Selasa (12/8/2025).

2. Pengelolaan sampah berbasis edukasi dan partisipasi warga

Mahasiswa KKN Kebangsaan Unila di Sulawesi Selatan menggagas Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep (Dok/Humas Unila)
Mahasiswa KKN Kebangsaan Unila di Sulawesi Selatan menggagas Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep (Dok/Humas Unila)

Aqwan menjelaskan, menjawab tantangan tersebut, ia dan tim merancang program Island Clean Up Rangers, yakni pengelolaan sampah berbasis edukasi dan partisipasi warga.

“Melalui program ini, kami tidak hanya membersihkan pulau, tapi juga membangun kesadaran kolektif serta membekali warga dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola limbah domestik secara mandiri. Kami percaya setiap langkah kecil dapat membawa perubahan besar,” terangnya.

3. Rangkaian kegiatan di Pulau Laiya edukasi hingga aksi langsung

Mahasiswa KKN Kebangsaan Unila di Sulawesi Selatan menggagas Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep (Dok/Humas Unila)
Mahasiswa KKN Kebangsaan Unila di Sulawesi Selatan menggagas Gerakan Sadar Sampah di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep (Dok/Humas Unila)

Aqwan menjelaskan, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Pulau Laiya meliputi edukasi dan sosialisasi mitigasi pengelolaan sampah dan pemilahan limbah, aksi bersih pulau bersama mahasiswa se-Indonesia dan warga untuk mengumpulkan limbah organik dan anorganik. Ada juga pelatihan daur ulang pembuatan ecobrick, eco-enzyme, biopori, dan kompos, pembentukan komunitas lingkungan yang digerakkan pemuda dan ibu-ibu, serta pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi produk bermanfaat.

Ia menambahkan, gerakan ini merupakan bagian dari tema besar KKN Kebangsaan 2025, “Wisata Budaya Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak, dan Mengabdi Untuk Negeri.” Program melibatkan 99 perguruan tinggi yang disebar di 21 desa/kelurahan di Kabupaten Maros dan Pangkep, meliputi kawasan geopark, situs budaya, serta pulau-pulau kecil di Sulawesi Selatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us