6 Fakta Unik Swamp Wallaby, Betina Menghasilkan Dua Jenis Susu!

- Swamp wallaby adalah marsupial asal Australia dengan nama ilmiah Wallabia bicolor.
- Mereka tersebar di hutan lebat dan daerah rawa di sepanjang pantai timur Australia, serta hanya mengonsumsi tumbuhan sebagai makanan.
- Swamp wallaby suka hidup menyendiri, memiliki sistem perkawinan poligini, dan betina memiliki kemampuan luar biasa untuk menghasilkan dua jenis susu berbeda.
Swamp wallaby merupakan marsupial asal Australia yang juga dikenal sebagai black wallaby, black-tailed wallaby, fern wallaby, black pademelon, stinker dan black stinker. Mereka berada dalam famili Macropodidae dan memiliki nama ilmiah Wallabia bicolor. Panjang tubuhnya kisaran 70--76 sentimeter dan beratnya 13--17 kilogram. Warna bulunya cokelat gelap, nampak lebih berkarat terang di bagian perut, dada dan pangkal telinganya.
Swamp wallaby bahkan dijuluki sebagai panther karena warna bulunya gelap dan ekornya hitam panjang. Menariknya lagi, betina ternyata bisa menghasilkan dua jenis susu untuk memberi makan anak-anaknya yang umurnya berbeda. Yuk, baca penjelasan lebih lanjut melalui fakta berikut ini.
1. Bisa hidup di berbagai habitat

Penyebaran swamp wallaby berada di sepanjang pantai timur Australia, termasuk bagian tenggara Australia Selatan, Vicotira, bagian timur Queensland dan timur New South Wales. Mereka lebih suka hutan lebat serta daerah rawa. Animalia menginformasikan swamp wallaby cenderung menghindari area terbuka, kecuali jika ada area terdekat dengan semak lebat.
2. Cukup ketat terhadap dietnya

Sebagai herbivora akut, swamp wallaby hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan. Menu makannya terdiri dari tumbuhan lunak seperti tunas, pakis, dedaunan, semak-semak dan rerumputan. Mereka juga mengonsumsi kulit kayu, tunas dari pohon jarum dan beberapa tanaman yang bisa beracun bagi hewan lainnya. Swamp wallaby menggunakan kaki depannya untuk menggenggam makanannya.
3. Penyendiri yang tidak teritorial

Sumber yang sama menjelaskan swamp wallaby lebih suka hidup menyendiri. Mereka juga sepertinya tidak teritorial, cukup toleran terhadap kehadiran spesies lain di area mencari makannya.
Wilayah jelajahnya seluas 16 hektarw, terkadang tumpang tindih satu sama lain. Spesies wallaby ini beristirahat di tempat teduh saat siang hari. Baru keluar untuk mencari makan di padang rumput terbuka saat malam hari.
4. Sangat pandai berenang

Faktanya, swamp wallaby mudah bergerak maju, tapi tidak bisa melompat mundur. Selain itu, saat berada di dalam air, mereka bisa berenang dengan baik. Bergerak dengan gaya 'doggy paddle' atau anjing yang berenang, mampu menggerakkan kaki belakangnya secara independen.
Saat berada di daratan, swamp wallaby hanya bisa menggerakkan kakinya bersamaan. Ketika ketakutan, mereka akan melompati tebing atau berlari di depan mobil.
5. Jantan kawin dengan lebih dari satu betina

Sistem perkawinan swamp wallaby adalah poligini, jantan kawin dengan lebih dari satu betina. Mereka cenderung mencari betina reseptif dan kawin dengannya di area mencari makan, alih-alih pergi ke tempat terlindungi saat siang hari.
Selama musim kawin, persaingan jantan cukup ketat untuk memperebutkan hak kawin dengan betina. Pertarungan tidak terelakkan, terkadang saling menendang.
Tidak ada musim kawin spesifik, biasanya kawin kapan pun sepanjang tahun. Betina mengandung selama 33--38 hari dan melahirkan satu bayi. Anaknya tetap berada di dalam kantong induk selama 36 minggu setelah dilahirkan. Meminum susu induknya hingga 15 bulan dan baru dewasa pada usia 15--18 bulan, dilansir Animal Diversity.
6. Menghasilkan dua jenis susu

Menariknya, betina punya kemampuan luar biasa untuk menghasilkan dua jenis susu berbeda di setiap putingnya. Itu ditujukan untuk bayi yang usianya juga berbeda, bayi yang sedang berkembang dan mereka yang usianya lebih besar. Masing-masing anak menghisap putih berbeda untuk mendapatkan susu yang sesuai dengan usianya.
Swamp wallaby suka hidup menyendiri, tapi cukup toleran terhadap keberadaan spesies lain. Akan berbeda saat musim kawin, persaingan untuk mendapatkan betina mengharuskan jantan bertarung dengan jantan lain. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan tren populasinya mengalami peningkatan.