Cerita Fitria Khasanah Developer Game Termuda Asal Lampung

- Fitria Khasanah, siswi SMP Gajah Mada Bandar Lampung, ciptakan game edukasi bertemakan seputar Lampung.
- Dukungan penuh dari sekolah dan ayahnya yang insaf, mendorongnya untuk belajar coding dan berkarya dalam game.
- Game "Jelajah Lampung Berjaya" telah diunduh lebih dari 1.000 kali di App Store dengan rating 4,7 di Play Store.
Bandar Lampung, IDN Times - Di era perkembangan teknologi semakin pesat, dunia game telah mengalami evolusi luar biasa. Tidak hanya sebagai sarana hiburan, game kini juga dimanfaatkan untuk tujuan edukasi, membantu anak-anak belajar dengan cara menyenangkan.
Di Lampung ada Fitria Khasanah, seorang perempuan asal Lampung menciptakan game edukasi bertemakan seputar Lampung. Fitria pernah mendapat penghargaan Rekor dari Lembaga Prestasi Indonesia sebagai developer game termuda dengan karya terbanyak dan juga mendapat apresiasi serta kunjungan dari Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) sekaligus mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral AM Hendropriyono.
Berikut IDN Times rangkum informasi seputar Fitria Khasanah, gadis asal Lampung pencipta game edukasi khas Lampung.
1. Cerita perjuangan Fitria membuat game

Fitria Khasanah, seorang siswi kelas 7 di SMP Gajah Mada Bandar Lampung, adalah contoh inspiratif dari anak muda penuh bakat dan semangat belajar. Meski lahir di Jakarta, Fitria tumbuh dan besar di Bandar Lampung setelah mengikuti orang tuanya yang merantau.
Nama ayahnya, Ken Setiawan, mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Dahulu, Ken Setiawan sempat terlibat dalam gerakan radikal, namun kini ia telah insaf dan berkomitmen untuk mendidik putrinya menjadi pribadi yang toleran dan berprestasi.
Fitria menceritakan pernah merasa malu menceritakan masa lalu ayahnya. Namun, seiring waktu, ia justru merasa bangga memiliki seorang ayah yang telah berubah menjadi lebih baik dan mampu memberikan pendidikan yang penuh nilai-nilai positif. Ken Setiawan, yang melihat minat Fitria dalam bermain game, mendorongnya untuk belajar coding agar bakatnya dapat berkembang.
Awalnya, Fitria mengaku kesulitan, namun dengan ketekunan dan semangat, ia mulai menikmati proses belajar tersebut. Ia pun belajar secara mandiri melalui tayangan YouTube dan mulai menciptakan game pertamanya dari ponsel.
2. Berprestasi di bidang olahraga juga lho

Selain berbakat dalam dunia coding dan pembuatan game, Fitria juga memiliki minat di bidang seni dan olahraga. Ia gemar membuat kartun animasi 2D dan 3D, serta menekuni olahraga sepatu roda dengan berbagai gaya, seperti Aggresif Inline Skate, Freestyle, Speed, dan Urban Style. Prestasinya di bidang sepatu roda pun tidak main-main. Dalam beberapa kompetisi nasional, Fitria berhasil meraih juara pertama di kategori usia.
Fitria merasa sangat beruntung karena mendapatkan dukungan penuh dari sekolahnya. Para guru di SMP Gajah Mada Bandar Lampung terus mendorongnya untuk mengembangkan bakat, baik dalam pembuatan game maupun olahraga sepatu roda. Mereka memberikan ruang bagi Fitria untuk berkarya dan mengasah keterampilannya lebih jauh.
Ia bahkan bertekad untuk terus belajar dan berprestasi, dalam dunia olahraga sepatu roda maupun dalam bidang teknologi. Ia bercita-cita menciptakan game online edukatif dan berharap dapat menjadi anak membanggakan orang tua, sekolah, Lampung, dan seluruh anak Indonesia.
Bahkan, pemerintah Provinsi Lampung, sudah menggandeng Fitria dalam program pengembangan industri game nasional yang akan segera direalisasikan di Lampung.
3. Ciptakan lima game edukasi budaya dan nusantara

Salah satu game ciptaan Fitria yang telah diunduh lebih dari 1.000 kali di App Store adalah "Jelajah Lampung Berjaya", sebuah game dirancang untuk mengasah pengetahuan tentang budaya Lampung. Dalam game ini, Fitria menampilkan karakter seorang pemuda mengenakan sarung tapis dan kopiah khas Lampung.
Karakter tersebut berkeliling diiringi musik tradisional Lampung, dan sepanjang perjalanan, ia akan menemukan lambang Siger. Setiap kali lambang Siger ditemukan, pemain akan disuguhkan pertanyaan mengenai budaya Lampung.
Game ini mendapat sambutan baik di Play Soter dengan dibuktikan rating game mencapai 4,7. Proses pengerjaannya game ini sekitar 2 sampai 3 bulan, dan rilis di Playstore tanggal 25 Februari 2024.
Selain "Jelajah Lampung Berjaya", Fitria juga menciptakan game "Lorong Toleransi Pancasila" memiliki konsep serupa. Game Edukasi Sumpah Pancasila dibuat Fitria sebagai terobosan dan merupakan cara efektif memasyarakatkan Pancasila terhadap fenomena Pancasila yang kini sudah banyak di lupakan oleh masyarakat.
Dalam game ini, seorang pemuda berjalan menyusuri lorong-lorong gedung, menemukan tanda bintang di sepanjang perjalanan. Setiap kali bintang diambil, muncul pertanyaan seputar kenegaraan.
Selain itu ada juga game "Petualangan Mencari Tuhan", "Gajah Mada Lampung" dan "Rahasia Bangkitnya Nusantara". Diusianya yang masih sangat muda Fitria Khasanah tidak hanya berinovasi dalam dunia teknologi, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam mengenalkan nilai-nilai budaya dan nasionalisme kepada generasi muda dengan cara seru.