Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kisah Relawan Lampung Bantu Pasien Kanker dan Tumor tanpa Imbalan

IMG_20251110_170722.jpg
Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung bersama Irjen Pol Helmy Santika menyambangi kediaman pasien almarhumah Mei Mudiyanti. (IDN Times/Istimewa).
Intinya sih...
  • Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung aktif mendampingi pasien kanker, memberikan edukasi kesehatan, serta membantu pengurusan administrasi BPJS.
  • Komunitas ini bergerak tanpa donasi tetap, hanya mengandalkan swadaya dan gotong royong antarrelawan untuk menjalankan kegiatan kemanusiaan.
  • Arif berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah, lembaga sosial, dan masyarakat luas agar kegiatan kemanusiaan seperti ini bisa terus berjalan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pringsewu, IDN Times - Di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan dan ekonomi masyarakat, sekelompok relawan di Provinsi Lampung terus bergerak membantu pasien kanker dan masyarakat membutuhkan darah.

Komunitas ini dipimpin oleh M Arif Sanjaya, seorang aktivis sosial asal Pringsewu yang mendedikasikan hidup untuk kegiatan kemanusiaan tanpa imbalan. Ia mengelola dua komunitas utama, Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung serta Donor Darah Sukarela (DDS) Pringsewu.

Kedua layanan itu berfokus pada pendampingan pasien tidak mampu, terutama penderita kanker, serta membantu menyediakan stok darah bagi rumah sakit di wilayah setempat.

“Komunitas ini saya bentuk sejak 2018, tepat satu minggu setelah ibu saya meninggal karena tumor. Itu janji pribadi saya kepada beliau untuk terus membantu orang-orang yang sedang berjuang melawan sakit,” ujar Arif Senin (10/11/2025).

1. Sudah dampingi 14 pasien kanker

IMG_20251110_170702.jpg
M Arif Sanjaya, Ketua Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung serta Donor Darah Sukarela (DDS) Pringsewu. (IDN Times/Istimewa).

Keberadaan Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung aktif memberikan edukasi kesehatan, mengantar pasien ke rumah sakit, hingga mendampingi mereka selama perawatan. Selain itu, banyak pasien dibawa ke RS Abdul Moeloek maupun RS Urip Sumoharjo di Bandar Lampung dengan kondisi kritis.

“Kami pernah dampingi 14 pasien kanker payudara. Hanya dua yang berhasil bertahan hidup, sisanya meninggal di tengah perawatan. Tapi bagi kami, bisa mendampingi mereka sampai akhir adalah bentuk penghormatan dan ibadah,” kata Arif.

Selain mendampingi pasien kanker, relawan juga membantu pengurusan administrasi BPJS, menyediakan rumah singgah, dan mencarikan pendonor darah melalui jaringan DDS Pringsewu. "Kami juga berkolaborasi dengan berbagai komunitas seperti ojek online, persatuan tuna netra Indonesia, dan sejumlah organisasi sosial lain," lanjut dia.

2. Bergerak tanpa donasi

IMG_20251110_170735.jpg
Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung bersama Irjen Pol Helmy Santika menyambangi kediaman pasien almarhumah Mei Mudiyanti. (IDN Times/Istimewa).

Arif tak menampik, perjuangan komunitasnya tidak mudah. Hingga kini, komunitas tersebut hanya memiliki satu mobil ambulans hibah dari seorang anggota marinir, namun kondisinya sudah tidak layak jalan.

“Pernah kami ditilang waktu membawa pasien karena ambulans dianggap tidak memenuhi standar. Tapi kami tidak punya pilihan lain, ambulans yang layak kadang sulit digunakan masyarakat sebab harus isi formulir, lapor KTP, bahkan isi bensin sendiri,” katanya.

Karena tidak memiliki dana tetap, seluruh kegiatan dijalankan secara swadaya dan gotong royong antar relawan. Ia menegaskan, komunitasnya tidak pernah membuka donasi atas nama organisasi, melainkan hanya bantuan pribadi dari para anggota.

“Kami tidak digaji, tapi ini menjadi tabungan amal kami. Ada kepuasan tersendiri ketika bisa bantu pasien sembuh atau pulang dengan selamat,” lanjut dia.

3. Harapkan dukungan dan perhatian pemerintah daerah

IMG_20251110_170652.jpg
Ambulans Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Meski terus berjuang di tengah keterbatasan, Arif berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, lembaga sosial, dan masyarakat luas agar kegiatan kemanusiaan seperti ini bisa terus berjalan.

Terutama dukungan kendaraan ambulans yang layik hingga bantuan operasional, agar relawan bisa menjangkau lebih banyak pasien. "Kami selama ini bergerak semampu kami, tapi panggilan kemanusiaan tidak bisa menghentikan kami,” tuturnya.

Oleh karenanya, ia juga menyampaikan kehadiran setiap pasien datang akan dibantu tanpa melihat latar belakang ekonomi atau sosial. “Kami tidak mencari keuntungan, insyaAllah niat kami murni untuk membantu. Semoga ke depan semakin banyak tangan yang tergerak bersama kami,” tambah dia.

4. Dampingi pasien hingga proses pemakaman

IMG_20251110_170712.jpg
Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung bersama Irjen Pol Helmy Santika menyambangi kediaman pasien almarhumah Mei Mudiyanti. (IDN Times/Istimewa).

Salah satu pasien sempat didampingi oleh relawan ialah almarhumah Mei Mudiyanti, penderita kanker rahim asal Pringsewu. Ia sempat dirawat di RS Urip Sumoharjo dan RS Abdul Moeloek sebelum meninggal dunia setelah delapan hari menjalani perawatan.

Selama masa sakitnya, tim relawan Forum Peduli Kanker dan Tumor Lampung mendampingi dan membantu keluarga hingga proses pemakaman korban selesai. Selain itu, kepedulian terhadap almarhumah juga datang dari mantan Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika secara langsung mendatangi rumah duka, Sabtu (8/11/2025) untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga.

“Waktu itu kondisi beliau sudah lemah sekali, tapi kami berusaha menemani sampai akhir. Bagi kami, mendampingi pasien seperti Ibu Mei adalah bentuk pengabdian dan kemanusiaan,” imbuh Arif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us

Latest Life Lampung

See More

Unila Dorong Hilirisasi Riset jadi Produk Nyata Lewat Sharing Inovasi

11 Nov 2025, 06:01 WIBLife