Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Inovasi Dosen Itera Luncurkan "KuACI" Jaga Langit Bebas Polusi Cahaya

Dosen Itera luncurkan inovasi terbaru berupa tudung lampu “KuACI” (Kurung Atur Cahaya Itera) (itera.ac.id)
Intinya sih...
  • Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengembangkan tudung lampu inovatif "KuACI" untuk mengatasi polusi cahaya yang signifikan di Lampung Selatan.
  • Program ini dilakukan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat dan melibatkan Program Studi Sains Atmosfer, Keplanetan, dan Arsitektur Lanskap Itera.
  • Tudung lampu KuACI dirancang khusus untuk mengarahkan cahaya hanya ke area yang dibutuhkan, mengurangi emisi cahaya ke langit, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengendalian polusi cahaya.

Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (Itera) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap isu lingkungan melalui inovasi terbaru berupa tudung lampu “KuACI” (Kurung Atur Cahaya Itera).

Ketua program, Achmad Zainur Rozzykin mengatakan, program ini dilaksanakan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pembuatan Tudung Lampu sebagai Penerapan Kebijakan Langit Malam,” yang berlangsung di Dusun 06 Way Huwi, Lampung Selatan.

"Polusi cahaya kini menjadi perhatian global karena dampaknya yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan. Selain mengganggu pengamatan astronomi, polusi cahaya juga berdampak pada kesehatan manusia dan keseimbangan ekosistem," kata Achmad, Selasa (17/12/2024).

1. Sebagian besar lampu jalan di Dusun Way Huwi tidak dilengkapi tudung memenuhi standar

Dosen Itera luncurkan inovasi terbaru berupa tudung lampu “KuACI” (Kurung Atur Cahaya Itera) (itera.ac.id)

Achmad menjelaskan, berdasarkan survei  dilakukan tim pengabdian Itera sejak Agustus 2024, sebagian besar lampu jalan di Dusun 06 Way Huwi tidak dilengkapi tudung yang memenuhi standar. Akibatnya, terjadi efek silau (glare) yang mengurangi kenyamanan dan keamanan di jalan serta fenomena skyglow atau kecerlangan langit malam akibat pencahayaan berlebih.

"Sebagai solusi, Itera menggandeng Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan serta Program Studi Arsitektur Lanskap untuk menciptakan tudung lampu inovatif KuACI,'" ujarnya.

2. Tingkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengendalian polusi cahaya

Ilustrasi malam hari (unsplash.com/Keagan Henman)

Lebih lanjut Achmad menjelaskan, tudung ini dirancang secara khusus untuk mengarahkan cahaya hanya ke area yang dibutuhkan, sehingga mengurangi emisi cahaya ke langit. Menurutnya, desainnya yang menyerupai bunga matahari tidak hanya fungsional tetapi juga estetis, sementara material galvalum dipilih karena tahan lama dan mudah diproduksi.

Ia menekankan pentingnya inovasi ini sebagai langkah nyata dalam menjaga kualitas lingkungan.

“Kami berharap tudung lampu ini dapat memberikan dampak positif, baik secara lingkungan maupun estetika, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengendalian polusi cahaya. Inisiatif ini juga membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkontribusi langsung bagi masyarakat,” jelasnya.

3. Solusi sederhana tapi tepat guna

Dosen Itera luncurkan inovasi terbaru berupa tudung lampu “KuACI” (Kurung Atur Cahaya Itera) (itera.ac.id)

Pada acara serah terima produk, Kepala Dusun 06 Way Huwi, Purnomo, menyampaikan apresiasi kepada Itera. Ia berharap tudung lampu “KuACI” dapat terus disempurnakan dan digunakan lebih luas di wilayah lainnya.

"Inovasi “KuACI” menjadi bukti bahwa solusi sederhana namun tepat guna dapat memberikan dampak besar dalam mendukung kebijakan langit malam sekaligus melestarikan lingkungan," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us