Internet Gratis Komdigi, Warga Desa Ketapang Lamsel Makin Melek Digital

- Omzet naik 20 persen. Bagi Rani, warga yang berjualan makanan secara online, internet gratis dari Komdigini membawa perubahan nyata. Upload dagangan jadi cepat, pembeli juga lebih mudah pesan.
- Permudah pendidikanInternet gratis memudahkan tugas sekolah bagi pelajar. Siswa bisa mencari tugas dari internet. Manfaatnya juga dirasakan oleh warga yang memanfaatkan internet untuk keamanan rumah.
- Provider akui sempat ada gangguan teknisManager Area Lampung Komdigini mengakui sempat ada kendala teknis di awal pemasangan. Namun sekarang sudah stabil dengan tim lapangan dan call center siap menangani keluhan warga.
Lampung Selatan, IDN Times – Hembusan semilir angin menyapa para pengunjung di Pantai Ketapang Sunrise, Desa Ketapang Kecamatan Ketapang Lampung Selatan, Sabtu (26/10/2025) siang. Sejumlah pengunjung terlihat menikmati pantai sembari melihat ombak bergulung pelan di kejauhan.
Tampak pula sekolompok pelajar masih mengenakan seragam pramuka duduk santai di pondokan. Para pelajar ini menikmati obrolan santai dan pasir yang hangat di bawah kaki.
Bahkan, layar handphone jadi jendela kecil berbagi momen foto bersama, candaan, dan cerita yang menambah hangatnya siang itu. Alhasil, suasana terasa ringan, seolah dunia hanya seluas pantai, angin, dan kebersamaan sederhana yang tak tergantikan.
Kiran Zaidatul Hanan, siswi kelas 6 MI Islamiyah Ketapang, mengatakan, bersama temannya kerap berkunjung ke Pantai Ketapan Sunrise baru resmi dibuka enam bulan lalu. Ia berseloroh, rutin menyambangi pantai tersebut karena bisa menikmati akses gratis masuk ke pantai dan internet gratis. Internet gratis itu disokong modem terpasang di warung pantai untuk memudahkan warga mengakses.
Kiran tak menampik, fasilitas internet gratis itu membuatnya senang. "Adanya internet gratis memudahkan tugas sekolah. Senang banget, karena tugas bisa cari dari internet. Cuma kadang suka mati, semoga makin lancar,” ucapnya polos.
Internet gratis yang dinikmati warga di sekitaran pantai dan beberapa titik lainnya itu merupakan bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Program Kampung Internet 2025. Selain Lampung, provinsi lain mendapatkan bantuan Kampung Internet tahun ini adalah NTB, Sumatra Utara, Jawa Barat, dan Banten.
Program ini sekaligus mendukung target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 menargetkan penetrasi broadband rumah tangga mencapai 50 persen, jaringan fiber optik hingga 90 persen kecamatan, dan kecepatan layanan 100 Mbps pada 2029.
1. Internet gratis mengubah cara warga beraktivitas

Bagi warga Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, dua bulan ini menikmati akses internet gratis dari Komdigi. Hamsin, Kepala Desa Ketapang, Lampung Selatan mengatakan program Kampung Internet 2025 mengubah cara warga beraktivitas, dari belajar, bekerja, sampai jualan online.
“Masyarakat pakai (internet gratis) untuk komunikasi, usaha, dan pelayanan publik untuk kelurahan. Khusus pendidikan sangat membantu anak-anak. Sekolah-sekolah juga sangat terbantu,” katanya.
Menurut Hamsin, internet gratis ini bukan sekadar fasilitas, tapi sudah menjadi kebutuhan pokok di tengah gaya hidup digital masyarakat. Ia juga berharap, adanya bantuan internet gratis ini dapat menikmati perekonomian warga.
Untuk meningkatkan perekonomian warga menurutnya, perlu dilakukan. Satu caranya, melalui pelatihan. Apalagi ada objek wisata pantai yang diharapkan mampu menopang pelaku UMKM. “Kami berharap ke depan bisa ditambah pelatihan untuk pelaku UMKM biar lebih produktif. Di sini juga ada wisata dan UMKM yang bisa dikembangkan lewat dunia digital,” ujarnya.
2. Omzet jual makanan online naik 20 persen

Rani, warga yang berjualan makanan dan sayuran secara online, menjelaskan, internet gratis dari Komdigi membawa perubahan nyata. “Dampaknya besar banget, upload dagangan jadi cepat, pembeli juga lebih mudah pesan,” jelasnya.
Ia mengatakan, omzet jualannya naik sekitar 20 persen sejak jaringan internet di desa lancar. “Kalau dulu harus ke kota buat promosi, sekarang cukup dari rumah. Cuma ya kadang masih suka gangguan, semoga teknisinya lebih cepat tanggap,” tambahnya.
Rani juga menitipkan beberapa harapan terkait program Kampung Internet. "Pesannya ya, semoga bisa diperluas lagi, semoga bukan di Desa Ketapang juga, tapi desa lain. Untuk teknisinya semoga lebih tanggap dan tingkatkan komunikasi. Kalau jaringan lelet, semoga cepat ada solusi," tukasnya.
Hal serupa disampaikan Nita, warga yang memanfaatkan internet untuk keamanan rumah dan usaha barang rongsokan. “Saya pasang CCTV pakai jaringan ini, bisa pantau anak juga dari HP. Sangat membantu,” katanya.
Di sisi lain, ia tak menampik, masih ada kendala internet gratis ini sering gangguan. Harapannya semoga internet semakin maju dan gak ada kendala lagi," kata Nita.
3. Provider akui sempat ada gangguan teknis

Dari sisi penyedia, Erik Afandi, Manager Area Lampung Komdigi, mengakui sempat ada kendala teknis di awal pemasangan. “Pernah down dua sampai tiga hari waktu pindah server. Dulunya server ada di Desa Legundi, sekarang migrasi ke sini. Karena ada proses ini, internet sempat aktif, mati, aktif mati," jelasnya.
"Bahkan ada kabel yang disabotase pihak tertentu. Sabotase seperti kabel disuntik jarum, sengaja diinjak, ada bener-bener diputus jalurnya. Ada juga eror di modemnya Tapi sekarang sudah normal,” katanya.
Erik menambahkan, menyiapkan beragam solusi agar jaringan internet tetap stabil dan bisa terus dinikmati warga desa. Caranya, ada tim bersiaga jika menerima laporan dan call center menghubungi nomor telepon khusus yang disediakan agar keluhan warga cepat ditangani.
“Ada dua call center disediakan. Satu nomor petugas dan satunya nomor ke Komdigi. Kami ingin masyarakat bisa menikmati jaringan ini tanpa hambatan,” ucapnya.
4. Jembatan menuju kehidupan lebih produktif

Bagi warga Desa Ketapang, internet gratis bukan sekadar akses dunia maya tapi jembatan menuju kehidupan yang lebih mudah, produktif, dan terkoneksi. Program internet gratis ini masih akan berlangsung hingga Desember 2025.
Meski masih ada kendala kecil, warga mengaku terbantu dan berharap jaringan ini tidak berhenti di program uji coba. Marsino, warga Desa Ketapang mengatakan, sudah dua bulan menikmati internet gratis dan akan berlanjut selama 4 bulan.
Pemasangan modem juga gratis. Kondisi itu berbeda dengan provider lain yang mengenakan biaya tertentu. “Kalau bisa jangan cuma empat bulan (internet gratis. Soalnya internet sudah jadi kebutuhan. Yang punya usaha bisa untuk online shop, pelajar manfaatkan untuk kerjakan tugas, guru misalnya cari bahan ajar di YouTube," jelasnya.
“Artikel ini merupakan hasil kolaborasi antara Komdigi dan IDN Times”



















