Alasan Orang Tua Saat Ini Tak Boleh Gaptek, Marak Kekerasan Dunia Maya

Orang tua harus bimbing anak agar mau terbuka

Intinya Sih...

  • Koordinator Forkom PUSPA Lampung, Jeni Rahmawati, mengingatkan orang tua untuk cakap dan melek teknologi agar dapat mengawasi aktivitas anak di media sosial.
  • Kekerasan lewat dunia maya perlu diwaspadai karena bisa berdampak negatif pada psikis anak, seperti stres atau depresi yang memerlukan penanganan sedini mungkin.
  • Pola asuh yang baik juga penting agar anak mau terbuka kepada orang tuanya dan tidak menjadi pelaku kekerasan terhadap orang lain.

Bandar Lampung, IDN Times - Koordinator Bidang Media dan Publikasi Forkom PUSPA Lampung, Jeni Rahmawati mengatakan, maraknya kasus kekerasan pada perempuan dan anak-anak saat ini ternyata tak hanya terjadi di dunia nyata saja tapi juga lewat dunia maya.

Sehingga di zaman modern dan serba canggih seperti saat ini, ia mengatakan orang tua mau tak mau harus memiliki kecakapan terhadap teknologi agar dapat mengawasi aktivitas anaknya dalam mengakses media sosial.

“Orang tua gak boleh gaptek. Justru orang tua harus cakap dan melek teknologi agar tahu dan bisa mengawasi konten film ataupun tontonan yang diakses anak-anaknya khususnya lewat gawai,” katanya, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga: 5 Cara Bijak Merespons Kritik Orang Tua Menganggapmu Egois

1. Perundungan juga merupakan kekerasan kerap kali terjadi di dunia maya

Alasan Orang Tua Saat Ini Tak Boleh Gaptek, Marak Kekerasan Dunia MayaFreepik

Jeni mengatakan, kekerasan lewat dunia maya sangat perlu diwaspadai. Tak hanya kekerasan seksual, perundungan juga merupakan salah satu bentuk kekerasan yang sering kali dilakukan di dunia maya.

“Kekerasan itu banyak macamnya. Dan berbagai tindakan kekerasan yang bisa dilakukan di dunia maya tak hanya pelecehan saja tapi juga seperti perundungan anak lewat media sosial,” jelasnya.

Perundungan maupun pelecehan lewat dunia maya pun bisa berdampak negatif pada psikis anak. Sehingga anak bisa stres atau lebih buruknya depresi sehingga perlu mendapat penanganan sedini mungkin.

2. Bimbing anak agar mau terbuka dan melaporkan kekerasan dialaminya pada orang tua

Alasan Orang Tua Saat Ini Tak Boleh Gaptek, Marak Kekerasan Dunia Mayailustrasi menelepon (unsplash.com/Taylor Grote)

Selain itu, pola asuh yang baik dari keluarga juga dapat memengaruhi pribadi anak. Orang tua harus bisa membuat anaknya mau terbuka dan menceritakan hal apapun yang ia alami kepada orang tuanya.

“Anak-anak juga perlu dibimbing agar mereka mau terbuka kepada orang tuanya. Sehingga jika sang anak mendapat perilaku tak menyenangkan atau kekerasan dari orang lain, anak berani melaporkan ke orang tuanya,” katanya.

Tak hanya mendidik anak untuk berani mengungkapkan pendapat, ia juga mengatakan orang tua juga harus mendidik anaknya agar tidak menjadi pelaku kekerasan terhadap orang lain.

3. Macam-macam kekerasan seksual perlu dipahami

Alasan Orang Tua Saat Ini Tak Boleh Gaptek, Marak Kekerasan Dunia MayaIlustrasi pelecehan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Koordinator Pemberdayaan Perempuan Forkom PUSPA Lampung, Selly Fitriani menjelaskan kasus kekerasan seksual memang bisa terjadi dimana saja, termasuk di lingkungan keluarga maupun lembaga pendidikan.

Oleh karenanya, ia berharap tak hanya orang tua saja tapi semua pihak juga dapat berperan dalam upaya pencegahan kekerasan seksual, termasuk orang sekitar, tetangga, dan para pendidik.

Dalam Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi, ada beberapa perbuatan yang masuk dalam kategori kekerasan seksual, antara lain menyampaikan ujaran yang mendiskriminasi atau melecehkan tampilan fisik, menyampaikan ucapan rayuan, menyampaikan lelucon yang bernuansa seksual.

"Tindakan lain yang termasuk kekerasan seksual adalah melakukan percobaan perkosaan, memaksa atau memperdayai korban untuk hamil, serta membiarkan terjadinya kekerasan seksual dengan sengaja," jelasnya.

Baca Juga: 5 Life Skill Perlu Diajarkan Orang Tua pada Anak Remaja

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya